Kasus Bayi Tertukar di Bogor

Tak Luluh Anaknya Akan Disekolahkan Gratis, Ibu Bayi Tertukar Tetap Polisikan RS Sentosa

Pembuatan laporan ini akan dibuat bersama-sama dengan pihak korban Ibu D bersama kuasa hukumnya.

HO
Dua pihak korban Ibu Siti dan Ibu Dian resmi melaporkan Rumah Sakit Sentosa ke Polisi, Jumat (1/8/2023) malam. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus bayi tertukar di Bogor Jawa Barat tampaknya memasuki babak baru. Pihak keluarga dari bayi tertukar resmi mengambil langkah hukum.

Mereka melaporkan RS Sentosa ke Polres Bogor pada Jumat (1/9/2023) sore.

kedua keluarga bayi tertukar ni datang didampingi pengacara masing-masing.

Kuasa Hukum Ibu S, Rusdy Ridho mengatakan pelaporan tersebut dibuat setelah mediasi keluarga dan pihak rumah sakit tak menemukan kata sepakat.

"Akhirnya memang hari ini kami akan membuat laporan kepolisian dan juga memang sudah permintaan dari klien kami," kata Rusdy Ridho sebelum memasuki gedung Satreskrim Polres Bogor.

Pembuatan laporan ini akan dibuat bersama-sama dengan pihak korban Ibu D bersama kuasa hukumnya.

"Dan juga ini akan membuat laporan Kepolisian, dari pihak Ibu D juga seperti itu," kata Rusdy Ridho.

Diberitakan sebelumnya, mediasi antara pihak korban bayi tertukar dan pihak rumah sakit sempat digelar di Mako Polres Bogor pada Rabu (30/8/2023) kemarin.

Namun mediasi yang memakan waktu 1 jam 30 menit ini sementara masih berujung buntu atau belum sampai pada kesepakatan.

"Hasil mediasinya terakhir tadi masih belum menemui kesepakatan," kata Binsar Aritonang, kuasa hukum Ibu D saat ditemui TribunnewsBogor.com, Rabu (30/8/2023) kemarin.

Meski begitu, kata dia, pihaknya selaku kuasa hukum korban sangat beritikad baik jika terjadi perdamaian antara pihaknya dan pihak rumah sakit.

Namun, kata dia, upaya hukum tetap akan dilakukan sesegera mungkin.

"Namun kami juga akan menempuh sesegera mungkin, akan menempuh upaya-upaya hukum terkait kejadian yang terjadi yang mana kami Ibu S dan Ibu D sebagai korban," kata Binsar Aritonang.

Meski begitu, dia mengaku bahwa pihaknya masih tetap terbuka jika akan dilakukan mediasi kembali di kemudian hari.

RS Sentosa Janji Sekolahkan Gratis Bayi

Pihak RS Sentosa pun meminta maaf atas kejadian ini.

RS Sentosa mengakui kalau kini tempatnya sudah mulai sepi pasien akibat kasus ini.

Mereka meminta agar para orang tua bayi tidak melaporkan Rumah Sakit Sentosa ke kepolisian.

Rumah Sakit Sentosa Bogor membeberkan foto proses terungkapnya bayi yang dilahirkan Siti Mauliah dan Dian tertukar.

KASUS BAYI TERTUKAR Pemilik RS Sentosa Bogor menjadi sorotan. Sosok di balik PT Pelita Medika Sentosa adalah dr Frits Max Rumintjap. Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Utama RS Sentosa. Frits Max Rumintjap sendiri merupakan seorang dokter spesialis kandungan yang juga merupakan mantan dokter militer di TNI AU dengan pangkat terakhir Kolonel. Saat masih berdinas di TNI AU, Frits Max Rumintjap sempat menjabat sebagai Kepala RS TNI AU Atang Sanjaya Bogor. (HO)
KASUS BAYI TERTUKAR Pemilik RS Sentosa Bogor menjadi sorotan. Sosok di balik PT Pelita Medika Sentosa adalah dr Frits Max Rumintjap. Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Utama RS Sentosa. Frits Max Rumintjap sendiri merupakan seorang dokter spesialis kandungan yang juga merupakan mantan dokter militer di TNI AU dengan pangkat terakhir Kolonel. Saat masih berdinas di TNI AU, Frits Max Rumintjap sempat menjabat sebagai Kepala RS TNI AU Atang Sanjaya Bogor. (HO) (HO)

RS Sentosa meminta maaf dan menyesali peristiwa ini sampai terjadi di rumah sakitnya.

Bahkan RS Sentosa mengaku bakal memberikan support berupa jaminan kesehatan hingga pendidikan gratis sampai SMA kepada dua bayi yang tertukar tersebut.

"RS Sentosa dengan tulus menyampaikan permintaan maaf yang mendalam atas kasus yang terjadi di lingkungan rumah sakit,"

"Sebagai wujud tanda kasih kami kepada kedua Ananda, kami memberikan tanda kasih kepada anak A dan B untuk diberikan support bagi kesehatannya jika diperlukan dan memberikan beasiswapendidikan hingga pendidikan SMA kepada A dan B," tulis RS Sentosa dikutip dari Instagramnya, Rabu (30/8/2023).

Bayi yang tertukar itu adalah anak Siti Mauliah dan Dian yang lahir pada 18 Juli 2022.

Setahun lamanya Siti Mauliah dan Dian menyayangi hingga mengurus anak yang bukan anak kandungnya.

Bayi tertukar ini mulanya sudah dicurigai oleh Siti Mauliah setelah pulang bersalin di RS Sentosa.

Hingga akhirnya terungkap setahun kemudian setelah melakukan tes DNA, bayi keduanya memang tertukar.

Lewat akun Instagramnya, RS Sentosa mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya.

RS Sentosa pun mengunggah foto-foto perjalanan mencari tahu kebenaran bayi tertukar.

"Perjalanan kasus bayi tertukar dan tindakan rumah sakit," tulis RS Sentosa.

"Proses pelaporan keluarga Ibu A (Siti Mauliah) pada salah satu karyawan RS di rumah karyawan tersebut pada hari Jumat 19 Mei 2023, selanjutnya karyawan tersebut melaporkan kepada managemen Rumah Sakit pada hari Sabtu 20 Mei 2023," tulisnya.

Saat itu RS Sentosa mengaku langsung merespon pelaporan tersebut. Hingga pada 23 Mei 2023 dibuatkan Tim Investigasi.

RS Sentosa pun melampirkan foto ketika koordinasi bersama pihak manajemen.

Pada tanggal 24 Mei 2023, perwakilan RS Sentosa terlihat mendatangi rumah DIan untuk mengundang keluarga menghadiri pertemuan dengan manajemen RS dan keluarga Siti Mauliah.

RS Sentosa juga melampirkan foto pertemuan dengan keluarga Siti Mauliah pada tanggal 25 Mei 2023 dan 31 Mei 2023.

Pertemuan selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2023 bersama keluarga Siti Mauliah didampingi pengacara.

Pertemuan itu menyepakati akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yakni tes DNA yang difasilitas RS Sentosa.

"Proses pemeriksaan pertama dilakukan berupa pencocokan golongan darah pada tanggal 31 Mei 2023 dan tes DNA pada 27 Juni 2023,"

"Hasil pemeriksaan tes DNA Ibu A dan bayi ternyata tidak sesuai disampaikan pada 10 Juli 2023 di RS Sentosa," tulisnya.

Saat itu pemeriksaan tes DNA belum dilakukan kepada Dian karena bayi yang diasuhnya tidak bisa karena kruang sehat.

RS Sentosa juga mengunggah foto ketika berkoordinasi dengan polisi, Dinas Kesehatan Bogor, Puskesmas, Komite Nasional Keselamatan Pasien, hingga Dinkes Kab dan Dinkes Provinsi pada 14 Agustus 2023.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved