Sempat Padam Total 10 Jam di Tanah Karo, PLN UP3 Bukit Barisan Sebut Pemeliharaan Gardu Induk

Sempat Padam Total 10 Jam di Tanah Karo, PLN UP3 Bukit Barisan Sebut Pemeliharaan Gardu Induk

TRIBUN-MEDAN.COM,KARO - PT PLN membuat warga dan pengusaha di Kabupaten Karo, khususnya di Kecamatan Kabanjahe dan Kecamatan Berastagi tekor.

Pasalnya, sudah sembilan jam, PLN melakukan pemadaman listrik.

Yang paling terdampak dari pemadaman listrik ini adalah pengusaha cukur rambut dan fotokopi. 

Esa Pratama Tarigan, pengusaha cukur rambut di Kecamatan Kabanjahe mengatakan, pemadaman listrik yang dilakukan PLN sangat mengganggu usahanya. 

"Ya cukup terganggu bang, karena kita kan andalan utama untuk usaha itu listrik," kata Esa, Kamis (7/9/2023). 

Esa mengatakan, pemadaman listrik semacam ini sudah berlangsung selama dua hari.

Dia tidak tahu apa alasan PLN sesuka hati melakukan pemadaman listrik.

"Sudah tahu kemarin dari grup WhatsApp, memang ada pemberitahuan mati lampu," kata Esa di tempat usaha yang diberi nama Barberhood itu.. 

Karena sudah ada pesan berantai di WhatsApp soal pemadaman, Esa pun sudah mempersiapkan genset untuk membantu agar aktivitas usahanya tetap berjalan.

Namun, karena menggunakan genset, tempat usahanya tidak bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. 

Pemanas air panas, pendingin ruangan pun tak bisa menyala karena pemadaman listrik ini.

"Ya terpaksa pakai genset, tapi ya gitu enggak maksimal. Kaya cliper kan walaupun enggak pakai kabel tapi harus dicas, keramas jadinya pakai air dingin. Jadi ada yang kita korbankan lah seperti AC sama kulkas yang enggak kita hidupkan," ungkapnya.

Ketika ditanya perihal biaya yang dikeluarkan, Esa mengaku secara angka dapat dikatakan cukup sama antara menggunakan genset maupun PLN.

Namun, karena menggunakan genset arus listrik tidak bisa mengalir secara maksimal sehingga harus ada beberapa fasilitas yang dikorbankan agar usahanya tetap bisa berjalan.