Berita Viral

Viral, Pendaki Ajak Anaknya Berusia 2 Tahun Taklukkan Gunung Kerinci Dengan Ketinggian 3.805 MDPL

Rudy dan Indah juga selalu mengajak keempat anak mereka yakni Rara, Nara, Inka and Isyana untuk mendaki gunung

Editor: Satia
Tribunsumsel
Rudy dan anaknya saat menaklukkan gunung 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Viral, seorang pria menaklukkan Gunung Kerinci, Jambi bersama dengan anaknya yang masih berusia 2 tahun.

Diketahui sosok pria yang ajak balita naik Gunung Kerinci di Jambi tersebut diketahui bernama Rudy K Sty.

Aksi nekatnya ini viral di media massa, usai fotonya bersama dengan anak diunggah.

Dikutip dari Tribunsumsel.com, Rudy sapaannya, merupakan pria yang memiliki hobi mendaki gunung.

Rudy memiliki 1.345 pengikut di Instagramnya @rudyksty.

Serta YouTube dengan 510 subscriber yang setia menyaksikan vlognya saat naik gunung.

Baca juga: Sat Lantas Polres Tanjung Balai Lakukan Pengamanan di Rumah Ibadah

Selain itu, ia kerap mengajak sang istri untuk menemaninya mendaki ke berbagai gunung di Indonesia.

Tak sendiri, rupanya Rudy juga memiliki istri yang ia nikahi sejak 30 Desember 2016 silam dengan hobi yang sama yakni mendaki gunung.

Sang istri yang bernama Indah Boy Pratiwi kerap membagikan momen dirinya dan sang suami saat mendaki gunung di akun media sosial pribadinya.

Rudy dan Indah juga selalu mengajak keempat anak mereka yakni Rara, Nara, Inka and Isyana.

Selain hobi mendaki gunung, Rudy diketahui juga merupakan pencinta alam.

Baca juga: Nasib, Niat Bantu Tetangga Bersihkan Sumur, Dua Sepupu Jatuh dan Ditemukan Tewas Mengambang

Sebab dalam beberapa unggahannya banyak memperlihatkan dirinya serta keluarga kecilnya saat berada di alam seperti pantai.

Diketahui jika kisah balita usia 2 tahun diajak naik gunung Gunung Kerinci, Jambi, oleh orangtuanya, viral di media sosial.

Tayangan tersebut ramai dibagikan di berbagai platform media sosial, di antaranya akun @terangmedia, Minggu (10/9/2023).

"Seorang balita diajak orang tuanya ikut mendaki Gunung Kerinci.

Rudy dan anaknya
Rudy dan anaknya saat menaklukkan gunung

Gunung Kerinci memiliki ketinggian sekitar 3.805 meter (12.484 kaki) di atas permukaan laut, menjadikannya gunung berapi tertinggi di Indonesia.

Menuju Puncak Kerinci sangat menantang, yaitu jurang yang dalam dan cuaca yang ekstrim," bunyi narasi unggahan tersebut.

Terlihat jalanan terjal berbatu yang dipenuhi kerikil serta pasir merah dengan kemiringan ekstrim.

Kondisi alam di sekeliling mereka juga tak terlihat lantaran kabut yang begitu tebal.

Baca juga: Mobil Pemprov DKI yang Ngebul Bikin Polusi Makin Parah Bakal Diuji Emisi, Kedinasannya Lagi Dicari

Dalam video ditampilkan seorang balita mengenakan jaket tebal berwarna merah muda, tampak bersusah payah menapaki jalan tersebut.

Lantas seorang pria bertopi diduga orangtuanya membantu sang balita yang bahkan terlihat belum lancar berjalan tersebut.

"Semangat," ujar perekam video.

"Enggak mau digendong, nangis ini kalau digendong," ucap sang ayah.

"Ayo digendong aja ya," lanjutnya sembari mengangkat tubuh sang balita.

Rudy dan Anaknya1
Rudy dan Anaknya saat menaklukkan gunung

"Baru dua tahun naik Gunung Kerinci," cetus perekam video.

Baca juga: Antisipasi Aksi kejahatan, Polres Padangsidempuan dan Tim Gabungan Lakukan Patroli Skala Besar

Tayangan lantas memperlihatkan sejumlah pendaki yang sudah mendahului mereka dan betapa terjalnya jalan yang didaki tersebut.

Unggahan ini ramai mendapat kritikan dan kecaman dari pengguna media sosial.

Orangtua sang balita dianggap abai akan keselamatan anaknya dan meremehkan alam.

Selain itu, warganet juga mempertanyakan urgensi untuk membawa balita yang masih kesulitan berjalan mendaki puncak gunung.

"Dari pada di ajak naik gunung yang ekstrim dan membahayakan namun minim manfaat, mending sering-sering ajakin ke Masjid atau tempat ibadah keyakinannya," tulis @alfath_sicucu***.

"Hobby naik gunung silahkan saja bro tp jgn kamu samakan dgn anakmu krn itu jelas bukan mau anakmu. Jgn kau samakan kemampuan & fisikmu dgn anakmu. Ini bukan bentuk kasih sayang bro tp bentuk kegoisan. Kl sampai anakmu sakit baru tahu," tulis @willi.ali***.

"Terlalu beresiko. Anti body balita blm sepenuhnya sempurna. Jangan ngikuti ego ortunya saja lah," tulis @yu.dha***.

Rudy dan Anaknya menaklukkan gunung
Rudy dan Anaknya menaklukkan gunung

Penjelasan Petugas

Dudung, Petugas Pos R10 atau pos registrasi pendakian Gunung Kerinci, membenarkan adanya kejadian tersebut.

Melalui pesan singkat, Minggu (10/9/2023), Dudung menyebutkan pendakian tersebut dilakukan selama dua hari, yakni pada tanggal 15-17 Agustus 2023.

"Video pendakian orangtua yang membawa anak balitanya itu sudah lama," terang Dudung seperti dikutip Tribun-Sulbar.com dari Kompas.com.

Pihaknya mengaku sudah memberikan penjelasan detail kepada orangtua balita tersebut.

Meski begitu, kedua orangtua sang anak bersikeras dan menyatakan hanya akan berkemah di titik perhentian paling bawah.

Tak disangka mereka justru membawa balita tersebut hingga sampai ke puncak gunung.

"Kami sudah jelaskan secara detail. Kedua orangtua balita saat melapor ke petugas pendakian, mengaku hanya naik sebatas shelter 1. Lalu pulang," jelasnya.

Namun menurut Dudung, pendakian membawa balita tersebut tidak melanggar aturan lantaran sudah didampingi porter lokal.

Baca juga: Badan Narkotika Nasional Gagalkan Pengirimkan Ganja Berkedok Obat Herbal Tujuan Medan

Menurut SOP, setiap pendaki yang masih berusia di bawa 17 tahun wajib menyertakan surat izin dari orangtua.

Pendaki tersebut juga diwajibkan memakai jasa pemandu dan memberikan data diri beserta surat keterangan sehat, e-KTP, KTA, SIM dan identitas lainnya.

"Pendakian bersama balita yang dilarang sesuai SOP itu, apabila tidak didampingi oleh guide atau porter," terang Dudung.

Selain itu, orangtua balita yang termasuk dalam rombongan pendaki asal Surabaya, Jawa Timur tersebut juga sudah diminta menandatangani surat pernyataan.

Surat pernyataan tersebut berisi persetujuan orangtua sang balita bahwa apa pun yang terjadi dalam kegiatan pendakian sudah bukan tanggung jawab pihak pos atau pengelola.

“Bagi yang belum memenuhi data diri seperti di atas semua berhubungan dengan simaksi tiket yang dikeluarkan oleh taman Nasional khususnya untuk pendakian tidak ada asuransinya,” tutup Dudung.

 

Artikel ini Tayang di Tribun Sumsel

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved