TRIBUNWIKI
Mengenal Lebah Begantong, Grup Musik Melayu Asal Medan, Kerap Tampil dengan Pantun Jenaka
Lebah Begantong pertama kali dibentuk pada tahun 2017, yang dipelopori oleh Tengku Zainuddin.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
"Dari ke 7 lagu itu, single berjudul Rekam Budaya dan Ahoy adalah yang paling dikenal masyarakat," kata Arifin.
Lebah Begantong sempat viral di jagat media sosial Tiktok dengan Pantun jenakanya, mendapat lebih dari 125 ribu like dan 2.700 komentar.
Namanya semakin melejit dengan banyaknya undangan dari satu stasiun televisi ke televisi lainnya.
Kini, misi utama Lebah Begantong untuk memperkenalkan musik Melayu semakin berkembang, bahkan mereka sudah tampil hingga ke luar negeri.
"Sesuai jargon kita ya, ikuti zamanmu, jangan tinggalkan budayamu, itulah yang mau kita sampaikan kepada masyarakat," pungkasnya.
Potongan pantun jenaka Lebah Begantong
Kuda yang mana, kuda yang mana tuan senangi
Kuda yang putih, kuda yang putih di dalam kandang
Janda yang mana, janda yang mana yang tuan senangi
Janda yang putih, janda yang putih berambut pirang
Naik sepeda, naik sepeda mati lampunya
Jalan terus, jalan terus lambat sampainya
Ada janda, ada janda mati lakinya
Mau dilamar, mau dilamar banyak anaknya
Bagaimana, bagaimana menggoreng lada
Ambil minyaknya, ambil minyaknya tuang-tuangkan
Bagaimana, bagaimana merayu janda
Ambil anaknya, ambil anaknya timang-timangkan
(cr26/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.