Viral Medsos

FAKTA BARU Bos Wagner Tewas Bersamaan dengan Pemecatan Jenderal Sergey dari Panglima AU Rusia

Pesawat yang ditumpangi pemimpin kelompok tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, ditembak jatuh dan terbakar pada Rabu (23/8/2023)

|
Editor: AbdiTumanggor
HO
DI HARI YANG SAMA: Jenderal Sergey Vladimirovich Surovikin dipecat dari Panglima Angkatan Udara Rusia. Sementara Pemimpin tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, termasuk dalam daftar penumpang sebuah pesawat jet yang jatuh ditembak pertahanan udara Rusia yang menewaskan 10 orang di dalamnya pada Rabu (23/8/2023) malam di sebelah utara Moskow. 

Belakangan pemberontakan itu berakhir begitu saja dalam hitungan jam melalui kesepakatan yang memungkinkan pasukan Wagner pindah ke Belarus atau bergabung dengan tentara Rusia.

Prigozhin sendiri setuju untuk pindah ke Belarus - namun tampaknya ia bisa bergerak dengan bebas, tampil di depan umum di Rusia dan merilis video dirinya yang konon berada di Afrika.

Akan tetapi, menurut sejumlah analis, bukan berarti dia aman.

"Balas dendam", kata direktur CIA William Burns, "adalah hidangan yang disukai Putin disajikan dingin".

Tentu saja jatuhnya pesawat yang diyakini mengangkut Prigozhin bukan bukti bahwa Prigozhin dan rombongannya sengaja menjadi sasaran.

Meski demikian, jika memang benar Prigozhin sengaja ditargetkan bukanlah kejutan bagi banyak orang.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia "tidak terkejut" dengan berita mengenai dugaan kematian Prigozhin.

Presiden Putin Bentuk Milisi Swasta Melindungi Dirinya setelah Pemberontakan Kelompok Wagner

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin membentuk milisi-milisi swasta di seluruh Rusia.

Mereka menjadi pertahanan terhadap kemungkinan kudeta terhadap pemimpin Rusia.

Pemberontakan Kelompok Wagner, yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, membuka celah serius dalam pertahanan Putin.

Putin pun memutuskan membentuk jaringan perusahaan militer swasta misterius di seluruh Rusia untuk melindungi dirinya dari pemberontakan Wagner lainnya.

Perusahaan militer swasta, atau "perusahaan khusus", tercantum dalam undang-undang baru yang menaikkan usia wajib militer Rusia.

Dilansir dari Yahoo News, langkah ini bertujuan untuk melawan sabotase dan ancaman internal, menurut pernyataan ketua komite pertahanan Duma, Andrey Kartapolov.

Daily Beast pertama kali melaporkan amandemen tersebut. Ini terjadi beberapa minggu setelah pemberontakan oleh kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, yang mengekspos celah dalam pertahanan Putin.

Para pejuang dari kelompok ini hanya mendapat sedikit perlawanan ketika mereka menguasai kota Rostov-on-Don pada 23 Juni, lalu maju ke Moskwa sebelum para pemimpin pemberontak menengahi kesepakatan dengan Kremlin dan menghentikan pemberontakan.

Meskipun Putin belum menghukum Yevgeny Prigozhin, pemimpin pemberontakan, ia telah meluncurkan pencarian terhadap para pengkhianat yang dicurigai dalam militer Rusia dan tampaknya takut akan ancaman internal di masa depan terhadap kekuasaannya.

Menurut laporan tersebut, milisi Putin akan berada di bawah komando gubernur regional, beroperasi atas perintah Putin, dan akan dipersenjatai oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Barents Observer, sebuah media Norwegia, mengatakan bahwa tugas unit-unit ini adalah untuk melindungi perbatasan negara, memerangi kelompok-kelompok bersenjata ilegal, dan memerangi sabotase asing serta formasi intelijen, serta menumpas ancaman-ancaman dari dalam negeri.

Bagaimana milisi-milisi itu akan berinteraksi dengan cabang-cabang militer dan aparat intelijen lainnya masih belum jelas.

Rusia sudah memiliki garda nasional, dan Putin dilindungi oleh berbagai lapisan keamanan.

Nikolai Sokov, mantan pejabat Kremlin, mengatakan kepada bahwa undang-undang tersebut ditujukan untuk memperkuat pertahanan Putin.

"Ini adalah alat untuk meningkatkan keamanan (penting mengingat aksi klandestin yang sangat aktif oleh intelijen militer Ukraina), dan dapat, jika diperlukan, membantu melawan pemberontakan baru," kata Sokov.

Fungsi utama lain dari milisi ini adalah untuk mempertahankan diri dari serangan internal setelah serangkaian serangan pesawat tak berawak Ukraina di kota-kota Rusia.

Invasi Rusia yang goyah ke Ukraina telah mengungkap bahwa cengkeraman Putin pada kekuasaan mungkin tidak sekuat yang diyakini secara luas.

Mantan pejabat intelijen mengatakan kepada Insider bahwa kemunduran serius lebih lanjut di Ukraina dapat mengakibatkan Putin disingkirkan dari kekuasaan.

(*/tribun-medan.com)

Baca juga: Sempat Mau Kudeta Putin, Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Dikabarkan Tewas, Pesawat Dirudal Rusia

Baca juga: Tak Bisa Hadiri KTT BRICS, Putin Luncurkan Rudal ke Ukraina: 7 Orang Tewas, Ratusan Lainnya Terluka

Baca juga: Ribuan Pasukan Wagner Mendekati Polandia, Putin Akan Serang Negara Kelahiran Paus Yohanes Paulus II?

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved