Gempa Terkini

Gempa Terkini Terasa di Manado hingga Gorontalo dan Minahasa Utara

Terkini gempa bumi mengguncang Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (11/9/2023) malam.

|
Editor: AbdiTumanggor
Twitter
Gempa bumi terkini mengguncang Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (11/9/2023) malam. Melansir laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa terasa hingga Sangihe, Kotamobagu, Gorontalo, dan Minahasa Utara. (twitter) 

TRIBUN-MEDAN.COM -  Gempa terkini terasa di Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (11/9/2023) malam.

Melansir laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa terasa hingga Sangihe, Kotamobagu, Gorontalo, dan Minahasa Utara.

Gempa terjadi pada pukul 19:51:33 WIB dengan magnitudo 5.9. 

Pusat gempa berada di darat 11 kilometer di timur laut Jailolo Maluku Utara dengan kedalaman 168 kilometer. 

"Pusat gempa berada di darat 11 kilometer Timur laut Jailolo dengan kedalaman168 kilometer. Tidak berpotensi tsunami,"tulis BMKG @infoBMKG.

"Guncangan gempa dirasakan di Manado, Sangihe, Kotamobagu, Gorontalo, dan Minahasa Utara,"jelas BMKG kemudian.

BMKG juga mengimbau warga berhati-harti terhadap gempa susulan yang bisa saja mungkin terjadi.

 

Sebelumnya, gempa bumi juga terjadi dengan magnitudo 3.5 di Halmahera Tengah, Maluku Utara, Senin (11/92023) malam.

Gempa terjadi pada pukul 19:36:03WIB.

BMKG menyebutkan lokasi gempa berada 118 kilometer Tenggara Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Dengan kedalaman 10 kilometer.

Sehari sebelumnya juga, Gempa bumi mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (9/9/2023) malam. 

Gempa bumi Donggala ini berkekuatan magnitudo 6,3.

Melansir laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi pukul 21. 43 WIB malam. 

"Gempa tidak berpotensi tsunami," kata BKMKG dalam keterangan resminya.

Gempa terkini Donggala berpusat 50 kilometer Barat Laut Donggala, Sulawesi Tengah dan berada di kedalaman 10 kilometer.

BMKG menyebutkan, untuk sementara ini, akibat gempa bumi Donggala ini, tidak berpotensi tsunami.

"Gempa Mag:6.3, 09-Sep-23 21:43:24 WIB, Lok:0.03 LU,119.80 BT (50 km BaratLaut DONGGALA-SULTENG), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami,"tulis @infoBMKG, Sabtu malam.

Ingat Gempa Donggala Tahun 2018

Pada 28 September 2018 gempa mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Setelahnya gempa susulan bermunculan dan memicu gelombang tsunami yang memorak porandakan Bumi Tadulako dan sekitarnya.

Di Palu, gempa mengguncang hingga berkekuatan 7,4 skala Richter.

Dilaporkan bahwa pusat gempat di kedalaman 10 km.

Sedangkan posisi pusat gempa ini pada arah 27 km Timur Laut Donggala. 

Tak berapa lama kemudian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tsunami.

BMKG memperingatkan gelombang laut akan mencapai 0,5 sampai tiga meter.

Tiga hingga enam menit kemudian, Kota Palu diterjang ombak setinggi enam meter.

Kejadian yang begitu cepat membuat banyak masyarakat tidak punya banyak waktu untuk menyelamatkan diri dari terjangan ombak.

Selain itu, banyak juga orang yang tidak mengetahui peringatan tsunami dikarenakan jaringan komunikasi yang putus akibat guncangan gempa sebelumnya.

Setelah gempa dan tsunami, Palu kembali menghadapi fenomena alam yaitu likuifaksi.

Mengutip BBC, guncangan yang ditimbulkan gempa menyebabkan tanah kehilangan ikatan.

Hal tersebut mengakibatkan tanah larut seperti air lalu mengalir, membawa bangunan dan kendaraan di atasnya.

Likuifaksi berlangsung pada tanah berpasir yang mudah terendam air, seperti tanah di Kota Palu yang dekat dengan laut.

Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gempa di Palu terjadi dikarenakan aktivitas sesar Palu-Koro.

“Berdasarkan posisi dan kedalaman pusat gempabumi, maka kejadian gempabumi tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona sesar Palu-Koro yang berarah baratlaut-tenggara.”

Masih dari laporan PVMBG, wilayah sekitar pusat gempa pada umumnya disusun oleh batuan berumur pra Tersier, Tersier dan Kuarter.

Wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi saat itu adalah Kabupaten Donggala dan Kota Palu, yang mana area tersebut pada umumnya tersusun oleh batuan malihan berumur Pra Tersier, membentuk lajur sesar dengan lereng curam dan kebanyakan lapuk, batuan sedimen, gunung api, batuan beku dan malihan berumur Tersier hingga Kuarter.

Goncangan gempa bumi akan terasa pada batuan lepas dan lapuk sehingga lebih rentan.

Korban jiwa akibat gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Palu dan Donggala mencapai 4.340 jiwa.

Pada awal 2019, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan bahwa korban jiwa yang meninggal tersebar di Kota Palu 2.141 orang, Kabupaten Sigi 289 orang, Donggala 212 orang dan Parigi Moutong 15 orang atau berjumlah total 2.657 orang.

Terdapat korban hilang sebanyak 667 orang, korban jiwa tak teridentifikasi sebanyak 1.016 orang.

Mengutip Kompas.com, dari segi kerugian materi, rumah rusak ringan di Kota Palu tercatat 17.293, rusak sedang 12.717 dan rusak berat 9.181.

Sementara terdapat 3.673 rumah yang dilaporkan hilang.

Di Kabupaten Donggala, jumlah rumah rusak ringan sebanyak 7.989 rumah, rusak sedang 6.099 dan rusak berat 7.215 serta 75 rumah dilaporkan hilang.

Korban selamat harus menghadapi kenyataan lain bahwa mereka kehilangan tempat tinggalnya.

Hal tersebut memaksa mereka untuk tetap berada di pengungsian, bahkan hingga tiga tahun lamanya.

Hingga akhirnya pada 3 September 2021, 1.500 rumah untuk warga Palu khususnya untuk korban bencana gempa dan tsunami 2018, diresmikan oleh Panglima TNI yang saat itu dijabat Marsekal Hadi Tjahjanto.

Diketahui bahwa semua unit rumah tersebut hasil dari sumbangsih yayasan kemanusiaan bagi masyarakat yang menjadi korban gempa bumi dan likuifaksi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: Update Gempa Maroko: Jumlah Korban Tewas Gempa Maroko Capai 820 Orang, Nasib 500 WNI Belum Diketahui

Baca juga: TRAGIS! Nasib 500 WNI di Maroko seusai Diguncang Gempa M 6,8, 630 Orang Tewas dan Ratusan Luka-luka!

Baca juga: Kabar Luna Maya dan Sang Pacar Liburan di Maroko di Tengah Guncangan Gempa Bumi Menewaskan 630 Orang

Baca juga: Luna Maya dan Maxime Liburan di Maroko, Diguncang Gempa, Sedikitnya 630 Orang Tewas, Ini Kata KBRI

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved