Berita Viral

AHY Jadi Korban PHP Anies Baswedan, SBY: Politik Itu Banyak Akalnya, Tapi yang Ini Buruk Banget

Pasca dicampakkan Anies Baswedan karena tak jadi bakal cawapres, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memilih bungkam.

|
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
HO
Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku menyesal sempat mendukung Anies Baswedan. 

SBY menceritakan pahitnya pengkhianatan yang dilakukan Anies Baswedan.

Empat kali, Anies menemui SBY dan HY di lokasi yang berbeda, selalu bermulut manis.

Tidak ada sepatah katapun Anies berbicara tentang Cak Imin ataupun PKB.

"Saya ini orang tua, berapa kali Pak Anis datang ke sini dengan semangat yang luar biasa, dengan kata-kata yang luar biasa baiknya. Di Cikeas ini dua kali, di Malang, di Pacitan."

"Dengan kejadian seperti itu tidak ada satu kata pun yang disampaikan kepada saya, dan tentu kepada ketua umum kita," kata SBY.

Setelah geger Anies yang membelot dan membentuk poros baru dengan PKB, SBY mengaku kebanjiran pesan dari kader Demokrat maupun masyarakat.

"Nah saya kebanjiran, tadi malam dua malam tuh saya sampai subuh di sini. Kita bekerja pesan datang dari mana-mana baik dari kader maupun non kader dan rata-rata memang emosional."

"Banyak pesan ribuan saya kira yang  merespon yang memberikan message itu," ujarnya.

Dari ribuan itu, SBY tertarik kepada dua di antaranya yang menyebut Demokrat sebagai korban dan Anies bak musang berbulu domba.

"Kata-katanya kurang lebih seperti ini. Aku tahu politik itu memang banyak akalnya tapi tak kusangka buruk banget ini. Korbannya AHY dan Demokrat begitu."

"Ada lagi komentar ini Demokrat kena prank dari musang berbulu domba," ujar SBY.

Demokrat pun kini masih berhitung tentang langkah politiknya ke depan.

Demokrat Resmi Hengkang dari Koalisi Perubahan, Ada Peluang Gabung PDIP?

Partai Demokrat mencabut dukungannya terhadap Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Tak hanya itu, partai berlambang bintang mercy juga resmi hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digagas bersama PKS dan NasDem.

Keputusan itu diambil dalam rapat Majelis Tinggi Partai (MTP) Partai Demokrat setelah adanya wacana duet Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved