Medan Memilih

Wali Kota Bobby Nasution Buka Suara soal Budiman Sudjatmiko yang Deklarasikan Dukungan ke Prabowo

Wali Kota Bobby Nasution turut menyoroti deklarasi Politisi Senior PDIP Budiman Sudjatmiko yang mendukung Prabowo Subianto.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
Tribun Medan/Anisa Rahmadani
Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat diwawancarai pada Senin (21/8/2023), mengenai video dirinya mengajak khalayak ramai dan kader PDI Perjuangan untuk memilih Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang. 

"Mei 2023, nama saya masih masuk daftar bacaleg PSI (dapil) Jatim I nomor urut 2, di bawah orang yang baru masuk ke PSI. Silakan cek datanya di PSI. Cek juga di website KPU," kata Guntur dilansir dari Kompas.com, Senin (21/8/2023).

"Waktu itu saya memang belum melengkapi berkas karena sikap PSI yang plin-plan terhadap Ganjar, padahal sejak 18 Januari saya adalah Ketua Umum Ganjarian Spartan. Sikap PSI waktu itu mau evaluasi pencapresan Ganjar, datang ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan menjadi sister party-nya Golkar," jelas dia.

Setelah memutuskan keluar dari PSI, ia mengeklaim diajak berkomunikasi dengan sejumlah partai politik, sebelum akhirnya berlabuh ke PDI-P.

"Setelah proses wawancara, seleksi, dan lain-lain, saya daftar caleg PDI-P," ungkapnya.

Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2023 tentang Pencalonan Anggota DPR RI dan DPRD memang memperbolehkan partai politik mengganti bacaleg dalam masa pencermatan DCS, sebelum DCS ditetapkan dan diumumkan.

Hal tersebut diatur dalam Pasal 66 ayat (1) huruf b yang bunyinya,

"Partai politik peserta pemilu dapat mengajukan perubahan rancangan DCS pada masa pencermatan rancangan DCS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (3) dalam hal: ... b). bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota diganti berdasarkan persetujuan dari ketua umum partai politik peserta pemilu atau nama lain dan sekretaris jenderal partai politik peserta pemilu atau nama lain yang sah sesuai dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia tentang pengesahan susunan pengurus partai politik tingkat pusat".

PDIP Ultimatum Keras Budiman Sudjatmiko, Pilih Dipecat atau Mundur dari Partai Buntut Dukung Prabowo

Buntut tindakan Budiman Sudjatmiko yang membelot dari Megawati, PDIP kini akhirnya bersikap tegas.

Partai berlambang banteng itu menekankan tak pernah memberi toleransi kepada kader yang melakukan pembangkangan terhadap kebijakan partai.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut, PDIP memberikan dua pilihan.

Pilihan itu ialah mundur sebagai kader partai atau dipecat tidak dengan hormat.

Sikap resmi partai akan disampaikan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun pada Senin (21/8/2023).

Diketahui, Budiman memilih memberi dukungan politik kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Tak hanya sekadar memberi dukungan, Budiman juga mendeklarasikan organ relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu).

Deklarasi relawan itu dilakukan di Semarang pada Jumat (18/8).

(Cr5/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved