Berita Viral

Berikut Identitas 5 Korban Lift di Ubud Bali, Ternyata Ada yang Mau Menikah, Calon Suami Histeris  

Berikut identitas lima korban tragedi lift putus di Ubud, Bali yang merupakan pegawai Ayu Terra Resort

HO
Peristiwa tragedi lift maut di Bali menelan korban jiwa. Dek Ani ini menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi lift maut di Ubud, Gianyar, Bali. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Berikut identitas lima korban tragedi lift putus di Ubud, Bali.

Adapun lima korban tragedi lift di Ubud Bali itu merupakan pegawai Ayu Terra Resort.
 
Adapun identitas lima orang yang jadi korban lift di Ubud Bali tersebut yakni

Sang Putu Bayu Adi Krisna (19), I Wayan Aries Setiawan (23), Ni Luh Supernigsih (20), Kadek Hardiyanti (24), Kadek Yanti Pradewi (19).

Diketahui kelimanya tewas usai lift dari resort Ubud Bali diduga disebabkan oleh tali seling pada jalurnya putus.

Diketahui dari kelima korban tersebut, salah satu korban bernama Kadek Hardiyanti (24) segera menikah setelah enam tahun berpacaran dengan kekasihnya Ngurah Krisna.

Tidak hanya itu, salah satu korban lainnya yakni I Wayan Aries Setiawan ternyata merupakan atlit futsal.

Kadek Hardiyanti Mau Menikah, Calon Suami Histeris

Kadek Hardiyanti atau dipanggil Dek Ani merupakan korban kecelakaan lift di resor Ubud segera menikah.

Sang kekasih cuma bisa nangis melihat kondisi wanita yang sudah dipacarinya 6 tahun terakhir itu

Sosok Dek Ani, satu dari lima korban yang tewas dalam peristiwa lift jatuh di Ubud, Bali, akan gelar pernikahan, kekasih menangis pilu.

Korban Kecelakaan Lift di Resor Ubud Segera Menikah, 6 Tahun Pacaran, Sang Kekasih Cuma Bisa Nangis
Korban Kecelakaan Lift di Resor Ubud Segera Menikah, 6 Tahun Pacaran, Sang Kekasih Cuma Bisa Nangis (Instagram)

Tragisnya nasib Dek Ani, salah stau korban tewas dalam peristiwa lift jatuh di Ubud Bali.

Padahal Dek Ani akan segera menggelar acara pernikahan bersama sang kekasih.

Sang kekasih pun tak bisa membendung air matanya kehilangan calon istri untuk selama-lamanya.

Diketahui, Dek Ani atau Ni Kadek Hardiyanti merupakan salah satu pegawai Daily Worker (DW) di Ayu Terra Resort yang berlokasi di Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar Bali.

Wanita berusia 24 tahun itu tewas usai naik lift jatuh di Ubud, Bali lantaran tali penyangganya jatuh saat akan naik ke atas.

Tewasnya Dek Ani, sontak membuat sang kekasih Ngurah Krisna terduduk lemas tak berdaya.

Sebab ia tak menyangka jika pujaan hatinya tersebut harus pergi selama lamanya meninggalkan dirinya.

Ngurah Krisna mengaku sangat sedih dengan apa yang menimpa Hardiyanti alias Dek Ani.

Hubungan mereka pun sudah sangat dekat, dan hampir tak pernah tak bertemu hanya sehari.

"Sudah pacaran sejak 6 tahun. Setiap hari sama tyang. Saya sudah biasa ke rumah dia, dia juga begitu," ujarnya.

Apalagi keduanya sudah memiliki rencana untuk menikah di tahun depan.

"Dek Ani sangat mendukung saya bekerja keluar negeri. Rencananya mau berangkat dulu, setelah setahun mau menikah," ujarnya menitikkan air mata.

Sementara itu Ngurah Krisna mengatakan, sebelumnya tak ada firasat kekasihnya akan meninggalnya dalam kondisi seperti ini.

Baca juga: Kronologi Lift Resort di Ubud Bali Putus hingga Tewaskan 5 Orang, Ada Dentuman dan Teriakan Keras

Baca juga: Lima Orang Tewas Tragedi Lift Maut di Bali, Ngurah Krisna Tak Menyangka Pacarnya Ikut Jadi Korban

Aries Ternyata Atlit Futsal

Salah seorang korban tewas adalah I Wayan Aries Setiawan (20) ternyata merupakan atlit futsal.

Ayah mendiang Aries, I Made Suarsa saat ditemui di rumahnya, masih terlihat berduka, matanya sembab dan sesekali air matanya membasahi pipinya.

Kepada Tribun Bali, ia menjelaskan jika dirinya tidak memiliki firasat sedikitpun terkait meninggalnya Aries.

Namun sebelum kejadian ini, mendiang sempat berpamitan sama ibunya. 

"Tidak ada firasat. Tapi kemarin dia pamitan sama ibunya, yang saat itu ibunya sambil nyapu. "Buk panit, saya kerja," ujar Suarsa.

Iapun tak menyangka pada Jumat 1 September 2023 siang, ada teman Aries yang mengirimkan pesan Facebook, yang mengabarkan Aries kecelakaan kerja. Awalnya ia mengira hanya kecelakaan kerja biasa. 

"Kemarin terima kabar dari teman kerja anak saya lewat pesan FB. Posisi tyang lagi bekerja. Bahasanya, 'Pak Aries kecelakaan di tempat kerja,' awalnya saya santai, paling kecelakaan biasa. Lalu lagi ada temannya yang inbox, 'Pak bisa ke Ayu Terra sekarang Aries kecelakaan," ujar Suarsa mengisahkan.

"Lalu saya telepon yang ngirim pesan. Tapi yang ngangkat telepon itu cewek, sementara yang inbox saya cowok. Asumsi saya awalnya penipu. Tapi setelah saya tanya-tanya katanya tali liftnya putus," ujar Suarsa.

Detik-detik Tali Lift Resor Putus, 5 Pegawai Tewas, Teriakan Terdengar dan Bunyi Keras Benda Jatuh
Detik-detik Tali Lift Resor Putus, 5 Pegawai Tewas, Teriakan Terdengar dan Bunyi Keras Benda Jatuh (Instagram)

Setelah itu, Suarsa pun mendatangi tempat kerja anaknya, yang hanya berjarak sekitar empat menit dari tempat kerjanya.

"Saya sampai ke sana, sekitar 4 menit. Saya lihat di sana sudah banyak orang. Saya belum dapat info kondisi anak saya. Tapi saya hanya disuruh sabar. Tapi sampai 1 jam saya di lobi, tapi anak saya masih di bawah. Di situ saya yakin, anak saya sudah meninggal," ujar Suarsa lalu menangis.

Suarsa mengenang anaknya tersebut merupakan pemuda berprestasi.

Di mana semasa hidupnya, Aries merupakan atlit futsal yang kerap dipinjam oleh tim lain, dan juga telah memiliki banyak perhargaan di bidang futsal. 

"Sosok Aries, dia di masyarakat banyak teman. Apalagi dia aktif di olahraga futsal. Jadi banyak yang minjem. Prestasi dia punya. Banyak piala dan piagam," ujarnya.

Suarsa mengatakan, pasca kejadian ini, pihaknya akan menggelar upacara pengabenan untuk Aries pada 8 September 2023.

"Rencana kita abenkan langsung nyekah. Tanggal 7 September jenazah pulang, tanggal 8 langsung nyekah," ujarnya. 

Kronologi Putusnya Tali Lift Ayu Terra Resort Ubud

Sebelumnya, lima pegawai Daily Worker (DW) menjadi korban tewas akibat tragedi putusnya tali lift di Ayu Terra Resort yang berlokasi di Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar Bali pada Jumat 1 September 2023 pukul 13.00 WITA.

Berdasarkan penuturan Kapolsek Ubud, Kompol I Made Uder menjelaskan jika Lima orang korban tersebut hendak naik ke atas dengan menaiki tangga lift dan sama - sama berdiri di tabung lift, untuk selanjutnya lift naik ke atas.

Namun saat itu, seorang saksi atas nama I Ketut Suwiarta mendengar ada suara teriakan dan suara yang sangat keras seperti ada benda terjatuh dan terbentur.

Selanjutnya Suwiarta dan karyawan Ayu Terrace Resort lainnya, mengecek ke lokasi tempat lift dan dilihatnya tali seling yang terbuat dari baja putus dan tabung lift beserta penumpang 5 orang sudah tidak ada.

Setelah itu Suwiarta bersama karyawan lainnya turun ke bawah, melalui anak tangga dan dilihatnya 5 orang karyawan sudah tergeletak di di bawah.

"Saat itu ada 3 orang korban dilihatnya masih bernafas lalu saksi I Ketut Suwiarta dan karyawan lainnya menolong dengan cara mengangkat ketiga korban yang masih bernapas untuk dibawa naik ke atas, dan selanjutnya dibawa ke RSU Payangan," ujar Kapolsek Ubud.

Tiga korban tersebut ialah, Ni Luh Supernigsih, I Wayan Aries Setiawan, dan Kadek Yanti Pradewi. Pihaknya di Polsek Ubud baru mengetahui kasus ini sekitar pukul 14.00 Wita, lalu bergegas ke TKP.

Saat di TKP, terdapat dua orang korban lainnya yang dalam kondisi tak bernyawa. Setelah melakukan olah TKP, akhirnya pukul 14.30 Wita, kedua korban langsung dievakuasi ke RSU Arisanti Ubud.

"Proses evakuasi melibatkan berbagai unsur, mulai dari BPBD, PMI Gianyar dan kami kepolisian," ujarnya.

Sayangnya, Ni  Luh Supernigsih, I Wayan Aries Setiawan, dan Kadek Yanti Pradewi akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Arisanti Ubud.

Baca juga: Ritual Aneh Emak-emak Usap Dagangan di Kemaluan Bikin Warga Ogah Jajan Sembarangan

Baca juga: Kesal Jalan Rusak Parah, Warga Bangun Kuburan di Tengah Jalan Desa Sei Kamah Baru

Pemilik Resort Buka Suara

Soal tragedi tersebut, Pemilik Ayu Terra Resort, Linggawati Utomo (60) pun akhirnya buka suara.

Ia mengatakan akan menanggung biaya Ngaben atau pemakaman adat Bali semua korban.

"Kami sudah bertemu dengan seluruh keluarga korban yang mengalami musibah yang terjadi hingga mengakibatkan korban jiwa,"

"Semua biaya upacara hingga pengabenan akan ditanggung semua oleh pihak perusahaan, kemudian juga ada santunan kematian dan asuransi BPJS Ketenagakerjaan," ujar Linggawati, dikutip Tribun-Medan.com dari TribunBali.com, Senin (4/9/2023).

Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga korban.

"Saya memohon maaf pada korban dan keluarganya. Saya sangat kehilangan, dan berduka atas kejadian ini," ujarnya.

Saat ditemui, ia pun tak menyangka akan kejadian tersebut.

Pasalnya, dari data yang dimiliki perusahaan, uji kelayakan pada telah dilakukan pada November 2022.


"Petugas sudah melakukan pengecekan semua data kami, semua tidak ada yang tidak tertera, termasuk genset, hidran, tiap tahun dilakukan pemeriksaan,"

"Sementara kita belum pemeriksaan pada pemilik. Tapi tadi kita lakukan pemeriksaan pada teknisi. Diketahui bahwa kalau lift-nya memang ada bunyi atau yang aneh baru diperiksa. Jadi kami duga, maintenance-nya kurang. Nanti kita akan dalami, baik teknisi maupun kontraktor yang melakukan pemasangan nanti kita periksa," tukasnya,

 

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved