Latih Motorik Bayi Sejak Lahir, dengan IMD dan Pijat oleh Ibu Sendiri
Berbicara motorik kasar ini biasanya berhubungan dengan kekuatan kasar, yakni kekuatan otot dan tulang
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Perkembangan motorik pada bayi sering dijadikan sebagai tolok ukur untuk membuktikan bahwa bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Setiap bayi memiliki perkembangan motorik berbeda-beda.
Menurut Ns Aitry Andry Ayu Milanda, S Kep, Owner I Care Baby and Mom Spa, motorik bayi biasanya berterkaitan dengan tumbuh kembang. Tumbuh di sini merupakan segala sesuatu yang bisa diukur misalnya saja tinggi badan,berat badan, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk aspek motorik terdiri dari personal sosial, motorik kasar, dan motorik halus.
“Berbicara motorik kasar ini biasanya berhubungan dengan kekuatan kasar, yakni kekuatan otot dan tulang. Berbeda dengan motorik halus, di sini akan terjadi koordinasi sensorik dengan kekuatan otot-otot. Untuk itu, jika ingin memiliki perkembangan yang baik perlunya melatih motorik sejak dini,” ungkap Nurse Aitry dalam Live bersama Doodle Exclusive Baby Care beberapa waktu lalu.
Aitry begitu sapaannya menuturkan, stimulasi sebaiknya dilakukan sejak dini bahkan dimulai dari bayi sejak lahir. salah satunya dengan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yang merupakan salah satu cara melakukan stimulasi sejak lahir.
Baca juga: Dukung Kesehatan Bayi dan Edukasi Ibu dengan Konsultasi Kesehatan Gratis
“Dengan memberikan stimulasi, bayi akan lebih cepat berkembangnya, untuk itu perlu kita mencari informasi yang benar. Berbeda dengan bayi yang jarang diberikan stimulasi akan memiliki keterlambatan perkembangan atau pertumbuhan motorik. Sebaiknya dipijat oleh tenaga kesehatan yang memiliki ilmu khusus atau tersertifikasi terkait memijat bayi supaya aman dan tau perkembangan bayi. Yang lebih baik lagi adalah dipijat oleh ibu sendiri, sehingga mampu meningkatkan bonding antara ibu dan bayi,” tambahnya.
Tahapan motorik yang ideal untuk bayi usia 0-12 bulan, diantaranya Tummy Time, untuk bayi usia 0-3 bulan, yakni dengan memberikan stimulasi sejak lahir dengan IMD. Kebanyakan ibu takut tengkurap bayi padahal ini baik untuk bayi supaya perkembangan motorik baik dan melatih kekuatan kepala, lengan.
Pada bayi usia 3-4 bulan mampu mengangkat kepala sendiri, berguling, dan tengkurap. Ayah dan Ibu perlu memperhatikan bayi di usia ini, jangan sampai ditinggal dan harus benar-benar mengawasi.
Untuk bayi dengan usia 5-6 bulan mampu berguling, dan pada 6-7 bulan bayi akan distimulasi untuk duduk, 6 bulan sudah MPASI diusahakan diajarkan duduk secara mandiri, dan untuk usia 7-12 bulan, disini bayi akan lebih penasaran lagi sehingga mencoba untuk mendekat dengan benda perabotan, dinding, dan mencoba untuk memegang. Usia jalan biasanya di usia 9 bulan – 15 bulan, lewat dari itu harus berhati-hati kenapa belum bisa berjalan.
Owner I Care Baby and Mom Spa ini juga menerangkan, jika bayi yang mengalami keterlambatan tergantung banyak faktor sehingga perlu dikonsultasikan lagi dengan dokter. Sehingga perlu dilakukan evaluasi setiap bulannya, masing-masing bayi tahap perkembangannya berbeda-beda, tetapi tetap sesuai acuan perkembangan yang ada.
“Perlu evaluasi apa yang menjadi penyebab keterlambatan perkembangan pada bayi. Apakah karena keturunan? Misalnya usia 13 bulan belum bisa jalan, apakah karena memang kurang stimulasi atau karena ada faktor genetik yang memang bermasalah? Untuk itu perlunya kita mengevaluasi perkembangan bayi ketenaga kesehatan.
Ibu tiga anak ini menambahkan ada beberapa hal yang dapat dilakukan supaya tahap perkembangan bayi dapat bertumbuh sesuai dengan usianya, diantaranya melakukan stimulasi terhadap bayi, misalnya dengan melakukan pemijatan sejak dini mulai 0 bulan. Karena banyak manfaat yang didapatkan dengan rutin melakukan stimulasi yakni meningkatkan nafsu makan, meningkatan berat badan juga memiliki perkembangan motoriknya baik.


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.