Sumut Memilih

Menteri, Eks Gubernur dan Wakapolri Jadi Bacaleg Dapil I Sumut, Pengamat: Perang Bintang Tua

Nama-nama seperti Menkum HAM, Prof Dr Yasonna H Laoly, mantan Wakapolri Komjen Pol (purn) Oegroseno hingga mantan Gubernur Sumut, Erry Nura

|
Kompas.com/SABRINA ASRIL
Komisaris Jenderal Oegroseno semasa menjabat Wakapolri. (DOKUMENTASI) 

"Kalau cuap-cuap saja seperti caleg yang lain, hasilnya juga hanya sebatas cuap-cuap juga. Artinya, masayarakat pemilih tidak akan mau mencoblosnya di bilik suara. Jadi initinya, jangan terlalu pede dengan nama besar. Nama besar itu tidak jadi jaminan," ungkapnya.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara itu menilai, ada beberapa parameter yang harus dimiliki calon agar dapat meraih kemenangan.

Salah satunya partai politik tempat calon terdaftar, hingga dukungan terhadap calon presiden.
Selain itu, Bacaleg kata Arifin harus juga mandiri mempersiapkan tim pemenangan dan cost politik.

"Meski ada elit dan beberapa nama besar, tapi tetap saja kemenangan caleg itu tidak bisa dilepas dari beberapa variable seperti partai politiknya dan mesin partainya. Capres yang didukung, kesiapan si caleg, baik dari aspek fisik maupun non fisik dan cost politics. Kemudian pemenangan yang dibentuk khusus di luar mesin partai politik," tutup Arifin.

Berikut nama nama populer yang nyaleg dari dapil Sumut 1:

Gerindra

Romo Muhammad Syafii (anggota DPR RI)

Martin Hutabarat anggota DPR RI


PDIP

Prof Dr Yasonna H Laoly, Kemenkumham RI.

Dr Sofyan Tan, DPR RI

Ruhut Poltak Sitompul.


Golkar

Meutya Hafid, DPR RI

Sultan Pasha Djorghi, publik figur.

NasDem

Prananda Surya Paloh, DPR RI

Rahudman Harahap, mantan Walikota Medan

Komjen Pol (purn) Oegroseno, eks Wakapolri.


Hanura

Kodrat Shah, Sekjen Hanura


Demokrat

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved