Dugaan Perampokan

Tragis, Penarik Becak di Medan Digebuki, Ditelanjangi, Harta Dirampas Hingga Linglung dan Tewas

Seorang penarik becak bernama Junaidi sempat diduga menjadi korban perampokan hingga akhirnya tewas

Editor: Array A Argus
Tribun Medan/Alfiansyah
Poniran menunjukkan foto almarhum semasa hidupnya, Selasa (15/8/2023).   

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Junaidi (42), penarik becak warga Jalan Amaliun, Kota Medan, sempat diduga dirampok, digebuki dan ditelanjangi oleh dua orang pria.

Usai diduga dirampok, korban pulang dalam keadaan linglung.

Menurut Poniran, ayah korban, peristiwa tragis yang menimpa anak keempatnya ini terjadi di Jalan Krakatau, Kecamatan Medan Timur, beberapa minggu yang lalu.

Kejadian itu bermula saat anaknya sedang mencari penumpang sambil berniat menjual televisi di sekitaran Jalan Sutomo, tepatnya di Pajak Ular.

"Dia (korban) mau jual TV sama teman-temannya, tapi enggak laku. Jadi dibawanya ke Pajak Ular. Di sana pun enggak laku juga," kata Poniran kepada Tribun-medan.com, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Penarik Becak Tewas Usai Diduga Jadi Korban Perampokan, Sempat Dipukul, Pakaiannya Dilucuti Pelaku

Menurut Poniran, saat sedang menawar-nawar televisi, ada seorang pria yang mau menumpang becaknya.

Kemudian, pria itu pun mempertanyakan soal televisi tersebut dan mengatakan bahwa ada temannya di kawasan Jalan Krakatau mau membelinya.

Lantas, korban dan pria itu pun menuju ke Jalan Krakatau.

"Naiklah penumpang ini. Sampai di sana, kata penumpang ini enggak ada kawannya karena lagi kerja. Katanya ada kawannya satu lagi mau beli juga," sebutnya.

Poniran menyampaikan, anaknya yang semula berharap televisinya laku pun menunggu dengan penumpang itu sampai pukul 22.00 WIB.

Setelah lama menunggu, korban pun dipukuli hingga pingsan dan pakaiannya pun dilucuti oleh diduga penumpangnya ini.

Baca juga: Kronologi Perampokan Sadis di Jalan Tangguk Bongkar 2, Pelaku Siapkan Air Cabai dan Pisau

Waktu sadar, ia tidak melihat lagi becak dan televisi miliknya.

"Di dekat kuburan Bilal itu belok sikit, di situlah dia dikerjain sampai pingsan. Waktu dia sadar, dilihatnya bajunya sudah enggak ada tinggal celana pendek, mukanya hitam sudah seperti orang gila," bebernya.

Poniran menyampaikan, usai kejadian korban pun pulang ke rumah dengan berjalan kaki tanpa pakaian.

Setibanya di rumah, keluarga pun sempat terkejut melihat kondisinya yang babak belur tanpa mengenakan pakaian.

"Mau pulang takut, nunggu subuh dia pulang jalan kaki, sampailah ke rumah jam enam pagi, bapak pun nggak tanda lagi sama dia. Lalu di peluknya saya, ngasih tau kalau becak dan tv nya hilang," ungkap Poniran.

Baca juga: GARA-GARA Terlilit Utang, Pasangan Suami Istri di Bekasi Bikin Skenario Perampokan di Alfamart

Lalu, korban pun menceritakan kronologis itu kepada orangtuanya ini.

Setelah dari situ, korban mulai mengalami linglung dan beberapa hari kemudian bapak dari dua orang anak itu pun tak sadarkan diri.

Kemudian, keluarga membawanya ke rumah sakit Madani untuk dirawat.

Beberapa hari menjalani perawatan medis, korban pun meninggal dunia, pada Minggu (14/8/2023) kemarin.

"Langsung di bawa ke rumah sakit Madani, dirontgen di situ ketahuan ada pembengkakan di leher belakang, di dada yang fatal kali," ucapnya.

"Karena pas kejadian enggak langsung dibawa, karena enggak ada biaya. Setelah dapat BPJS-nya barulah dibawa ke rumah sakit," sambungnya.

Baca juga: Perampokan Bersenjata Tajam Bawa Kabur Uang Rp 30 Juta dari PT Mekaar, Aksinya Terekam CCTV

Ia menyampaikan, kasus dugaan perampokan itu belum dilaporkan kepada polisi, karena dari kejadian hingga meninggal dunia korban dalam kondisi yang trauma.

"Dipukul pakai tangan, ini perampokan. Dia linglung, enggak bisa buat laporan, apalagi sekarang sudah meninggal, bagaimana mau ngasih keterangan sama polisi. Sudah jelas nggak bisa buat laporan, polisi pun bukan nggak mau nolong," imbuhnya.

Meski demikian, ia berharap agar kasus tersebut bisa diungkap dan para pelaku ditangkap oleh polisi.

"Polisi sempat datang kemari, katanya mudah-mudahan kami bantu dicek CCTV. Semoga pelaku nya tertangkap, jangan salah paham kami belum buat laporan," pungkasnya.

Polisi Lakukan Penyelidikan

Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan, pihaknya telah mendapatkan informasi tersebut.

Baca juga: Penarik Becak Tewas Usai Diduga Jadi Korban Perampokan, Sempat Dipukul, Pakaiannya Dilucuti Pelaku

Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dugaan kasus perampokan tersebut.

Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan yang didapat kejadian itu terjadi, pada Senin (31/7/2023) lalu.

"Kalau dari keterangan keluarga itu kejadiannya tanggal 31 Juli. Sementara kita sedang selidiki juga cari saksi-saksi," kata Rona kepada Tribun Medan, Selasa (15/8/203).

Dikatakannya, kendala saat ini yang dihadapi oleh polisi yakni lokasi pasti kejadian dugaan perampokan itu belum diketahui secara pasti.

"Kita juga menanyakan untuk TKP-nya dimana, keluarga tidak tahu pastinya dimana. Cuma ada saksi yang melihat korban itu dari Jalan Sutrisno masuk ke arah Komplek Asia Mega Mas," sebutnya.

"Setelah dari situ korban tidak tidak terlihat lagi. Jadi kalau ada ceritanya di Jalan Perjuangan kejadiannya itu nggak ada," sambungnya.

Baca juga: Diduga Akibat Korsleting Listrik, Rumah Semi Permanen Milik Penarik Becak Terbakar di Tebingtinggi

Selain itu, kendala lain yakni pihak keluarga juga enggan membuat laporan resmi kepada polisi, dan juga tidak mengetahui persis kejadiannya.

"Karena dari keluarga juga tadi kita mintai keterangan katanya sudah ikhlas, cuma kita kan tetap melaksanakan penyelidikan," ungkapnya.

Dijelaskan Rona, dalam kasus ini ia juga telah berkoordinasi dengan Polsek Medan Area dan juga Polsek Medan Kota untuk membantu penyelidikan agar bisa mengungkap kasus tersebut.

"Dimana titik-titik nya nanti, saya juga sudah koordinasi dengan Polsek Medan Area karena masuk ke wilayah Polsek Medan Area atau Medan Kota, cuma informasi lebih ke arah Polsek Medan Area," tuturnya.

Baca juga: Komplotan Begal Makin Sadis, Kakek Penarik Becak Diancam Ditikam Lehernya Lalu Dirampok

"Sudah koordinasi ke Kanit Polsek Medan Area tadi, untuk mencari CCTV di sana siapa tahu ada petunjuk, karena kejadiannya juga sudah lama," tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya akan memaksimalkan pemeriksaan dari para saksi yang sempat melihat korban sebelum diduga di Rampok.

"Sementara kita maksimalkan saksi-saksi, dari keluarga dulu. Kesulitan kita juga keluarga menyampaikan sudah ikhlas, dia juga sakit paru-paru," pungkasnya.(tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved