Pilpres 2024

Sekjen PDIP Lontarkan Kisi-kisi Cawapres Ganjar: Beda dari Nama-nama yang Saat Ini Muncul di Publik

Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa bukan tidak mungkin bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo berbeda dengan nama-nama yang

Editor: AbdiTumanggor
YouTube/Boy William
Momen Ganjar Pranowo menangis saat pamitan di hadapin ribuan Jawa Tengah yang berkumpul halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang (kanan) dan Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah (kiri). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa bukan tidak mungkin bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo berbeda dengan nama-nama yang saat ini muncul di publik.

Hal itu disampaikan Hasto usai ditanya kemungkinan mengenai bakal cawapres di luar nama-nama hasil survei.

"Ya di luar nama-nama survei yang sudah beredar juga bisa muncul suatu tokoh baru. Meskipun nama yang dikerucutkan itu lima," kata Hasto ditemui di Kantor DPD PDI-P Provinsi Banten, Minggu (10/9/2023).

Pasalnya, menurut Hasto, politik pada dasarnya memerhatikan dinamika dan musyawarah.

Ia mencontohkan, misalnya ada aspirasi dari masyarakat mengenai tokoh bakal cawapres Ganjar, tetapi belum terbaca dalam nama-nama yang beredar dalam survei.

Namun, Hasto tidak sama sekali menyebut siapa sosok bakal cawapres potensial di luar nama yang muncul di survei selama ini.

"Ada aspirasi yang tidak terbaca di dalam survei-survei, tetapi sebenarnya merupakan sosok yang dibutuhkan oleh bangsa ini. Itu juga dimungkinkan," ujar Hasto.

Ditanya lebih lanjut mengenai siapa saja lima nama yang kini mengerucut untuk kandidat cawapres Ganjar, Hasto meminta hal itu ditanyakan kepada Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

"Kalau terkait dengan lima nama, nanti ke Mbak Puan ya. Ditulis tuh kalau lima nama nanti ke Mbak Puan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Puan Maharani menyebut ada 10 nama yang masuk bursa bakal cawapres Ganjar.

Namun, hanya tujuh nama yang terungkap ke publik.

Belakangan, Puan mengatakan bahwa lima nama kandidat cawapres Ganjar sudah tereliminasi, sehingga menyisakan lima nama lainnya.

"Ada sepuluh, sudah mengerucut jadi lima," kata Puan Maharani di Studio Manahan Solo pada 23 Juli 2023.

Kelimanya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno; Menteri BUMN Erick Thohir; eks Panglima TNI Andika Perkasa; Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Namun, belakangan ini, muncul nama Wali Kota Solo yang juga putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, yang diperhitungkan PDI-P menjadi pendamping Ganjar.

Walaupun, dari segi usia, Gibran belum memenuhi syarat sebagai capres ataupun cawapres.

Baca juga: Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj Dukung Dirinya Jadi Cawapres, Mahfud MD: Itu Urusan Parpol

Pertemuan tertutup Ridwan Kamil dengan Megawati Soekarnoputri

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto buka suara mengenai pertemuan tertutup antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa waktu lalu Ia menuturkan, secara garis besar, pertemuan itu membahas pembangunan beberapa monumen yang berkaitan dengan Presiden pertama RI sekaligus ayah Megawati, Soekarno.

"Pertemuan dilakukan sebenarnya secara tertutup dibahas tentang pembangunan beberapa monumen yang berkaitan dengan Bung Karno," kata Hasto, Sabtu (9/9/2023).

Kendati begitu, Hasto tidak menyebut pertemuan itu turut membahas pendamping bakal calon presiden yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo.

Ia menyampaikan, semua nama bakal cawapres hingga saat ini masih dikaji mendalam.

Ridwan Kamil diketahui masuk bursa bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Ganjar.

Namun, saat nama bacawapres mengerucut menjadi lima orang, nama Ridwan Kamil terlempar.

"Nama-nama yang dipersepsikan positif oleh rakyat tentu saja PDI-P pro-aktif melakukan kajian secara mendalam terhadap nama-nama tersebut," tutur Hasto.

Ganjar Pranowo dikabarkan tengah mendekati Ridwan Kamil untuk diharapkan menjadi cawapresnya di Pilpres 2024 nanti.
Ganjar dikabarkan tengah mendekati Ridwan Kamil untuk diharapkan menjadi cawapresnya di Pilpres 2024 nanti. (HO)

Sementara terkait pembangunan monumen, Hasto mengungkapkan, Ridwan Kamil merupakan sosok yang telah menggelorakan perjuangan Bung Karno di Kota Bandung.

Ridwan Kamil juga menjadi bagian dari arsitek yang menginisiasi pembangunan monumen Bung Karno di Aljazair bersama Dolorosa Sinaga.

Diketahui, Bandung menjadi bagian dari histori hidup Soekarno.

Ia pernah mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927, hingga sempat mendekam di Penjara Banceuy yang kecil berukuran 2,5 x 1,5 meter.

"Kami memberikan apresiasi tentu saja atas suatu program untuk membangun kesadaran terhadap jas merah atas perjuangan Bung Karno sebagai proklamator dan bapak bangsa Indonesia," tutur dia.

Sebelumnya, dikutip dari Tribunnews.com, Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil mengakui berkomunikasi dengan Megawati Soekarnoputri.

Kang Emil mengatakan, komunikasinya dengan Megawati terjadi saat pembangunan monumen nasional Bung Karno.

"Dengan Bu Mega itu salah satunya kan kita lagi membangun monumen Bung Karno, di mana saya ikut menyupervisi melaporkan bahwa sudah 70 persen monumennya," kata Kang Emil saat ditemui di Kemendagri, Jakarta, Selasa.

Dia menuturkan, komunikasinya dengan Megawati tak melulu terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Jadi komunikasi iya, tapi tidak melulu tentang perpolitikan," ujar Kang Emil.

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: Provinsi Jabar Pemilih Terbanyak, Respon Golkar Ketika Ridwan Kamil Dipinang Jadi Cawapres Ganjar

Baca juga: Usaha PDIP Rebut Suara Jabar, Coba Bujuk Ridwan Kamil Jadi Cawpres Ganjar, Begini Reaksi Golkar

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved