Aksi Pembullyan

Murid Makin Kurang Ajar, Guru Dibully dan Disoraki Hingga Kunci Motor Diambil

Seorang guru menjadi korban bullying sejumlah murid di tempatnya mengajar. Video pembullyan ini pun viral

Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Array A Argus
Instagram.com/@memomedsos
Viral seorang guru di SMAN 15 Maluku Tengah, Maluku jadi korban perundungan sejumlah muridnya Senin (14/8/2023). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang guru jadi korban bullyung para murid

Diketahui, aksi perundungan itu terjadi pada guru SMAN 15 Maluku Tengah, Maluku.

Guru yang menjadi korban perundungan muridnya tersebut merupakan wakil kepala sekolah di SMA 15 tersebut.

Aksi tersebut pun terekam dalam sebuah video dan dan kini rekaman itu viral di media sosial.

Adapun akun Instagram yang membagikan video itu adalah @memomedsos.

Baca juga: Bentuk Penolakan Terhadap Bully, Ratusan Siswa SD Islam Terpadu Siti Hajar Gelar Aksi Cap Tangan

"Seorang guru SMAN 15 Maluku Tengah, Maluku, mendapatkan tindak perundungan atau bully oleh siswanya sendiri saat berada di sekolah.

Dalam video tersebut, nampak para siswa mengambil kunci motor milik guru tersebut," isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Dalam video singkat dengan durasi 31 detik tersebut, terlihat seorang murid mengambil kunci sepeda motor milik guru bernama Maryam Latansa.

Saat guru mencoba merebut kunci tersebut, dia kemudian mendapat sorakan dari sekelompok siswa yang terdiri dari belasan orang.

Baca juga: Usai Dikhianati Istri Kabur Bersama Mantan, Fahmi Besar Hati Minta Tak Bully Anggi Anggreani

Seng (Tidak) bisa pulang,” sorak para siswa itu berulang kali.

Akhirnya, kunci kendaraan tersebut diberikan oleh seorang siswa setelah guru tersebut mengulangi permintaannya.

Peristiwa ini terjadi di area parkir sekolah pada hari Senin, 14 Agustus 2023, ketika para siswa tengah melakukan unjuk rasa.

Tindakan siswa ini menjadi reaksi atas sejumlah kebijakan kontroversial yang diambil oleh sekolah.

Beberapa kebijakan tersebut mencakup penunjukan ketua Osis tanpa melibatkan Majelis Perwakilan Kelas, serta larangan untuk menyampaikan pendapat.

Baca juga: Siswa SMA Ini Jadi Korban Perundungan di Toilet Sekolah, Pelaku Nantang Minta Dipukul

Selain itu, juga ditegaskan bahwa pengangkatan Ketua Gudep Pramuka melanggar aturan, mengingat masa jabatan ketua Gudep yang sebelumnya masih tersisa satu tahun.

Dilansir dari Tribun Ambon, Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah, Amsuddin, merasa sangat menyesal atas tindakan perundungan yang dialami oleh guru tersebut.

Dia berjanji akan segera menghubungi orang tua siswa untuk menyelesaikan masalah ini.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Tewas Diduga Jadi Korban Perundungan Kakak Kelasnya, Korban Sempat Ngadu Dipukuli

Kejadian ini juga berdampak negatif pada reputasi sekolah, oleh karena itu, dia berharap pertemuan dengan orang tua siswa akan menghasilkan solusi terbaik.

"Saya sebagai pimpinan akan mencari solusi yang terbaik agar masalah ini bisa kita pulihkan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap lbah lebih baik kedepan," ungkapnya.

Selanjutnya, dia berencana untuk membuat video di mana para siswa secara langsung meminta maaf kepada guru yang menjadi korban.

Baca juga: Ini Pengakuan Pelaku Perundungan terhadap Sejumlah Siswa SMP di Cianjur, Ngaku Pernah Menjadi Korban

"Saya bersama tema-teman akan mengumpulkan data data siswa-siwa mana kemudian bersama orang tuanya, lalu kita buat semacam video permintaan maaf terhadap tindakan yang mereka lakukan terhadap ibu dan kepada publik," sambungnya.

Setelah insiden ini viral, sejumlah alumnus langsung mendatangi sekolah dan menyatakan keprihatinan atas kejadian tersebut.

Mereka berjumpa dengan kepala sekolah dan dewan guru pada Rabu, 16 Agustus 2023.

Para alumnus mengutarakan rasa prihatin mereka di hadapan para guru.

Salah satu alumnus, Santi, mengakui penyesalan atas tindakan yang dilakukan oleh para siswa. Menurutnya, ada pihak yang memprovokasi siswa untuk berperilaku demikian.

Melihat dampak negatif dari video yang menjadi viral tersebut terhadap citra sekolah, mereka mendesak pihak sekolah untuk segera memberikan klarifikasi.

Para alumnus meminta agar kepala sekolah dan dewan guru menyelenggarakan konferensi pers dan meminta maaf kepada publik, khususnya kepada profesi guru di seluruh Indonesia, serta kepada guru yang menjadi korban, yaitu Ibu Yam.

Santi, yang mewakili rekan-rekan alumnus, berpesan agar para siswa tidak mengulangi tindakan serupa di masa mendatang.

Dalam tanggapannya, Kepala Sekolah, Amsuddi, berjanji akan mengundang seluruh dewan guru dan para siswa untuk mencari jalan keluar dan menyelesaikan masalah ini.

Dia menyatakan bahwa dalam waktu satu atau dua hari, akan diadakan pertemuan dengan tujuan mencari solusi, serta akan mengundang siswa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

(cr31/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved