Breaking News

TRIBUNWIKI

Mengenal Lebah Begantong, Grup Musik Melayu Asal Medan, Kerap Tampil dengan Pantun Jenaka

Lebah Begantong pertama kali dibentuk pada tahun 2017, yang dipelopori oleh Tengku Zainuddin.

|
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Lebah Begantong Grup Musik Melayu Asal Medan 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Kota Medan dikenal dengan etnis Melayu Deli, mempertahankan budayanya di tengah perkembangan jaman menjadi hal penting saat ini.

Mengingat kelestariannya harus tetap berlanjut tersebutlah yang menjadi latar belakang berdirinya salah satu grup musik Melayu asal  Medan Lebah Begantong.

Lebah Begantong pertama kali dibentuk pada tahun 2017, yang dipelopori oleh Tengku Zainuddin.

Lebah Begantong sendiri merupakan grup musik orkes Melayu, yang didirikan untuk mensyiarkan budaya Melayu.

Menariknya, meski fokus mensyiarkan budaya Melayu, personel Lebah Begantong sendiri berasal dari berbagai etnis yang berbeda.

Memiliki 9 personel yang berprestasi di bidang tarik suara dan kesenian melayu. 

Najibullah Al Maidani Lubis (vokalis), Eva Gusmala Yanti (vokalis), Muhammad Sadikin (vokalis), Fahri Azwar Situmorang (vokalis), Zainal Arifin Nasution (Gambus/gitar), Kiki Citra Asmara (keyboard), Muhammad Rizqan (Biola), Muhammad Kholidi (pak pong),dan Jamaluddin (accordion).

"Kami berbentuk sebuah grup yang bergerak di bidang budaya. Membuat pergerakan mandiri dan keliling di sekitar Sumut. Untuk memperkenalkan Lebah Begantong, kami bawa program Ketipak Ketipung Melalak, main ke Tanjung  Pura di Langkat, Desa Percut, sekitar Sumut," ungkap Arifin, Pemain Oud/Gitar di Lebah Begantong, kepada Tribun Medan, Selasa (12/9/2023).

Mengenalkan budaya ditengah musik yang berkembang saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi Lebah Begantong.

Namun begitu, Arif dan kawan-kawan tetap semangat mengenalkan musik Melayu, melalui kreativitas musik, mengikuti perkembangan yang ada, sehingga lebih diterima oleh kalangan muda.

"Tantangan kita untuk musik budaya ya perkembangan musik lainnya di tengah anak-anak muda ya, jadi gimana kita buat musik yang tetap bisa diterima sama semua kalangan," ungkapnya.

Memainkan musik Melayu sendiri sudah menjadi kegembiraan bagi seluruh anggota, sebab memiliki latar belakang musik yang sama.

Arifin menyebutkan Lebah Begantong juga menyelipkan edukasi di setiap pantun-pantun yang disampaikan.

"Kadang-kadang yang dikenal awam itu pantun Melayu hanya sekadar pantun lucu, padahal gak hanya sebatas itu. Kami bukan sebagai tontonan aja, tapi tuntunan juga. Sesuai jargon kita, ikuti zamanmu, jangan tinggalkan budayamu," tuturnya.

Sejak 2017 Lagu yang sudah mereka ciptakan sekitar 7 lagu, dimana semuanya merupakan lagu bernuansa Melayu yang dikemas lebih modern.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved