Breaking News

Viral Medsos

FAKTA BARU Bos Wagner Tewas Bersamaan dengan Pemecatan Jenderal Sergey dari Panglima AU Rusia

Pesawat yang ditumpangi pemimpin kelompok tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, ditembak jatuh dan terbakar pada Rabu (23/8/2023)

|
Editor: AbdiTumanggor
HO
DI HARI YANG SAMA: Jenderal Sergey Vladimirovich Surovikin dipecat dari Panglima Angkatan Udara Rusia. Sementara Pemimpin tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, termasuk dalam daftar penumpang sebuah pesawat jet yang jatuh ditembak pertahanan udara Rusia yang menewaskan 10 orang di dalamnya pada Rabu (23/8/2023) malam di sebelah utara Moskow. 

Selama serangan Rusia di Ukraina yang dilancarkan pada 24 Februari 2022, Prigozhin, yang sebelumnya beroperasi secara sembunyi-sembunyi, menjadi sorotan.

Dia mempelopori perebutan beberapa kota di Ukraina termasuk Bakhmut dan mengkritik keras kepemimpinan militer konvensional Rusia.

Terpantau di media sosial yang terkait dengan kelompok tentara bayaran Wagner mengatakan pesawat pribadinya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.

Prigozhin meninggal "akibat tindakan pengkhianat Rusia", sebut unggahan saluran Telegram, Gray Zone.

Prigozhin memimpin pemberontakan yang gagal melawan angkatan bersenjata Rusia pada bulan Juni lalu.

Namun, beberapa pakar di Rusia dan luar negeri berpendapat bahwa pemberontakan itu direkayasa setelah mendapat perintah langsung dari Presiden Vladimir Putin.

Sosok Dmitry Utkin

Sementara, sosok Komandan senior Wagner, Dmitry Utkin - yang mendirikan kelompok Wagner pada tahun 2014 - juga disebut ada dalam daftar penumpang.

Dimitry Utkin juga diduga bertugas sebagai intelijen militer Rusia. Kelompok tentara bayaran Wagner memiliki sekitar 25.000 personel.

Kelompok yang terkenal karena kebrutalannya ini aktif di Ukraina, Suriah, dan Afrika Barat.

Namun beberapa pengamat Rusia menggambarkan Prigozhin sebagai "mayat hidup yang berjalan" sejak pemberontakan pada Juni lalu.

Prigozhin memimpin pemberontakan pada 23-24 Juni, memindahkan pasukannya dari Ukraina, merebut kota Rostov-on-Don di Rusia selatan, dan mengancam akan menyerang Moskow.

Langkah ini dilakukan setelah berbulan-bulan ketegangan dengan komandan militer Rusia mengenai invasi ke Ukraina yang dilancarkan oleh Presiden Putin pada tahun 2014.

Reaksi awal Presiden Putin terhadap aksi Prigozhin yang menantang militer Rusia sangat pedas.

Putin menyebut tindakan itu sebagai pengkhianatan dan tikaman dari belakang, sebagaimana tampak dalam pesan video pada 24 Juni.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved