TRIBUNWIKI

SOSOK Budiman Sudjatmiko, Dukung Prabowo Subianto Kini Terancam Dipecat dari Kader PDIP

Budiman dibesarkan di Cilacap, Bogor dan Yogyakarta dalam keluarga yang menanamkan nilai-nilai religius, nasionalisme dan kepedulian.

Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Ayu Prasandi
Tribunnews.com
Budiman Sudjatmiko. (Tribunnews.com) 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan akan mengumumkan hari ini, Senin (21/8/2023), apakah Budiman Sudjatmiko akan dipecat sebagai kader PDI Perjuangan. 

Pengumuman akan dilakukan di kantor DPP PDI-P di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, sebagai respon atas keputusan Budiman yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

PDI-P diketahui telah mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden mendatang. 

Dukungan Budiman tidak hanya sekedar kunjungannya ke kediaman pribadi Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bahkan, Budiman mendeklarasikan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) sebagai relawan pada hari Jumat (18/8/2023) di Marina Convention Centre di Semarang, Jawa Tengah. Prabowo juga hadir dalam deklarasi tersebut.

Pertemuan Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto  Selasa (18/7/2023) malam
Pertemuan Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto Selasa (18/7/2023) malam (Kompas)

Lantas Siapakah Sosok Budiman Sudjatmiko? 

Budiman Sujatmiko lahir pada tanggal 10 Maret 1970 di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, merupakan anak pertama dari empat bersaudara. 

Budiman dibesarkan di Cilacap, Bogor dan Yogyakarta dalam keluarga yang menanamkan nilai-nilai religius, nasionalisme dan kepedulian.

Ia telah terlibat aktif dalam berbagai kegiatan debat dan organisasi sejak SMP. 

Selama tahun-tahun awalnya sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, ia bekerja sebagai pengorganisasian masyarakat yang mengadakan kursus-kursus politik, organisasi dan pemberdayaan ekonomi untuk petani dan buruh tani di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga ia tidak sempat menyelesaikan kuliahnya.

Pada tahun 1996, Budiman mendeklarasikan Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan dipenjara oleh pemerintah militer yang baru dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara karena dianggap sebagai dalang dari peristiwa tersebut.

Ia kemudian didakwa mendalangi protes kebebasan berbicara sebulan sebelumnya, yang mengakibatkan pembakaran pusat kota Jakarta pada tanggal 27 Juli, seiring dengan meningkatnya perlawanan dari para pendukung PRD dan warga Jakarta. 

Ia hanya menjalani hukuman tiga setengah tahun penjara setelah diampuni oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada tanggal 10 Desember 1999, yang merupakan kemenangan bagi gerakan pro-demokrasi.

Setelah dibebaskan dari penjara, ia belajar ilmu politik di University of London dan meraih gelar master di bidang hubungan internasional dari Cambridge University di Inggris. 

Sekembalinya dari penjara, ia bergabung dengan PDI Perjuangan pada akhir tahun 2004 dan membentuk organisasi sayap partai tersebut, REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi). 

Budiman Sudjatmiko tercatat sudah tiga kali melaporkan harta kekayaannya melalui laman e-LHKPN di KPK.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved