Berita Viral

KISAH Suyatmi Nenek 116 Tahun Diwisuda S1, Punya Rencana Lanjut Program Kuliah S2

Kisah unik, nenek berusia 116 tahun mengikuti wisuda sarjana. Nama Suyatmi usia 116 tahun menjadi perbincangan publik belakangan ini.

HO
Kisah unik, nenek berusia 116 tahun mengikuti wisuda sarjana. Nama Suyatmi usia 116 tahun menjadi perbincangan publik belakangan ini. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kisah unik, nenek berusia 116 tahun mengikuti wisuda sarjana. Nama Suyatmi usia 116 tahun menjadi perbincangan publik belakangan ini.

Suyatmi mengikuti program Sarjana di Sekolah Lansia Tangguh (Selantang).

Gelar dari perguruan tinggi ini tak membuatnya puas.

Ia berencana kuliah lagi di bangku strata 2 atau S2.

Lantas, bagaimana sosok nenek usia 116 tahun diwisuda S1?

Dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, nenek Suyatmi memang tertulis usianya 116 tahun.

Meskipun jika berdasarkan KTP usia sebenarnya adalah 95 tahun itu, kelahiran bulan Juli tahun 1928.

Suyatmi baru saja diwisuda setelah lulus S1 di Sekolah Lansia Tangguh.

Ia mengaku senang bisa belajar di sekolah tersebut.

Termasuk belajar gamelan bernyanyi dan kegiatan lainnya.

"Mpun dangu, 5 wulan enten (sudah lama sekolah, 5 bulan ada)," ungkapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (6/7/2023).

"Saya diajari nembang, diajari nopo-nopo, banyak hal (saya belajar menyanyi, diberi pelajaran banyak hal)," lanjutnya.

Baca juga: Dafar 5 Nama Cawapres yang Diusulkan Relawan Jokowi ke Prabowo Subianto, Ada Nama Gibran Rakabuming

Baca juga: Ternyata Altaf Mahasiswa UI yang Bunuh Juniornya Ditangkap Saat Asyik Bareng Pacar di Kosan

Baca juga: Sosok EJ Orangtua Murid yang Ketapel Guru Anaknya hingga Buta, Ternyata Pernah Dipenjara Kasus Curas

Suyatmi pun mengungkapkan, ada sekitar 50 orang yang belajar seperti dirinya di Sekolah Lansia Tangguh.

Suyatmi Diwisuda pada Awal Agustus 2023

Dikutip dari Kompas.com, Suyatmi lulus menjadi lansia pada Selasa (1/8/2023).

Bupati Magetan Suprawoto pun memindahkan tali toga yang dikenakan sebagai tanda bahwa Suyatmi lulus S1.

Proses lulusan atau wisuda tersebut, digelar di Pendopo Surya Graha, Kabupaten Magetan, Jawa Timur,

Bersama 55 lansia lainnya, Suyatmi menjalani prosesi wisuda setelah 6 bulan menempuh pendidikan sebagai lansia tangguh.

Meski telah berusia 116 tahun, Suyatmi masih bersemangat berjalan tanpa bantuan saat menerima sertifikat S1 Sekolah Lansia Tangguh.

Melalui sekolah Lansia Tangguh, Suyatmi mengaku belajar banyak hal di usianya yang sudah senja.

Ia pun berharap, bisa melanjutkan S2 di sekolah tersebut.

"Senang sekolah, banyak teman dan belajar. Mau lanjut S2 nanti,” ungkapnya.

Respons Bupati Magetan

Merespons hal tersebut, Bupati Magetan, Suprawoto, mengatakan pihaknya menyambut gembira wisuda bagi lansia yang lulus sekolah lansia tangguh.

Wisuda, menurutnya, sebuah penghargaan kepada lansia atas upaya mereka dalam menjaga kesehatan, mandiri dan produktif untuk orang lain.

"Diwisuda sebagai penghargaan, bagaimana mereka di sekolah setiap seminggu sekali mempelajari bagaimana hidup sehat, menikmati hidup, menjaga kesehatan, mandiri, itu layak diberi penghargaan,” ucap Bupati Magetan.

Tentang Sekolah Lansia Tanggung

Sebagai catatan, pendidikan bagi lansia itu, adalah program dari Pemerintah Kabupaten Magetan untuk meningkat kan kualitas hidup lansia.

Kasi Bina Ketahana dan Kesejahteraan Keluarga pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Magetan, Emi Susilowati, mengatakan sekolah lansia tangguh atau Selantang merupakan program bagi lansia agar mereka bisa mandiri, produktif dan bermartabat.

"Prinsip kegiatan di Selantang itu harus membuat lansia senang meski ada materi untuk belajar menjaga diri, rutin menjaga kesehatan, tetap produktif di usianya,” katanya.

Bulan depan, Lanjut Emi, lansia yang telah diwisuda, rencananya akan kembali menempuh pendidikan S2 untuk menerima pengajaran lebih lanjut.

Saat ini, program sekolah lansia tangguh baru dikembangkan di Desa Jambangan.

Nantinya, program tersebut akan dikembangkan ke desa lain.

"Untuk S2-nya nanti justru akan diikuti oleh 75 peserta, ada penambahan siswa dari 55 yang diwisuda hari ini,” ucap Emi.

Selain mengajarkan bagaimana menjaga kesehatan, para lansia yang berusia lebih dari 65 tahun juga belajar bagaimana menikmati usia senja dan nantinya bisa menghadapi tutup usia dengan menerima keadan mereka.

"Selain senam, bernyanyi, ada juga belajar menanam sayur di sekolah juga diajarkan tentang agama.

Diajarkan ikhlas, rajin beribadah. Kita senang di sekolah," kata Sumarmi (65), warga Desa Jambangan, yang juga turut diwisuda.

(*/tribun-medan)

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved