Sumut Memilih

Menteri, Eks Gubernur dan Wakapolri Jadi Bacaleg Dapil I Sumut, Pengamat: Perang Bintang Tua

Nama-nama seperti Menkum HAM, Prof Dr Yasonna H Laoly, mantan Wakapolri Komjen Pol (purn) Oegroseno hingga mantan Gubernur Sumut, Erry Nura

|
Kompas.com/SABRINA ASRIL
Komisaris Jenderal Oegroseno semasa menjabat Wakapolri. (DOKUMENTASI) 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Sejumlah tokoh politik tersohor nyaleg sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) I Sumatera Utara.

Sejumlah politisi senior, Menteri hingga pensiunan Wakapolri akan bertarung merebut suara masyarakat pada Pileg tahun depan.

Nama nama seperti Menteri Hukum dan HAM, Prof Dr Yasonna H Laoly, mantan Wakapolri Komjen Pol (purn) Oegroseno hingga mantan Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi.

Ada juga nama nama kepala daerah seperti Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan dari PKB, mantan Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Ir Akhyar Nasution yang juga mantan Wali Kota Medan.

Selain itu ada juga anggota DPR RI seperti Romo Muhammad Syafii dari Gerinda, Dr Sofyan Tan dari PDIP, Meutya Hafid dari Golkar, Prananda Surya Paloh dari NasDem.

Dapil I Sumut sendiri terdiri dari 4 wilayah, yakni Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Tebingtinggi.

Persaingan ketat para Bacaleg di dapil I Sumut memunculkan istilah dapil neraka.

Pengamat Politik Sumut Dr Arifin Saleh Siregar mengatakan, persaingan merebut kursi DPR RI dari Dapil I Sumut memang dipenuhi elit politik.

Namun sebutnya, nama besar belum tentu menjamin keterpilihan. Apalagi dari beberapa nama tersebut adalah tergolong politis tua.

"Iya perang bintang meski sebenarnya sudah banyak juga yang tergolong bintang tua. Para caleg tetap harus melakukan kampanye sesuai ketentuan. Kalau mau mendapat perhatian dan selanjutnya dipilih, para caleg harus mampu menunjukkan kampanye yang kreatif. Jual ide, gagasan, sekaligus jawab kebutuhan masyarakat serta selesaikan permasalahan rakyat," kata Arifin kepada Tribun, Selasa (22/8/2023).

Arifin mengatakan, persaingan merebut suara di dapil I Sumut bakalan berjalan ketat, oleh karena itu seluruh Bacaleg tidak cukup berdiam manis mengandalkan nama besarnya.

Menurutnya, masyarakat tak akan memilih perwakilannya di DPR RI jika tak pernah bersinggungan secara langsung.

Apalagi saat ini sebut Arifin, banyak caleg caleg muda yang lebih energik dan punya cara cara untuk menjangkau pemilihnya.

Dia pun mengingatkan agar Bacaleg tak terlalu percaya diri dengan bermodalkan nama besarnya.

"Nama besar akan tinggal nama besar saja kalau yang mereka lakukan masih pola lama dan konsevatif. Tidak tertutup kemungkinan caleg-caleg nama besar itu akan digilas para pendatang baru, para caleg muda yang menerapkan kampaye serta menarik, memiliki semangat, ide dan amunisi dan energi berlebih," kata Arifin.

"Kalau cuap-cuap saja seperti caleg yang lain, hasilnya juga hanya sebatas cuap-cuap juga. Artinya, masayarakat pemilih tidak akan mau mencoblosnya di bilik suara. Jadi initinya, jangan terlalu pede dengan nama besar. Nama besar itu tidak jadi jaminan," ungkapnya.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara itu menilai, ada beberapa parameter yang harus dimiliki calon agar dapat meraih kemenangan.

Salah satunya partai politik tempat calon terdaftar, hingga dukungan terhadap calon presiden.
Selain itu, Bacaleg kata Arifin harus juga mandiri mempersiapkan tim pemenangan dan cost politik.

"Meski ada elit dan beberapa nama besar, tapi tetap saja kemenangan caleg itu tidak bisa dilepas dari beberapa variable seperti partai politiknya dan mesin partainya. Capres yang didukung, kesiapan si caleg, baik dari aspek fisik maupun non fisik dan cost politics. Kemudian pemenangan yang dibentuk khusus di luar mesin partai politik," tutup Arifin.

Berikut nama nama populer yang nyaleg dari dapil Sumut 1:

Gerindra

Romo Muhammad Syafii (anggota DPR RI)

Martin Hutabarat anggota DPR RI


PDIP

Prof Dr Yasonna H Laoly, Kemenkumham RI.

Dr Sofyan Tan, DPR RI

Ruhut Poltak Sitompul.


Golkar

Meutya Hafid, DPR RI

Sultan Pasha Djorghi, publik figur.

NasDem

Prananda Surya Paloh, DPR RI

Rahudman Harahap, mantan Walikota Medan

Komjen Pol (purn) Oegroseno, eks Wakapolri.


Hanura

Kodrat Shah, Sekjen Hanura


Demokrat

M Lokot Nasution, Ketua DPP Demokrat Sumut.

Ir Akhyar Nasution, mantan Walikota Medan.


Perindo


Tengku Erry Nuradi, mantan Gubernur Sumut.

Mayjen Victor Simatupang, petinggi TNI.


PPP

Jafaruddin Harahap, Ketua DPW PPP sekaligus anggota DPRD Sumut.

(cr17/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved