Kunjungan Presiden tak Berikan Dampak Berarti, Masalah Urgen Sumut Belum Selesai

pihaknya berharap, kehadiran Jokowi bisa memberikan dampak yang baik untuk permasalahan yang sedang dihadapi

Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
Presiden RI, Jokowi dilempar sandal dan air mineral saat bertemu dengan relawan Bobby Nasution di Gedung Serbaguna Jalan Willem Iskandar, Medan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Anggota DPRD Provinsi Sumatra Utara Hendro Susanto mengkritik kehadiran Presiden Joko Widodo ke Sumut yang dilakukan berturut-turut tidak memberikan dampak berarti.

Menurut Hendro, pihaknya berharap, kehadiran Jokowi bisa memberikan dampak yang baik untuk permasalahan yang sedang dihadapi masyaraka di Sumut.

"Kita berharap kehadiran Pak Jokowi dua kali berturut ke Sumut dalam kurun waktu 10 hari, bisa berdampak pada perbaikan ekonomi, infrastuktur, bisa menurunkan harga sembako, dan tabung gas elpiji subsidi serta menurunkan angka Narkoba dan judi di Sumut," ujar Hendro, Senin (28/8/2023).

Menurut Hendro, agenda kedatangan Presiden Jokowi di Sumut yakni untuk membuka acara organisasi pemuda di Medan dan meresmikan proyek nasional SPAM di Kota Binjai belum berarti. Karena hal tersebut bukan sesuatu yang menjadi masalah urgen di Sumut.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Tentang Roida Tampubolon Pelaku Pelempar Sendal ke Arah Presiden Jokowi, Aktif Bermedsos

"Namun hal itu belumlah berarti, karena masalah yang urgen yang menjadi pembicaraan di tengah masyarakat Sumut adalah masalah Narkoba. Masalah jalan nasional, masalah tanah, masalah harga sembako yang naik, masalah begal yang membuat warga Sumut tidak aman, masalah tabung gas elpiji 3 kg yang naik, dan masalah mendapatkan keadilan," ujarnya.

Hendro mengatakan, di sisi lain, kehadiran Presiden Jokowi seharusnya tidak membuat pengamanan berlebihan kepada warga yang ingin menyampaikan aspirasinya kepada Presiden.

"Kan bisa dengan cara humanis, persuasif dan baik-baik, tidak perlu berlebihan, karena ibu itu kan warga Negara Indonesia. Dia punya hak untuk ketemu dengan Presidennya dan menyampaikan uneg-unegnya. Sedih kita melihat kejadian tersebut," katanya menyikapi seorang perempuan ibu-ibu yang melempar sandal ke arah Jokowi karena ingin menyampaikan aspirasinya.  

Hendro berharap, pihak pengamanan Presiden Jokowi dapat melakukan evaluasi terhadap kejadian tersebut.

"Jangan terkesan arogansi, dan jangan ada upaya membungkam peliputan insan pers. Jika mau diliput yang baik, ya jangan berlebihan dalam memperlakukan warga yang mau jumpa dengan presidennya. Harusnya di berikan pembinaan dan penyegaran bagi oknum pengamanan yang berlebihan dan terkesan arogan, agar ke depan lebih humanis di lapangan," tuturnya.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved