Angka Golput 2019 Masih Tinggi, KPU Siapkan Langkah Hadapi Pemilu 2024
Pemilih yang tidak menggunakan haknya pada pemilu dan pilkada sebelumnya berasal dari beragam kelompok pemilih.
TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - KPU Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) menyebut angka golongan putih (golput) Pilkada 2020 lebih tinggi dibandingkan pileg dan pilpres pada tahun 2019 lalu. Tingkat partisipasi pemilih pada pileg berada di angka 82 persen. Sementara itu untuk pilkada berada di angka 66 persen.
Hal itu disampaikan Komisioner KPU Kabupaten Sergai selaku Divisi Teknis dan Penyelenggaraan, Ardiansyah Hasibuan. Bilangnya terdapat persentase sebesar 36 persen pemilih yang tidak menggunakan pada Pilkada. Angka ini lebih tinggi dibanding Pileg dan Pilpres 2019.
"Sementara pada Pileg dan Pilpres 2019 lalu, yang tidak menggunakan hak pilihnya hanya 18 persen di Sergai," kata Ardiansyah kepada Tribun Medan, Jumat (11/8).
Ia menjelaskan pemilih yang tidak menggunakan haknya pada pemilu dan pilkada sebelumnya berasal dari beragam kelompok pemilih. Hal itu kata Ardiansyah disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya karena sedang bekerja dan sakit.
"Ini hampir di semua tingkat pemilih, ya. Karena di Sergai ini memang penelitian khusus tentang kenapa mereka tidak menggunakan hak pilih, itu belum kita lakukan. Jadi kita belum bisa melihat faktor utama mereka tidak menggunakan hak pilih," ujarnya.
Melihat adanya potensi-potensi pemilih yang bakal tidak menggunakan haknya pada pemilu 2024 mendatang, KPU Sergai pun sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi. Cara ini juga dibuat untuk menekan angka golput di Sergai.
Ardiansyah Hasibuan menyebut, setidaknya ada tiga faktor yang menunjang peningkatan partisipasi pemilih meningkat. Pertama, dari penyelenggara yang memiliki integritas tinggi dan tidak berpihak. Kedua, para peserta pemilu juga mesti memiliki sikap yang profesional.
"Peserta pemilu juga harus berintegritas. Jangan menggunakan politik uang, menyebar berita hoaks, baik dalam kampanye mereka juga. Ketiga, pemilihnya. Pemilih itu harus cerdas. Tiga faktor itu yang membuat partisipasi menjadi tinggi," ucapnya.
Ardiansyah turut mengungkap langkah kongkrit yang sudah dilakukan oleh KPU Sergai sejauh ini. Bilangnya, pihaknya sudah menggelar sejumlah sosialisasi yang menyasar berbagai kelompok masyarakat.
"Kita sudah sosialisasi ke sekolah-sekolah tingkat SMA. Sosialisasi ke masyarakat, termasuk kita sosialisasi ke daerah yang tingkat partisipasi pemilihnya rendah. Itu sudah beberapa kali kita sosialisasi ke sana," ujarnya.
"Termasuk tentang tahapan pemilu, pentingnya pemilu, penggunaan hak suara. Kita sosialisasi juga ke saudara kita yang disabilitas dan kaum perempuan. Ke komunitas juga. Banyak yang sudah kita lakukan, tapi pembuktiannya nanti pas Pemilu 14 Februari 2024," katanya lagi.
Ditanya soal jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Sergai, Ardiansyah mengakui ada peningkatan dari Pemilu sebelumnya. Dirinya menyebut, untuk Pemilu 2024, Kabupaten Sergai memiliki jumlah DPT sebesar 482.433 ribu.
"Ya kita mengimbau agar masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan bertanggungjawab. Mencari informasi yang sebesar-besarnya dan benar terkait Pemilu. Cari infonya bisa lewat internet dan bertanya ke KPU," ucapnya.(cr12)
Gunakan Tiga Cara
KPU Asahan Antisipasi Golput Seperti saat Pilkada 2020, Ini yang Dilakukan KPU Asahan
KALAH Pilkada dan Terlilit Utang Rp 850 Juta, Eks Wali Kota Tanjungbalai Waris Thalib Dipolisikan |
![]() |
---|
Hangatnya Idul Adha 2025, Komix Herbal Berbagi dan Sehatkan Sesama |
![]() |
---|
SOSOK Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Putra Eks Wapres Tri Sutrisno, Teruskan Profesi Sang Ayah |
![]() |
---|
Peran TS Ketua Grib Perintahkan Anggota Serang dan Bakar Mobil Polisi saat Ditangkap |
![]() |
---|
VIRAL SIswa SMP Curi Uang Orangtua Rp 20 Juta, Dipakai untuk Beli 2 iPhone |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.