Hobi Menembak, Kapolres Bangun Fasilitas Latihan Tembak di Polres Sergai, Tujuannya Untuk Hal Ini

Hobi Menembak, Kapolres Bangun Fasilitas Latihan Tembak di Polres Sergai, Tujuannya Untuk Hal Ini

TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Kapolres Serdangbedagai (Sergai) AKBP Oxy Yudha Pratesta ternyata mempunyai hobi yang sesuai dengan karirnya yang merupakan seorang polisi. Kenapa tidak, lulusan Akademi Polisi (Akpol) 2003 ini ternyata hobi menembak.

Ia pun mengaku dirinya sudah menyukai hobi tersebut sejak menjadi anggota Polri pada tahun 2003. “Saya kan lulusan Brimob. Jadi sudah sering untuk latihan dan lambat laun sehingga saya sendiri tidak menyadari bahwa menembak sudah menjadi hobi saya,” kata AKBP Oxy Yudha Pratesta, Senin (4/9/2023).

Pria yang akrab disapa Oxy ini mengaku bahwa karena hobi tersebut membuat dia yang baru saja menjabat sebagai Kapolres Sergai selama 4 bulan mengharuskan dirinya untuk membangun sarana latihan menembak.

“Jadi selain untuk menyalurkan hobi saya, latihan menembak ini juga akan menjadi tempat latihan bagi para personel yang diberi amanah untuk memegang senjata,” ujarnya.

Ia mengaku tempat latihan menembak ini juga baru dibuat kurang lebih sebulan belakang dan belum diresmikan. “Kita berharap tempat latihan menembak ini nantinya bisa di launching oleh bapak Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi,” harapnya.

Jadi, katanya, apabila sudah di launching sama Kapolda Sumut, nantinya sudah akan dibuka tempat latihan menembak untuk personel. “Rencananya akan kita adakan latihan menembak sebulan sekali. Itu pun tidak diharuskan bagi seluruh anggota. Melainkan kepada seluruh anggota yang diberi amanah untuk memegang senjata,” terangnya.

Mengenai berapa personel yang diamanahkan untuk memegang senjata, pria dengan melati dua dipundaknya ini mengaku untuk jumlah pastinya ia kurang mengetahui. “Kurang lebih ada sekitar 25an orang personel yang dipercayai untuk memegang senjata,” ujarnya.

Dikatakan AKBP Oxy, personel yang diberi amanah memegang senjata merupakan personel yang bertugas di lapangan seperti pihak Satreskrim dan Narkoba. Karena, aku Alumnus Akpol 2003, menembak merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap anggota Polri.

“Memang, sampai saat ini tidak ada kejadian yang mengharuskan anggota untuk menembak. Tapi, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila ada kejadian yang mengharuskan personel untuk menerapkannya di lapangan,” ungkapnya seraya menyatakan tidak serta merta anggota harus melakukan hal tersebut, tergantung situasinya.

Jadi, kata AKBP Oxy, apabila anggota dalam bertugas sudah sangat mengharuskan menggunakan senjata dalam mengungkap pelaku kejahatan, mereka sudah terbiasa. “Karena dalam menembak apalagi saat bertugas, tidak segampang yang dipikirkan. Sehingga diperlukan latihan sehingga personel menjadi terlatih.

Ia pun menerapkan 5 hal yang harus diperhatikan saat berada di lapangan tembak. Pertama selalu anggap senjata dalam keadaan terisi (peluru), kedua, jangan mengarahkan senjata selain ke sasaran tembak dalam keadaan aman. “Tidak menodongkan senjata ke arah orang ataupun hewan,” ujarnya.

Ketiga, selalu ketahui apa yang ada di depan, belakang dan sekitar, Keempat, selalu gunakan perlengkapan keamanan menembak seperti kacamata, pengaman telinga dan sepatu.

Terakhir, kata AKBP Oxy, dilarang memainkan senjata tanpa ada pelatih atau pengawal.

Dikatakannya, ia pun nantinya akan terus melakukan latihan tembak apabila dirinya mempunyai waktu luang. “Karena menurut saya, menembak itu merupakan kegiatan yang sangat patut dilakukan bagi seorang Polri. Makanya saya terus melakukan hobi yang menyangkut pekerjaan saya,” pungkasnya.

(Akb/tribun-medan.com)