Lakalantas

Kronologi Bus Milik Dishub Jatuh ke Jurang di Tapsel, Sempat Lima Kali Pecah Ban

Satu unit bus milik Dishub Sergai terjun ke jurang sedalam 6 meter di kawasan Desa Aek Latong, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan.

|
HO
Tangkapan layar suasana evakuasi bus Dishub Sergai yang kecelakaan dan masuk jurang di kawasan Desa Aek Latong, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapsel, Selasa (8/8/2023) dinihari. Sebanyak 20 an korban selamat dalam peristiwa itu. 

TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Satu unit bus milik Dishub Sergai terjun ke jurang sedalam 6 meter di kawasan Desa Aek Latong, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan, pada Selasa (8/8/2023) dini hari. Satu di antara warga Sergai, Nanda menyebut, kedua orangtuanya ikut dalam rombongan itu dan selamat.

Ia pun menceritakan bagaimana kronologi kecelakaan bus Dishub Sergai yang membawa 18 rombongan dan direncanakan berwisata ke Padang, Sumatera Barat. Nanda mengisahkan, ban mobil sempat pecah beberapa kali.

"Orangtua saya ikut dua-duanya, berangkat dari Sergai tanggal 7 (Agustus) tujuannya ke Padang wisata. Jadi sampai di Suka Damai Sergai itu, meledak bannya. Jadi khawatirlah mereka. Tapi kepala rombongan dan supirnya menenangkan para penumpang," katanya kepada Tribun Medan, Jum'at (11/8/2023).

"Terus setelah diperbaiki, berangkat lagi. Kemudian bannya meledak lagi di Siantar. Diganti lagi pakai ban second. Sampai akhirnya kata orangtua saya bannya meledak lima kali. Di Tarutung dua kali meledaknya. Jadi memang gak layak di ban dan tenaga bus itu," ujarnya lagi.

Mendapati kabar bus yang ditumpangi kedua orangtuanya pecah ban hingga lima kali, Nanda kemudian menyarankan untuk kembali ke Sergai dengan bus lain. Hanya saja, orangtuanya dan rombongan melanjutkan perjalanan.

Lanjutnya, sampai di puncak jalan di kawasan Desa Aek Latong, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapsel, bus Dishub Sergai yang ditumpangi rombongan orangtuanya tidak sanggup melewati jalanan yang menanjak.

"Gak sanggup menanjak, akhirnya mundur. Terguling ke sebelah kanan dan masuk jurang sedalam 6 meter. Tapi engga sampai ke dalamnya, tertaha pohon-pohon. Supirnya satu turun mau mengganjal ban, tapi gak sanggup lagi," ucapnya.

Ia menyebut, peristiwa itu terjadi, pada Selasa (8/8/2023) pukul 02.00 WIB. Bus dan para korban langsung dievakuasi oleh warga sekitar hingga pagi hari. Usai kejadian naas itu, orangtuanya pun menunggu kendaraan untuk kembali ke Sergai dan tidak melanjutkan perjalanan ke Padang.

"Sampai jam 9 pagi itu orangtua saya disuruh nunggu, dan ga ada tanggapan dari Dishub. Baru jam 11 Dishub Sipirok datang melihat. Orangtua saya balik ke Sergai ya jam 1 siang hari Selasa itu juga, naik bus ALS," ucapnya.

Disinggung mengenai penggunaan bus Dishub Sergai, Nanda menyebut ia tidak mengetahui apakah disewa atau dipinjam. Hanya saja ia menyebut, setiap rombongan dikutip biaya sebesar Rp 1,2 juta.

"Orangtua saya paling luka cuma lebam-lebam. Paling trauma lah, kemarin juga sudah disuntik ayah dan ibu saya," katanya.

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun Tribun Medan, penggunaan biaya sewa Bus Dishub Segai itu sebesar Rp 8 juta untuk ongkos dua orang sopir, perawatan di jalan, dan bahan bakar.

(cr12/tribun-medan.com)

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved