Berita Nasional
Guru Botaki 19 Siswi SMP di Lamongan Perkara Masalah Sepele, Psikologis Hancur, Kini Ramai Dikecam
Rambut 19 siswi SMP di Lamongan dibotaki guru perkara tidak memakai dalaman jilbab (ciput) dikecam ramai-ramai
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Angel aginta sembiring
REP, kata Munif, sementara sebagai staf di Diknas Lamongan dalam rangka pembinaan.
Jadi tidak ada jabatan atau non job.
Menurut Munif, seharusnya yang menindak siswa itu menjadi tanggungjawab guru bimbingan konseling (BK) bukan guru mata pelajaran.
Ia menyayangkan tindakan guru tersebut.
Sedangkan oknum guru yang menurut Munif dalam proses pembinaan belum bisa dipastikan sampai kapan.
"Sementara ini kita stafkan," katanya.
Menyikapi siswa, guru berkewajiban memperbaiki karakter anak didik. Dan menciptakan proses belajar anak itu menyenangkan.

Lantas, bagaimana dengan orang tua siswa yang menjadi korban ?
Menurut Munif, sehari setelah peristiwa antara orang tua siswa dengan guru dan pihak sekolah.
Menurutnya, antara siswa, orang tua murid dengan pihak sekolah sudah selesai, damai.
Apa yang terjadi di SMP Negeri 1 Sukodadi bagi Munif harus menjadi pembelajaran bagi semuanya.
Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Inter Miami vs Nashville Skor Masih 0-0, Nonton Live Lionel Messi
Baca juga: Kodrat Shah dan Julius Raja Tersangka Jadi Caleg, Polda Sumut: Masih Proses
Kepsek Sampai Nangis
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukodadi, Harto kepada Tribun Jatim Network memastikan sudah tidak ada masalah.Bahkan saat dilakukan mediasi, antara ibu-ibu wali murid dengan sang guru ikhlas saling memaafkan.
"Saya sampai meneteskan air mata , ketika menyaksikan mereka berangkulan saling memaafkan," kata Harto.
Bahkan ibu-ibu wali murid menyatakan jika mereka merasa memiliki lembaga sekolah dimana anak mereka belajar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.