Prajurit TNI Datangi Polrestabes Medan

Tegas, Mayor Dedi dan Belasan Prajurit Kodam Akan Digotong ke Mabes Jika Terlibat Lebih Dalam

TNI mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam menangani proses hukum terhadap Mayor Dedi Hasibuan beserta 13 oknum prajurit

Editor: Satia
HO
Momen Mayor Dedi Hasibuan temui Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa, minta tersangka ditangguhkan. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda Julius Widjojono menyebut, 13 prajurit Kodam I Bukit Barisan masih diperiksa secara internal di Pomdam.

Jika dalam pemeriksaan ini belasan oknum terlibat akan diterbangkan ke Mabes TNI.

Di mana, belasan oknum TNI termasuk Mayor Dedi Hasibuan akan menjalani pemeriksaan di Puspom TNI.

"Nanti tergantung kalau mereka hanya ikut-ikutan mungkin hanya di sana (Pomdam), tapi kalau mereka terlibat lebih dalam akan dibawa ke Puspom (TNI) juga," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono, Dikutip dari Tribunnews.com, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta pada Rabu (9/8/2023).

Baca juga: Ngaku Dapat Bisikan Gaib, WNA asal Korea Selatan Obrak-abrik Sarana Upacara Pura Goa Raja Besakih

Padahal, dalam hal ini ada 40-an anggota TNI yang mendatangi Polrestabes Medan dengan wajah terlihat sangar.

Ia mengatakan, TNI mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam menangani proses hukum terhadap Mayor Dedi Hasibuan beserta 13 oknum prajurit lainnya yang mendatangi Mapolrestabes Medan terkait kasus mafia tanah.

Julius menjelaskan saat ini sebanyak 13 personel TNI masih diperiksa di Pomdam Bukit Barisan sedangkan Mayor Dedi Hasibuan tengah dalam perjalanan menuju Jakarta untuk diperiksa Puspom TNI.

"Ya dirunut, mulai dari akar permasalahannya apa. Yang pasti adalah asas praduga tak bersalah di depan, agar kita fair menilainya," kata Julius.

Baca juga: Inilah Sosok Abas Aos, Syekh yang Sebut Anies Baswedan Seperti Imam Mahdi, Bisa Prediksi Gempa

Dia mengatakan saat ini pihak TNI masih mendalami lebih lanjut terkait kasus tersebut.

Namun demikian, kata dia, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sudah memerintahkan dengan tegas untuk tidak ragu-ragu dalam menangani kasus tersebut.

"Karena perintah Panglima TNI tegas, sikat! Tindak tegas, nggak usah ragu-ragu," kata dia.

Julius juga mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi berbagai persoalan yang ada.

Hal yang paling penting, kata dia, adalah bagaimana mencari akar permasalahan supaya konflik di bangsa tidak terus-terusan terjadi.

"Bangsa dengan tiga zona waktu, ratusan suku, bahasa, agama, satu kesatuan ini sangat mudah untuk diadu-adu," kata Julius.

"Saya mohon bantuan kepada rekan-rekan media, masyarakat seluruh Indonesia untuk bijak menyikapi berbagai persoalan bangsa agar NKRI tetap utuh seperti disampaikan Panglima waktu amanat bahwa TNI adalah garda terdepan dan benteng terakhir. Itu sangat benar," ucap dia.

 

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

(tribunmedan)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved