Komisi I DPR Mendorong Penyelidikan Terbuka Kasus Anggota Paspampres Aniaya Warga Hingga Tewas
Ketua Komisi I, Meutya Hafid, mengecam perbuatan oknum Paspampres Praka RM, yang diduga menganiaya pemuda asal Bireuen, Aceh, hingga tewas.
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Ketua Komisi I, Meutya Hafid, mengecam perbuatan oknum Paspampres Praka RM, yang diduga menganiaya pemuda asal Bireuen, Aceh, hingga tewas dan menuntut agar TNI mengadakan penyelidikan terbuka terhadap pelaku. Dia juga menekankan perlunya Pomdam Jaya mengumumkan hasil pemeriksaan dengan jujur.
Meutya mengungkapkan keterkejutannya atas tindakan yang dilakukan oleh Praka RM, dan ia mempertanyakan bagaimana seseorang dengan latar belakang pembunuh bisa lulus seleksi Paspampres.
Ia menekankan bahwa seleksi untuk menjadi anggota Paspampres harus lebih ketat lagi, mengingat unit ini memiliki akses terdekat dengan Presiden.
Christina Aryani, anggota Komisi I DPR lainnya, juga mendukung transparansi dalam mengusut kasus ini dan mendukung langkah-langkah hukum yang akan diambil terhadap pelaku.
Kasus ini muncul setelah Praka RM, anggota Paspampres, ditahan di Pomdam Jaya dalam rangka penyelidikan terhadap tuduhan penganiayaan yang mengakibatkan kematian seorang pemuda.
Mayjen Rafael Granada Baay, Danpaspampres, menjelaskan bahwa penanganan kasus ini akan dilakukan secara terbuka.
Rafael juga menegaskan bahwa jika terbukti anggota Paspampres terlibat dalam tindak pidana, proses hukum akan dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kejadian ini mencuat setelah kasus penganiayaan tersebut menyebar di media sosial, termasuk informasi tentang surat keterangan penyerahan jenazah korban oleh Polisi Militer Kodam Jaya/Jayakarta.
Pelaku diduga adalah Praka RM, yang berdinas di Batalion Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.
Pomdam Jaya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan penganiayaan oleh anggota Paspampres tersebut.
(*)
Meutya Hafid
Ketua Komisi 1 DPR RI
Komisi I DPR RI
Oknum Paspampres Culik dan Aniaya Pria Aceh
Kasus Paspampres
| ALASAN Pemerintah Tutup Fitur Live di TikTok, Ada Ajakan Penjarahan dan Disisipi Iklan Judol |
|
|---|
| Profil Noer Fajrieansyah, Suami Kedua Meutya Hafid yang Terseret Dugaan Korupsi Impor Gula |
|
|---|
| Mobil Plat RI 36 Milik Siapa? Meutya Hafid, Nusron Wahid, Hingga Budi Arie Membantah |
|
|---|
| DULU Sama-sama Bareng di Metro TV, Kini Meutya Hafid Copot Prabu dari Dirjen Komunikasi Publik |
|
|---|
| Cek Rekeningmu, Apakah Termasuk Usai 10 Ribu Rekening Diblokir Terafiliasi Judi Online |
|
|---|
