Viral Medsos

SOSOK Pemasok Senjata Tersangka Teroris Pegawai PT KAI ternyata Tukang Servis AC

Dua sosok residivis pemasok senjata api ke tersangka teroris DE (28) telah ditangkap Densus 88 AT Polri. Keduanya ialah R alias B dan AR

|
Editor: AbdiTumanggor
HO
PEGAWAI PT KAI DITANGKAP: Mengerikan Senjata Terduga Teroris DE Pegawai PT KAI Ini, Apa Jadinya Kalau Omongan Fadli Zon Dikabulkan dengan Membubarkan Densus 88. (HO) 

Istri AR yang berinisial D mengatakan, jika suaminya ditangkap pada Rabu (16/8/20203) sekira pukul 08.30 WIB.

Selain mengamankan suaminya, pihak kepolisian juga menyita barang-barang yang digunakan untuk merakit senjata api, salah satunya yakni air gun. “Keluar rumah sekitar pukul 08.30, tanggal 16 Agustus. Iya (dibawa ke Polda Metro Jaya). Yang dibawa selain kardus (isi airgun), mesin duduk, bor duduk, grenda, alat las,” ujar D, Sabtu (19/8/2023).

D mengaku jika suaminya selama ini biasanya bekerja sebagai tukang servis AC.

Dirinya juga sebenarnya baru mengetahui jika suaminya menjalankan bisnis sebagai modifikator senjata api.

Ia pun juga sempat meminta AR berhenti berbisnis itu. “Biasanya bikin engsel bubut, dia juga service AC. Orangnya tertutup masalah keuangan dan pekerjaan. (Tahu modif senpi) sekitar sebulanan. Dia nggak sengaja pas bongkar, saya sempat marah-marah. Tapi kemarin (sebelum ditangkap), saya benar-benar marah karena saya minta gedein usaha makanan,” paparnya.

Namun, ia mengetahui jika suaminya sempat menerima orderan dari seseorang bernama Danan yang dikenal dari marketplace. Namun ia tidak tahu soal upah dan perjanjian antara Danan dan suaminya. “Saya kaget lah, enggak tahu kalau Danan itu terduga teroris,” bebernya.

Pegawai PT KAI ditangkap

Sebelumnya diberitakan, DE, karyawan PT KAI terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di rumahnya, di Jalan Raya Bulak Sentul, RT 07 RW 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara, pada Senin (14/8/2023) pukul 13.17 WIB. Sebelum ditangkap Densus 88 karena diduga sedang menyusun rencana teror, DE pernah berbaiat kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). 

DE juga ternyata pengikut Mujahidin Indonesia Barat (MIB).  Dari penangkapan dan penggeledahan yang dilakukan Densus 88 di rumahnya, polisi mendapati senjata api berbagai jenis lengkap dengan ratusan amunisi. Selain itu ditemukan bendera berlambang ISIS dan buku-buku yang terkait ajaran terorisme.

1. Pendukung MIB 

Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan, DE mulai bergabung ke kelompok teror MIB tahun 2010.  Saat itu MIB dipimpin WM yang sudah ditangkap beberapa waktu lalu. “Pertama, dia bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jamaah WM yang sudah ditangkap itu," katanya. Tetapi, tak lama setelah penangkapan WM, kelompok MIB bubar.

2. Berbaiat ke ISIS

Tahun 2014, DE menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS.  Aswin menjelaskan, sejak menjadi pengikut ISIS, DE aktif dalam melakukan propaganda lewat media sosialnya. Menurut Aswin, sejumlah akun media sosial DE juga ada yang pernah diblokir oleh Facebook dan YouTube. “(Akunnya diblokir) Karena diduga mempropaganda aksi terorisme. Namun, yang bersangkutan seperti yang lainnya berganti akun lagi. Kemudian, dia mem-posting lagi dan lebih privat belakangan ini,” ujar Aswin.

Aswin mengungkapkan, selama tiga minggu ke belakang, DE semakin terlihat untuk menyebarkan ajakan untuk melakukan aksi terorisme dari media sosialnya. Menurut Aswin, DE menyebarkan pesan-pesan propaganda dengan menggunakan timer message sehingga ketika pesan dibuka penerima akan langsung hilang dari server atau jaringan.

“Ini sedang kita dalami postingan-postingannya atau private message itu dikirim ke siapa saja,” katanya. Pelaku DE juga tercatat masuk dalam grup Telegram BEL4J4R PEDUL1 MUH4J1R. Grup khusus ini bertujuan menggalang dana mengatasnamakan APM oleh YUSHA. Di grup khusus ini, pelaku DE sebagai admin dan pembuat beberapa channel Telegram, yakni Arsip Film Dokumenter dan Breaking News. Breaking News, ungkap Kombes Aswin, merupakan channel update teror global yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved