Berita Nasional

Pemicu Ketua DPC Partai Gerindra Semarang Joko Santoso Pukul Kader PDIP Terkuak, Berujung Pencopotan

Inilah pemicu Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso pukul kader PDIP, Suparjiyanto.

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Joko Santoso Ketua DPC Gerindra Kota Semarang (kanan) dan Ketua Majelis Kehormatan sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman, usai menggelar sidang etik di Kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Minggu (10/9/2023). 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah pemicu Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso pukul kader PDIP, Suparjiyanto.

Adapun aksi dugaan pemukulan Joko Santoso terhadap kader PDIP Suparjiyanto berbuntut panjang hingga berujung pencopotan.

Hal itu lantaran Joko Santoso dinilai telah bersalah atas pemukulannya terhadap kader PDIP tersebut.

Lantas, apa sebenarnya pemicu dan duduk perkara pemukulan tersebut?

Belakangan terungkap, ternyata pemicu dan duduk perkara masalah ini karena pemasangan bendera partai.

Aksi dugaan pemukulan ini terjadi di Jalan Cumi-cumi IV, Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (8/9/2023).

Adapun Joko Santoso menjelaskan, awalnya dirinya tak mempermasalahkan pemasangan bendera PDIP di wilayah kampungnya RW IV Bandarharjo, Kota Semarang. 

NASIB SIAL Joko Santoso Dipecat dari Ketua DPC Gerindra Buntut Diduga Aniaya Kader PDIP
NASIB SIAL Joko Santoso Dipecat dari Ketua DPC Gerindra Buntut Diduga Aniaya Kader PDIP (Tribun Medan)


Bahkan sejak lima bulan yang lalu, ia memaklumi pemasangan bendera itu.

Namun baru-baru ini, pemasangan bendera dilakukan kembali oleh tim dari Suparjiyanto di RT tempat rumah Joko Santoso berada.

Baca juga: Sosok Joko Santoso, Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Dipecat Gegara Jadi Pelaku Pemukulan Kader PDIP

Baca juga: Joko Santoso Dicopot dari Jabatan Ketua DPC Gerindra Semarang Buntut Pemukulan Terhadap Kader PDIP

Bendera itu bukan lagi dipasang di wilayah RW, melainkan di tingkat RT.

Itulah yang membuat Joko kesal lantaran bendera tersebut hanya dipasang di RT tempat rumahnya berada,

Tidak seperti awalnya yang terpasang di semua lingkungan RW. 

Ia menilai hal tersebut tidak mencerminkan adanya etika berpolitik.

Namun justru seolah-olah melecehkan dirinya sebagai anggota dewan yang berasal dari dapil setempat.

"Saya tidak marah ketika awal seseorang caleg PDIP pasang bendera, lima bulan lalu hanya di RW IV, cambuk buat saya karena belum bisa menguasai wilayah karena ada caleg lain yang bisa masuk,” katanya.

"Ketika bendera sudah lusuh mungkin PDI membersihkan, tadi malam ada pemasangan khusus di RT saya. Saya ketemu dengan Suparjiyanto dia jawab saya hanya disuruh," ucapnya.  

Gegara Pasang Bendera, Kader PDIP Diduga Dipukul Ketua DPC Gerindra Semarang, Ini pembelaan Pelaku
Gegara Pasang Bendera, Kader PDIP Diduga Dipukul Ketua DPC Gerindra Semarang, Ini pembelaan Pelaku (Tribun Medan)

Joko mengaku sudah mencoba mengklarifikasi masalah ini ke elit PDIP di tingkat Kota Semarang, mulai dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

Namun, jika memang dirinya harus mendapatkan sanksi, maka ia akan menerimanya.


Demikian, dirinya juga berencana untuk melakukan hal yang sama, yakni melaporkan balik dengan tuduhan pencemaran nama baik dan laporan palsu. 

"Saya bener menegur dan marah, tapi sama sekali tidak melakukan pemukulan," pungkas Joko Santoso.

Namun buntut pemukulan terhadap kader PDIP itu, Joko Santoso dicopot dari jabatannya.

Adapun sanksi ini diberikan setelah mendengarkan pendapat dari lima anggota Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Termasuk menyesuaikan dengan aturan Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD ART) Partai Gerindra.

Joko Santoso pun juga telah mengakui perbuatannya.

TEGAS! PDIP Bela Kader Wanita yang Labrak Rocky Gerung, Samakan Perlakuan Sang Akademisi ke Jokowi
TEGAS! PDIP Bela Kader Wanita yang Labrak Rocky Gerung, Samakan Perlakuan Sang Akademisi ke Jokowi (Tribun Medan)

"Lima Majelis sudah bersepakat menjatuhkan putusan bahwa yang bersangkutan bersalah, jadi beliau tadi dalam pengakuannya datang mendatangi rumah kader PDIP, kemudian juga membentak-bentak."

"Nah itu sudah cukup bagi kami untuk menjatuhkan keputusan bahwa yang bersangkutan bersalah dan diberikan sanksi cukup berat diberhentikan sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang," kata Ketua Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, Sabtu (9/9/2023), dikutip dari Kompas TV.

Terkait tindak pidana yang dilakukan, Habiburokhman menyerahkan masalah ini kepada aparat penegak hukum.

"Persoalan tuduhan penganiayaan, sampai sejauh ini kami belum mendapatkan keterangan saksi tersebut dan itu memang di luar kewenangan kami karena merupakan ranah pidana," tukas Habiburokhman.

(*/Tribun-Medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

 


 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved