Berita Viral

Malang Nasib Bocah 5 Tahun, Dijual Ibu Kandung Untuk Bayar Utang, Tewas saat Disetubuhi dan Dicekik

Ia dijual oleh ibu kandungnya sendiri untuk membayar utang. Tragisnya, 6 hari kemudian, jasad gadis yang baru berusia 5 tahun itu ditemukan tak bernya

Editor: Liska Rahayu
Murderpedia
Malang Nasib Bocah 5 Tahun, Dijual Ibu Kandung Untuk Bayar Utang, Tewas saat Disetubuhi dan Dicekik 

TRIBUN-MEDAN.com - Malangnya nasib gadis kecil berusia 5 tahun ini.

Ia dijual oleh ibu kandungnya sendiri untuk membayar utang. Tragisnya, 6 hari kemudian, jasad gadis yang baru berusia 5 tahun itu ditemukan tak bernyawa di ladang.

Gadis malang itu adalah Shaniya Davis.

Dia dijual oleh ibunya, Antoinette Davis, kepada pria hidung belang bernama Mario McNeill pada 10 November 2009 lalu.

Antoinette menjual anaknya untuk menutupi hutang $200 sekira Rp 3 juta.

Namun nahas ternyata setelah dibawa pergi oleh Mario, nyawa gadis kecil itu melayang dalam kurun waktu 24 jam.

Kini sang ibu harus mendekam di penjara setidaknya 17 tahun sejak tahun 2009.

Namun dalam 3 tahun ke depan kemungkinan sang ibu sudah dibebaskan.

Antoinette Davis yang saat itu berusia 29 tahun masih membela diri meski banyak bukti membuatnya bersalah.

Antoinette dan Mario dituduh dengan dugaan pembunuhan, perdagangan manusia, penculikan, pelanggaran seksual, dan pelecehan anak sekaligus prostitusi dan seksual, perbudakan seksual.

Sang ibu bahkan juga disebut bersekongkol dengan Mario agar anaknya dibawa pergi.

Malang Nasib Bocah 5 Tahun, Dijual Ibu Kandung Untuk Bayar Utang, Tewas saat Disetubuhi dan Dicekik
Malang Nasib Bocah 5 Tahun, Dijual Ibu Kandung Untuk Bayar Utang, Tewas saat Disetubuhi dan Dicekik (Murderpedia)

Kronologi

Shaniya Davis dilaporkan hilang dari rumahnya di Fayetteville, Amerika Serikat pada 10 November 2009.

Mayatnya ditemukan enam hari kemudian di sebuah ladang.

Lalu otopsi menyebutkan bahwa sang anak gadis telah disetubuhi dan dicekik.

Mario McNeill, 32, telah dihukum karena menculik dan menyerang Shaniya sebelum membunuhnya, dan dia dijatuhi hukuman mati.

Antoinette pun akhirnya meminta maaf kepada ayah Shaniya, Bradley Lockhart di pengadilan.

Sang ibu mengaku bahwa dia sudah berusaha sebaik mungkin, namun nyawa putrinya tak tertolong.

“Saya ingin mengatakan bahwa saya telah melakukan yang terbaik yang saya bisa dengan anak-anak saya,” katanya.

“Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya adalah ibu yang sempurna, namun saya adalah ibu yang baik."

"Saya melakukan apa yang harus saya lakukan untuk menafkahi mereka."

"Saya melakukan apa yang harus saya lakukan untuk memastikan mereka baik-baik saja."

"Saya tidak mendapat bantuan apa pun dari siapa pun," ungkap Antoinette.

Pengakuan ini dibantah oleh Hakim Pengadilan Tinggi Jim Ammons.

“Anda bisa saja menyelamatkan nyawa putri Anda, namun Anda tidak melakukannya."

"Kamu bukan ibu yang baik. Hal ini tidak seharusnya terjadi."

Sang ayah pun berduka dengan kematian putrinya ini, tetapi mengatakan dia sudah memaafkan Antoinette.

Antoinette pun mengaku benar bahwa dia menjual Shaniya.

"Saya memberikannya kepadanya untuk membayar utang $200."

"Dia seharusnya hanya berhubungan seks," ungkap Antoinette yang menagis.

Jaksa setempat menyebut bahwa Mario (pelaku) meminjamkan Antoinette $200 untuk membeli makanan dan membayar hotel ketika dia dan anak-anaknya tak punya rumah.

Detik-detik penjualan anak

Mario saat itu sedang jalan-jalan pada tinggal pada 10 November 2009 untuk berhubungan seks dengan PSK namun gagal.

Hingga akhirnya dia pergi ke rumah Antoinette dan meminta membayar utang $200-nya atau berhubungan seks.

Antoinette pun menolak, lalu Mario membawa kabur Shaniya, bak melunasi utang.

Namun sang ibu tak menghentikan Mario membawa pergi putrinya.

(*/Tribun-Medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya yang viral dan menarik di Google News

Ikuti juga informasi lainnya terupdate Tribu-Medan.com di Facebook, Instagram dan Twitter

 

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved