Berita Sumut

Cabuli Puluhan Siswa Laki-laki, Dua Predator Anak Berkedok Guru di Labuhanbatu Dikirim ke Jaksa

Sat Reskrim Polres Labuhanbatu melimpahkan dua guru sekaligus predator puluhan siswa laki-laki di Labuhanbatu.

|
Penulis: Fredy Santoso |
HO
Dua tersangka predator kekerasan seksual terhadap puluhan siswa laki-laki saat diserahkan ke Kejari Labuhanbatu. Polisi menjelaskan, keduanya merupakan guru di dua sekolah berbeda. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sat Reskrim Polres Labuhanbatu melimpahkan dua guru sekaligus predator puluhan siswa laki-laki di Labuhanbatu.

Adapun keduanya yakni, Paharuddin Halawa alias Aseng, Kepala Sekolah MDTA Alwasliyah, Dusun Stasiun, Desa Adian Torop, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Mesran Siregar, guru SMP Swasta IT Al Zauhar Damuli.

Baca juga: Nasib Kakek Cabuli Bocah SD di Dalam Gang Usai Dipergoki Ibu-ibu dan Videonya Diviralkan Warga

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Rusdi Marzuki mengatakan, keduanya diserahkan ke Kejaksaan Negeri Labuhanbatu pada Rabu 16 Agustus 2023, setelah berkas perkaranya dinyatakan lengkap. Mereka diserahkan bersama barang bukti kebejatannya.

“Iya, benar. Dua tersangka dalam perkara berbeda sudah kita serahkan ke Kejaksaan kemarin. Ada 22 korban pelecehan keduanya dan semua siswa laki-laki,” kata AKP Rusdi Mazuki, Kamis (17/8/2023).

Polisi menjelaskan, korban predator anak dari tersangka Paharuddin sebanyak sembilan siswa.

Aksi bejat pelaku dilakukan di dua lingkungan sekolah yakni di MTS Al- Washliyah dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), Adian Torop selama tiga tahun, terhitung sejak tahun 2020 hingga tahun 2023.

Adapun lokasi tersangka mencabuli pelajar laki-laki dilakukan di beberapa tempat, diantaranya di kantor guru sekolah MTS Alwashliyah sebanyak 12 kali, kantin sekolah MDTA empat kali dan Aula sekolah MTDA enam kali.

Modus bejat Aseng memanggil para korban ketika suasana sepi. Lalu ia meminta agar anak didiknya itu mengusuknya.

Baca juga: Sidang Pencabulan Dua Guru Terhadap 24 Santri Kembali Digelar, JPU Hadirkan 15 Saksi Korban

Disinilah pelajar laki-laki itu diduga disodomi olehnya hingga berulang kali.

Kemudian, setelah itu ia meminta agar korban tidak mengatakan apapun kepada orang lain telah menjadi korban kebiadaban guru ini.

Polisi menjelaskan, kejahatan predator anak terungkap setelah salah satu korban buka suara dan melaporkannya ke Polisi.

Dari hasil visum et repertum (VER) di RSUD Rantauprapat Nomor : 445 / 8465 / Sekr / 2023, tanggal 25 Mei 2023, adanya tanda jejak kemerahan di daerah anus.

Pelaku PH alias Aseng (40), warga Dusun Stasiun, Desa Adian Torop, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara ditangkap pada 23 Mei lalu di Kabupaten Aceh Tamiang saat melarikan diri.

"Setelah puas tersangka mengatakan 'jangan kasih tau siapa-siapa, sumpah kau ini cuma kita dua aja yang tau' kepada para korban, sehingga para korban tidak berani memberitahukan kepada oranglain." ucapnya.

Sementara korban dari tersangka Mesran sebanyak 12 siswa laki-laki. Mesran melakukan ini kurun waktu 2022 hingga 2023, kurang lebih puluhan kali.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved