Sumut Memilih

Usai Kaesang, Kini Gibran Digoda PSI buat Maju Pemilu, PDIP Sumut : Sayang Mereka Tak Berhasil

PSI kini tengah mengajukan judicial review ke MK tentang batas usia calon presiden. PSI secara terbuka berharap agar Gibran maju sebagai calon wapres

TRIBUN MEDAN/HO
Wali Kota Solo yang juga putra presiden Joko Widodo saat hadir dalam acara kopi darat bersama PSI di Jakarta. 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak henti hentinya mencoba menggoda dua putra presiden Jokowidodo untuk maju dalam pemilihan umum tahun 2024. Usai ingin mengusung Kaesang sebagai Walikota Depok, kini PSI tengah berusaha memajukan nama Gibran sebagai calon wakil presiden.

PSI kini tengah mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi tentang batas usia calon presiden. PSI secara terbuka berharap agar Gibran maju sebagai calon wakil presiden.

Meski begitu, keduanya, baik Gibran dan Kaesang bukanlah kader PSI. Gibran sendiri adalah kader PDIP yang saat ini menjabat sebagai Walikota Solo.

Wakil Ketua PDI Perjuangan Sumut Aswan Jaya mengomentari langkah politik PSI tersebut. Menurutnya langkah itu merupakan strategi PSI menjelaskan pemilu tahun 2024.

Namun kata dia, strategi PSI untuk membawa kader kader muda termasuk Gibran yang merupakan kader PDIP tidak berhasil.

"Seluruh partai politik peserta pemilu 2024 tentu memiliki program dan strategi masing-masing untuk mendapat dukungan rakyat, berhasil atau tidak akan ditentukan dari hasil pemilu itu sendiri. Kalau strategi dengan membawa kader-kader muda yang potensial dari partai lain (PDI Perjuangan) tentu itu hak mereka, hanya saja sangat disayangkan, sebab mereka tidak akan mendapatkan apa-apa," kata Aswan kepada Tribun, Kamis (24/8/2023).

Aswan menilai, langkah PSI justru memperlihatkan mereka kekurangan kader potensial yang hendak diusung dalam pemilihan umum.

"Langkah tersebut justru sedang memperlihatkan bahwa proses kaderisasi di partainya belum berjalan," kata dia.

Selain itu menurut Aswan, PSI ingin mencuri perhatian masyarakat khususnya presiden Jokowidodo dengan merangkul kedua putranya.

Namun lagi lagi kata Bacaleg PDIP Sumut itu, langkah PSI itu tak menghasilkan apa apa

"Terkait untuk mendapatkan perhatian Jokowi, bukan kah semua partai koalisi pada pemilu pilpres tahun lalu sampai saat ini terus diperhatikan oleh Jokowi, semua sudah mendapatkan bagian masing-masing, itulah mengapa langkah mereka tidak berdampak apa-apa," lanjut dia.

Aswan pun merasa bangga karena banyak kader PDIP yang dilirik oleh partai lainnya. Menurutnya, PDIP secara konsisten menciptakan kader kaser yang terbaik.

Hal itu pun lanjut Aswan akan menguntungkan PDIP pada pemilihan umum 2024.

"Kami bangga karena banyak kader-kader PDI Perjuangan dilirik oleh partai lain dan sangat menguntungkan untuk bisa kembali menang pada Pemilu ke depan. Proses kaderisasi di PDI Perjuangan berjalan dengan baik dan konsisten melahirkan tokoh-tokoh yang berpotensi untuk memimpin masa depan bangsa Indonesia," tutup dia.

(cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved