Bikin Video 'Endorse' Ganjar Pranowo, Bobby Nasution: Sebagai Petugas Partai Harus Ikuti Arahan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai menggerakkan mesin partai untuk sosialisasikan bakal calon presiden Ganjar Pranowo.

Editor: Juang Naibaho
HO
Tangkapan layar video Wali Kota Medan Bobby Nasution ajak khalayak ramai untuk memilih Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 

TRIBUN-MEDAN.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai menggerakkan mesin partai untuk sosialisasi bakal calon presiden Ganjar Pranowo.

Dua kader PDIP yang turut mendapat arahan adalah anak dan menantu Presiden Jokowi, yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Sosialisasi pencapresan Ganjar yang dilakukan Gibran dan Bobby diharapkan bisa menjaga basis suara Jokowi agar tidak mengalir ke bakal capres Prabowo Subianto.

Di Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming berkeliling sambil tempel stiker bergambar Ganjar Pranowo di sejumlah rumah warga. Gibran menyampaikan penempelan stiker Ganjar merupakan instruksi partai.

Sementara Bobby Nasution 'endorse' Ganjar Pranowo lewat video berdurasi 28 detik. Dalam video itu, Bobby Nasution menyampaikan agar masyarakat memilih calon pemimpin yang telah mempunyai track record yang jelas seperti Ganjar Pranowo.

"Assalamualaikum salam sejahtera untuk kita semua, saya Muhammad Bobby Nasution, Wali Kota Medan ingin menyampaikan dan mengajak bersama-sama kita memilih pemimpin yang sudah jelas recordnya," ucap Bobby Nasution dalam video itu.

Bobby secara lugas mengajak kader dan simpatisan PDIP untuk bergerak bersama-sama agar mencatatkan hattrick kemenangan partai banteng moncong putih, terutama di Kota Medan.

Kepada Tribunmedan.com, Bobby Nasution mengatakan ajakan untuk memilih Ganjar menjadi kewajiban seluruh kader PDIP.

Bobby pun tak sungkan mengatakan dirinya sebagai petugas partai harus mematuhi arahan DPP.

"Sebagai petugas partai kita mengikuti apa yang diarahkan Ketua Umum PDI Perjuangan," ucapnya.

"Ya seluruh kader PDI Perjuangan harus sejalan, satu tujuan, dan saya sebagai kader dan petugas partai mengikuti aturan aturan dan arahan yang disampaikan," imbuhnya.

Survei Terbaru Litbang Kompas

Survei Litbang Kompas mencatat suara pemilih Jokowi di Pemilu 2019 yang akan mengalir kepada Prabowo Subianto semakin besar.

Pada Agustus 2023, suara pemilih Jokowi yang mengalir ke Prabowo sebesar 36,4 persen. Angka tersebut naik sejak Januari 2023.

Pada Januari 2023, suara pemilih Jokowi yang mendukung Prabowo sebesar 27,7 persen, lalu meningkat lagi menjadi 33,9 persen di Mei 2023.

"Ada kecenderungan kian membesarnya suara pemilih Jokowi yang mengalir ke Prabowo," demikian tertulis dalam Litbang Kompas, Senin (21/8).

Meski begitu, Ganjar Pranowo tetap menjadi sosok yang paling banyak mendapatkan aliran suara dari pemilih Jokowi.

Jika Ganjar berhadapan dengan Prabowo, pemilih Jokowi yang memilih Ganjar mencapai angka 63,6 persen.

Di sisi lain, hasil survei Litbang Kompas mendapati pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 semakin solid mendukung Menteri Pertahanan tersebut pada Pilpres 2024.

Pada Januari 2023, suara pemilih Prabowo yang akan memilih Prabowo kembali mencapai 72,5 persen. Kini, angka tersebut meningkat ke 85,7 persen.

Baca juga: Pertarungan Elit Politik di Dapil Sumut I, Ada Nama Menteri, Mantan Wakapolri Hingga Gubernur

Hasil survei Litbang Kompas juga memperlihatkan ketatnya elektabilitas Ganjar dengan Prabowo.

Elektabilitas Ganjar 24,9 persen dan Prabowo 24,6 persen. Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan 12,7 persen.

Dalam survei berhadapan, Ganjar unggul atas Anies dan tertinggal saat dihadapkan dengan Prabowo. Sementara Prabowo unggul saat dihadapkan dengan Anies.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, kenaikan elektabilitas Ganjar terjadi seiring dengan tingkat pengenalan publik yang semakin luas.

Ganjar juga disebut memiliki tingkat kesukaan masyarakat lebih tinggi.

"Kenaikan elektoral Ganjar menjadi momentum rebound (bangkit kembali) yang bisa diartikan, pertama, Ganjar semakin dikenal dengan jati diri kepemimpinannya yang berpengalaman, jujur, merakyat, dan sebagai kelanjutan kepemimpinan Jokowi (Presiden Joko Widodo)," kata Hasto, Senin (21/8/2023).

"Kedua, Prabowo sudah mencapai batas atas sehingga tren yang terjadi adalah menurun, berbeda dengan Ganjar yang memasuki tren naik," sambung Hasto.

Adapun survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Litbang Kompas mewawancarai 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Ketua DPP PDI-P Said Abdullah meyakini apa yang sudah diupayakan dua anggota keluarga inti Presiden Jokowi, yakni Gibran dan Bobby Nasution untuk memenangkan Ganjar tidak akan mengubah basis massa Jokowi beralih ke Prabowo.

Ini disampaikan Said merespons hasil survei Litbang Kompas terkini yang memperlihatkan suara pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 justru meningkat dan semakin besar mengalir ke Prabowo.

"Kami yakin situasi ini juga akan mengubah persepsi para pemilih Jokowi ke depan, sehingga basis pemilih Jokowi akan tetap utuh mendukung Ganjar Pranowo," kata Said dikutip Kompas.com, Senin (21/8/2023).

Said menilai bahwa politik itu tak lebih dari sebuah persepsi, di mana bisa bermakna beda setiap isi kepala manusia.

Selain itu, menurut Said, persepsi juga bisa berarti memengaruhi publik.

Ia lantas mencontohkan bagaimana persepsi yang coba dibuat pengamat politik mengesankan Jokowi mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

"Ada kecenderungan opini publik yang membentuk persepsi bahwa Jokowi mendukung Prabowo yang disuarakan oleh sejumlah pengamat atas tafsir mereka saat diwawancara media, apalagi menjadi diskursus dominan di berbagai media massa. Itulah sebabnya sebagian pendukung Jokowi terkena dampak framing persepsi ini," ujarnya.

Padahal, Said mengatakan, situasi politik terkini sudah berubah dibandingkan dengan bulan Juli lalu.

Ia mencontohkan, tidak ada lagi bakal capres tertentu yang ditampilkan di berbagai media sosial milik Presiden Jokowi.

"Dalam kunjungan kerja, Presiden Jokowi juga memilih mengajak pembantunya yang tidak akan ikut kontestasi pemilu 2024. Artinya, netralitas Jokowi mulai terlihat," kata Said.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini kemudian mencontohkan upaya Gibran memenangkan Ganjar Pranowo sebagai instruksi dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Menurut Said, putra Presiden Jokowi itu mulai intensif menunjukkan dukungan terbuka untuk Ganjar.

"Semisal ikut kegiatan door to door menggalang pemilih untuk Ganjar di Solo," ujar Said.

Di Medan, Bobby Nasution disebut bolak-balik turun ke masyarakat mengajak memenangkan PDI-P dan Ganjar Pranowo. Said pun berharap, kondisi ini terus bertahan hingga tahapan pemungutan suara dilakukan.

"Artinya, bila semakin banyak keluarga inti Presiden Jokowi mendukung Ganjar, tentu persepsi bahwa Ganjar adalah penerus yang paling layak Presiden Jokowi akan semakin meyakinkan pemilih," kata Said. (tribunmedan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved