Kasus Bayi Tertukar di Bogor

Sepakat Mau Tes DNA, Inilah Pesan Dian dan Siti Maulia Apabila Bayinya Terbukti Tertukar

Ibu dari bayi D, yang sebelumnya menolak tes DNA, akhirnya setuju untuk menjalani tes tersebut, membuka peluang untuk mengungkap kebenaran kasus terse

Kolase Tribun,TVone
Siti-Mauliah-warga-Bogor-berharap-bisa-menjalin-silataruhmi-dengan-ibu-D-usai-tes-DNA 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang melibatkan bayi D dan Siti Mauliah, kini mengarah pada penyelesaian melalui tes deoxyribonucleic acid (DNA).

Ibu dari bayi D, yang sebelumnya menolak tes DNA, akhirnya setuju untuk menjalani tes tersebut, membuka peluang untuk mengungkap kebenaran kasus tersebut.

Dikenal bahwa bayi D diduga tertukar dengan bayi warga Bogor, Siti Mauliah, setelah melahirkan di Rumah Sakit Sentosa setahun yang lalu.

Setelah menolak awalnya, ibu dari bayi D telah memberikan persetujuannya untuk tes DNA, yang diharapkan akan memberikan kejelasan mengenai identitas sebenarnya dari kedua bayi tersebut.

Keputusan untuk melakukan tes DNA dianggap sebagai jalan keluar yang paling memungkinkan untuk membuktikan kasus bayi tertukar ini.

Hasil dari tes DNA diperkirakan akan diumumkan dalam waktu 3-7 hari ke depan.

NASIB BAYI YANG TERTUKAR: Siti Maulia (37), ibu dari bayi yang tertukar sedang menggendong bayi tersebut di rumahnya Kampung Mekar Jaya, Desa Cibeuteng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023). Hingga saat ini, Siti Maulia berharap agar anaknya bisa ditemukan. Sekarang Siti Maulia telah membesarkan bayi yang ditukarkan tersebut. (ho)
NASIB BAYI YANG TERTUKAR: Siti Maulia (37), ibu dari bayi yang tertukar sedang menggendong bayi tersebut di rumahnya Kampung Mekar Jaya, Desa Cibeuteng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023). Hingga saat ini, Siti Maulia berharap agar anaknya bisa ditemukan. Sekarang Siti Maulia telah membesarkan bayi yang ditukarkan tersebut. (ho) (HO)

Pihak rumah sakit sebelumnya telah menemukan fakta dari hasil tes DNA pertama bahwa bayi yang dirawat oleh Siti Mauliah tidak identik dan bukan anak biologisnya.

Dian, ibu dari bayi D, juga diminta untuk menjalani tes DNA sebagai langkah lebih lanjut dalam penyelidikan ini.

Sambil menunggu hasil tes DNA, Dian meminta agar Siti Mauliah tetap merawat bayi di rumah masing-masing seolah-olah bayi tersebut adalah anak kandung mereka.

Sembari menunggu hasil tes DNA keluar, Dian meminta Siti tetap merawat bayi yang ada di rumah mereka masing-masing.

"Kita sama-sama merawat bayi ini seperti bayinya sendiri," ujar Kuasa Hukum Dian, Binsar Aritonang.

Bahkan menurut dia, hingga saat ini Dian masih menganggap anak yang ditukarnya itu seperti anak kandungnya sendiri.

"Karena bayi yang ada di klien kami pun dirawat diberikan kasih sayang, dan masih diangaap anak kandungnya sampai saat ini," tandasnya.

Kolase foto Siti Mauliah, ibu bayi tertukar selama setahun setelah melahirkan di RS Sentosa Bogor.
Kolase foto Siti Mauliah, ibu bayi tertukar selama setahun setelah melahirkan di RS Sentosa Bogor. (Sripo)

Alasan Dian sempat menolak  tes DNA

Binsar mengatakan bukan tanpa alasan, Dian sempat menolak  tes DNA dikarenakan dirinya belum siap.

"Dari awal klien kami tidak pernah menyatakan untuk tidak berkenan tes DNA ya, tapi kalau kalian simak, prosedurnya kan kalau kejadian ini cukup heboh dan untuk psikologis pribadi klien kami cukup menungu waktu yg tepat," beber Binsar Aritonang.

Sehingga menurut dia, Dian bukannya tak bersedia tapi membutuhkan kesiapan waktu.

"Setelah kami rembuk dengan keluarga akhirnya kami hari ini  tes DNA, butuh waktu lah pada intinya," kata Binsar lagi.

Ia pun menuturkan, alasan Dian belum siap  tes DNA yakni merasa syok.

Sebab selama satu tahun ini, dirinya tidak merasakan adanya keanehan.

"Menurut keterangan klien kami dari awal bersalin sampai dibawa pulang tdk ada hal yg aneh, sesuai SOP. Sampai tiba-tiba ada laporan terkait adanya tertukar bayi," tuturnya.

Ia pun menyampaikan pesan dari kliennya kepada Siti Mauliah untuk sama-sama menunggu hasil tes DNA.

"Intinya kami mengimbau juga ya ibu s dan juga klien kami sampai kita mempunyai fakta yang faktual hasil  tes DNA," ujar Binsar lagi.

Siti berharap kedua keluarga tetap saling silaturahmi

Siti Mauliah berpesan, bila nanti hasil  tes DNA terbukti identik, ia berharap masih bisa menjalin silaturahmi dengan Dian.

"Harapan saya sama si pihak pasien, mudah-mudahan menyambung ke depannya bersilaturahmi terus, menyambung kekeluargaan, jadi saudara selamanya," kata  Siti Mauliah.

Siti mengatakan ia dan Dian sudah sama-sama merawat bayi tertukar dengan penuh kasih sayang.

"Paska waktu bayi kita kalau misal ini benar anak kita ketukar kita kan sudah saling urus bayi masing-masing, mudah-mudahan kita ke depannya biar dibikin kekeluarganaan, jadi saling kunjung mengunjung aja," kata  Siti Mauliah.

Sementara kuasa hukum Dian, Binsar Aritonang mengimbau agar keduaya merawat bayi tertukar tersebut dengan baik.

Pasalnya Dian pun sudah merawat bayi itu dengan sangat baik.

"Intinya kami mengimbau juga ya ibu S dan juga klien kami sampai kita mempunyai fakta yang faktual hasil  tes DNA, kita sama-sama merawat bayi ini seperti bayinya sendiri, karena bayi yang ada di klien kami pun dirawat diberikan kasih sayang, dan masih dianggap anak kandungnya sampai saat ini," katanya.

Binsar Aritonang berkukuh bahwa kliennya merasa tak ada kejanggalan saat kliennya melahirkan di RS Sentosa Bogor.

Ia berkukuh bahwa sang bayi mengenakan Gelang atas nama Dian.

"Itu tadi kalau untuk SOP sampai gelang bisa sama mungkin yang lebih bisa untuk menjelaskan pihak rumah sakit ya. Kalau dari kami dari awal sampai bayi dibawa pulang gak ada hal-hal yang aneh menurut klien kami," katanya.

Tetap Silaturahmi

Di lain kesempatan,  Siti Mauliah berpesan, bila nanti hasilnya terbukti identik, dia berharap masih bisa menjalin silaturahmi dengan Dian.

"Harapan saya sama si pihak pasien, mudah-mudahan menyambung ke depannya bersilaturahmi terus, menyambung kekeluargaan, jadi saudara selamanya," kata  Siti Mauliah.

Siti mengatakan ia dan Dian sudah sama-sama merawat bayi tertukar dengan penuh kasih sayang.

"Paska waktu bayi kita kalau misal ini benar anak kita ketukar kita kan sudah saling urus bayi masing-masing, mudah-mudahan kita ke depannya biar dibikin kekeluarganaan, jadi saling kunjung mengunjung aja," kata Siti Mauliah.

Sementara kuasa hukum Dian, Binsar Aritonang mengimbau untuk merawat bayi tertukar tersebut dengan baik.

Pasalnya Dian pun sudah merawat bayi itu dengan sangat baik.

"Intinya kami mengimbau juga ya ibu S dan juga klien kami sampai kita mempunyai fakta yang faktual hasil  tes DNA, kita sama-sama merawat bayi ini seperti bayinya sendiri, karena bayi yang ada di klien kami pun dirawat diberikan kasih sayang, dan masih dianggap anak kandungnya sampai saat ini," katanya.

Binsar Aritonang berkukuh bahwa kliennya merasa tak ada kejanggalan saat kliennya melahirkan di RS Sentosa Bogor.

Ia berkukuh bahwa sang bayi mengenakan Gelang atas nama Dian.

"Itu tadi kalau untuk SOP sampai gelang bisa sama mungkin yang lebih bisa untuk menjelaskan pihak rumah sakit ya. 

Kalau dari kami dari awal sampai bayi dibawa pulang gak ada hal-hal yang aneh menurut klien kami," katanya.

Mereka terlanjur menyimpan kasih sayang ibu dan anak pada tertukar di Bogor.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved