Viral Medsos
Begini Aturan Kawin Tangkap Adat Sumba NTT, Bukan Asal Main Culik Perempuannya
Kawin tangkap kembali menggegerkan masyarakat Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam rekaman itu tampak sejumlah pria menculik seorang perempuan di pinggir jalan, tepatnya di depan sebuah kios.
Dari penelusuran, korban saat itu sedang menunggu pengemudi motor yang ditumpanginya.
Sementara itu korban diketahui berasal dariKampung Belakang, Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Lalu beberapa pelaku terekam memakai pakaian adat dan bercelana pendek segera membopong korban dan didimasukkan ke dalam mobil pikap milik pelaku.
Seorang perempuan mengenakan sarung diduga rekan korban berusaha mencegah dengan mendatangi pikap, namun ia kalah kuat dari belasan pria tersebut.
Dari tayangan video amatir, peristiwa itu tidak mampu dicegah oleh warga, karena rombongan yang melakukan penculikan mengenakan pakaian adat lengkap dengan senjata parang, menumpangi mobil pikap. Pikap warna hitam itu lalu tancap gas dan seorang pria lain mengejar dan ikut menumpangi pikap tersebut lalu kabur.
Perempuan yang menjadi korban penculikan dalam peristiwa "kawin tangkap" itu menangis dan berteriak Histeris.
Aksi tersebut sempat menjadi tontonan warga dan beberapa sempat merekam kejadian itu.
Kini polisi telah mengamankan para pelaku untuk diproses secara hukum.
Terungkap kasus seperti ini bukan terjadi kali ini saja di Sumbawa Barat Daya, NTT.
Namun, berbeda dengan kali ini, akhirnya aksi penculikan kawin paksa ini terekam kamera warga dan viral di media sosial.
Tradisi "Kawin Tangkap" yang Disalahgunakan, Bukan Asal Main Tangkap
Dikutip dari Tribun Timur, peristiwa kawin tangkap bagi masyarakat Sumba adalah tradisi lama yang masih dilakukan di zaman modern.
Namun bagi sebagian orang, peristiwa itu merupakan penculikan.
Tradisi Sumba ini kini dikecam berbagai pihak karena dianggap mencederai kemanusiaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.