Pilpres 2024

Dikhianati Anies Baswedan, Ketua DPD Demokrat Sumut: Pengkhianat Halal Darahnya Ditumpahkan

Demokrat meradang setelah tahu Anies Baswedan bermanuver bersama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin

Editor: Array A Argus
Tribun Medan/Rechtin Hani Ritonga
Ketua DPD Demokrat Provinsi Sumatra Utara Lokot Nasution saat memberikan keterangan di depan kantor DPD Demokrat Sumut, Jalan Sudirman, Selasa (25/7/2023). DPD Partai Demokrat Provinsi Sumatra Utara akan turun ke jalan jika tuntutan Peninjauan Kembali (PK) Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dikabulkan oleh Mahkamah Agung. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Ketua DPD Demokrat Sumut, M Lokot Nasution meradang dan murka setelah tahu Anies Baswedan bermanuver dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Saking geramnya, M Lokot Nasution mengatakan bahwa pengkhianat halal darahnya untuk ditumpahkan.

Keterangan menohok ini disampaikan Lokot, usai kabar beralihnya Anies Baswedan ke Muhaimin Iskandar.

"Di negara ini masih boleh orang salah, tapi kalau berkhianat darahnya halal ditumpahkan. Ingat itu, negara ini lama dijajah Belanda kerena banyak pengkhianatan pengkhianatan itu," tegas Lokot, Kamis (31/8/2023).

Lokot mengatakan, ia kecewa dengan pengkhianatan yang dilakukan Anies Baswedan dan Surya Paloh, Ketua Umum Partai nasdem.

"Seperti yang disampaikan oleh Sekjen Partai Demorkrat tentang koalisi perubahan yang dilakoni oleh PKS, NasDem dan Demokrat dalam mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Tetapi kita ketahui jika secara serta merta mas Anies melalui Surya Paloh tidak melakukan komunikasi dengan koalisi lainnya termasuk Partai Demorkrat dan PKS mengambil sebuah kebijakan mengajak PKB sebagai koalisi," kata Lokot. 

Sebagai pendukung, Demokrat tidak pernah dilibatkan dalam menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies Baswedan

"Tapi langsung menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapresnya. Kemana selama ini tentang persyaratan yang sudah disusun bersama tentang kriteria kriteria tersebut," kata Lokot.

Lokot menegaskan, selama ini Demorkrat  tidak pernah memaksa AHY sebagai pendamping Anies.

Namun menurutnya, penentuan Cawapres Anies mesti dirumuskan bersama partai koalisi. 

"Apa harus mas AHY, tidak ada seperti itu, tetapi untuk menentukan Cawapres, untuk menentukan kemenangan itu, kita harus diskusi satu sama lain," lanjut dia. 

Geram Langsung Perintahkan Copot Baliho

Partai Demokrat menyebut dipaksa menerima keputusan duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Menyikapi keputusan itu, Partai Demokrat pun menggelar rapat di Cikeas, Bogor.

Selain itu, Partai Demokrat akan segera menurunkan baliho-baliho yang memuat gambar Anies Baswedan di seluruh wilayah.

Anggota Majelis Tinggi Demokrat Syarief Hasan saat dikonfirmasi, Kamis (31/8/2023) malam membenarkan hal ini.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menganggap Partai NasDem telah melakukan pengkhianatan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Sebab, Riefky menyebut NasDem telah melakukan kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menyetujui duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024.

Surya Palob Bilang Demokrat Baper

Kabar duet Anies Baswedan dan Cak Imin membuat kesal Demokrat.

Partai berlambang mercy itu telah mengambil sikap menggelar rapat majelis tinggi dan menurunkan baliho Anies Baswedan di sejumlah daerah. 

Kabar duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB itu disebut ulah Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. 

Namun, Surya Paloh memberikan tanggapan santai dengan sikap Demokrat

Surya Paloh merasa Demokrat terlalu baper dan terlalu cepat mengambil sikap. 

Surya Paloh menjelaskan, bahwa hal tersebut belum final disepakati.

Hal itu disampaikan langsung oleh Surya Paloh di di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis 931/8/2023) malam.

"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa," tutut Paloh.

Kemudian, Surya Paloh pun meminta semuanya untuk menunggu hasil akhirnya.

"Jadi kita tunggu perkembangan satu-dua hari ini," kata Surya Paloh.

"Kalau persetujuan dalam arti kata menggangguk-ngangguk saja Itu belum tuntas sepenuhnya," lanjut Surya Paloh.

Baca juga: Duet Anies Baswedan dan Cak Imin Bisa Maju Tanpa Dukungan Demokrat dan PKS Lagi, Nasib AHY?

Baca juga: Partai Demokrat Menganggap Anies Baswedan Telah Melakukan Penghianatan Politik

Sebelumnya, Anies Baswedan dikabarkan telah memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden di kontestasi Pilpres 2024.

Anies Baswedan bahkan sudah berkunjung ke Ibunda Cak Imin di Jombang.

Hal tersebut terungkap dalam keterangan Pers Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus anggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya.

Dalam surat tersebut Rifky menjelaskan, pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS

Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.

Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

"Ini sangat disesalkan. Kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Tunggu Dua Hari Lagi

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh merespons terkait soal adanya wacana Anies Baswedan bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres.

Surya Paloh menjelaskan, bahwa hal tersebut belum final disepakati.

Hal itu disampaikan langsung oleh Surya Paloh di di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis 931/8/2023) malam.

"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa," tutut Paloh.

Kemudian, Surya Paloh pun meminta semuanya untuk menunggu hasil akhirnya.

"Jadi kita tunggu perkembangan satu-dua hari ini," kata Surya Paloh.

"Kalau persetujuan dalam arti kata menggangguk-ngangguk saja Itu belum tuntas sepenuhnya," lanjut Surya Paloh.

Sebelumnya, Anies Baswedan dikabarkan telah memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden di kontestasi Pilpres 2024.

Anies Baswedan bahkan sudah berkunjung ke Ibunda Cak Imin di Jombang.

Hal tersebut terungkap dalam keterangan Pers Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus anggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya.

Dalam surat tersebut Rifky menjelaskan, pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

Malam itu juga, Bakal Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.

Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

"Ini sangat disesalkan. Kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (M32)(tribun-medan.com) 

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved