Karyawan PT KAI Pelaku Teroris
Saat Erick Thohir Sibuk Nyapres, BUMN Malah Jadi Sarang Teroris dan Mau Serbu Markas Brimob
Saat Menteri BUMN Erick Thohir sibuk ngurus PSSI dan nyapres, BUMN malah menjadi sarang teroris bahkan hendak menyerbu markas Brimob dan juga
"AKU HARUS BERUSAHA 'TUK MENJADI IKHWAN YANG KUAT!" tulis DE.
DE tampak terakhir kali mengunggah status pada 16 Agustus 2011.
Pegawai PT KAI itu bertanya soal hukum dari mendengarkan musik bagi umat Islam.
"Bagaimana hukum musik sebenarnya?" tulis DE.
Sejak saat itu, DE tak lagi pernah memposting sesuatu di Facebooknya.
Manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) tegas menyatakan bakal menindak DE apabila terbukti terlibat kasus terorisme.
"Manajemen KAI akan menindak tegas karyawan jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme," kata EVP of Corporate Secretary PT KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji saat dihubungi, Senin (14/8/2023).
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," lanjut dia.
Agus berujar, KAI tidak akan menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih terorisme.
Selain itu, KAI juga berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan.
"Dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," ujar Agus.
Penjelasan Dirut PT KAI
Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo mengungkap DE bekerja sebagai Petugas Langsir (PLR) di wilayah Daerah Operasional (Daop) 1 Stasiun Jakarta Kota.
DE bergabung di KAI pada 2016 silam.
Petugas Langsir di PT KAI memiliki tanggung jawab untuk memandu pergerakan rangkaian kereta, gerbong, atau lokomotif untuk berpindah jalur rel.
"Salah satu pegawai kami juru langsir di Stasiun Jakarta Kota," kata Didiek seperti dilansir kompas.com, Selasa (15/8/2023).
Didiek menanggapi positif apa yang telah dilakukan Tim Densus 88 terhadap pegawainya tersebut.
KAI siap bekerja sama.
"Kami siap kerja sama dengan pihak kepolisian dalam rangka untuk menyelesaikan masalah pegawai kami tersebut ya," ujar Didiek.
PT KAI sudah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian.
"Jadi kami serahkan prosesnya dan siap koordinasi," ungkap Didiek.
Cegah radikalisme Didiek mengaku, selama ini telah melakukan upaya maksimal dalam upaya mencegah paham radikalisme di internal PT KAI.
"Secara internal, KAI bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mulai tahun 2018," terang Didiek.
"Dan tahun 2021 pada masa pandemi kita perbaharui di stasiun Bandung waktu itu. Saya bersama Kepala BNPT, Pak Komjen Boy Rafli Amar, dalam rangka pencegahan itu," imbuhnya.
Didiek mengklaim, selama ini PT KAI bersama BNPT sudah melakukan sosialisasi pencegahan terorisme ke seluruh Indonesia.
"Waktu itu Pak Boy Rafli kita bawa ke seluruh Daop se Pulau Jawa dan jajarannya ke Pulau Sumatera untuk mencegah paham-paham radikalisme seperti ini," ucap Didiek.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca juga: Ketika Dipasang Alat Pendeteksi, Suara Dentuman Misterius dari Dalam Tanah di Sumenap Tak Ada Muncul
Baca juga: Sosok Istri Dirut Taspen yang Nangis Dibela Kamaruddin Simanjuntak hingga Kuliti Jahatnya Sang Suami
Baca juga: Sosok Karyawan PT KAI Terduga Teroris Diciduk di Bekasi, Punya Banyak Senpi dan Pendukung ISIS
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.