Breaking News

PDI Perjuangan

Sikapi Demo di Kantor DPD PDI P, Sutrisno Pangaribuan: Jangan Intervensi Hukum dan Mencoreng Partai

Politisi PDI Perjuangan Sumut Sutrisno Pangaribuan menyampaikan pandangan terkait massa aksi yang berdemo di Kantor DPD PDI Perjuangan Sumut.

Editor: Arjuna Bakkara
TRIBUN MEDAN/jefrisusetio
Para pedagang menunggu Sutrisno Pangaribuan di gerbang DPRD Sumut di hari terakhir menjadi wakil rakyat, Senin (16/9/2019). Warga membentangkan poster yang mengucapkan terima kasih terhadap anggota dewan itu. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Politisi PDI Perjuangan Sumut Sutrisno Pangaribuan menyampaikan pandangan terkait massa aksi yang berdemo di Kantor DPD PDI Perjuangan Sumut, Jalan Jamin Ginting Medan pada Rabu (13/9/2023) kemarin.

Bagi Sutrisno demonstrasi adalah hal yang biasa. Namun, untuk aksi massa yang megatasnamakan Forum PDI Perjuangan di Kantor DPD ini Sutrisno melihat justru terboncengi dinamika politik eksternal.

"Dinamika politik eksternal tidak seharusnya mempengaruhi internal partai. Kalau pun ada seperti itu, ini adalah hal biasa. Tapi, dinamika politik eksternal tidak seharusnya mempengaruhi internal partai,"ujar Mantan Anggota DPRD Sumut Fraksi PDI Perjuangan ini, Rabu (13/9/2023).

Menurut Sutrisno, PDI Perjuangan sedang konsentrasi dan serius menghadapi Pemilihan Legislatif (Legislatif). Begitu juga yang dilakukan Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon dengan konsolidasi hingga turun ke akar rumput untuk memenangkan PDI Perjuangan dan Ganjar Presiden RI.

Kata Sutrisno, sebenarnya kondisi partai hari ini membutuhkan keseriusan menghadapi 2 Pemilu, baik Pileg maupun Pilpres.

"Bila benar mereka cinta partai PDI Perjuangan, seharusnya mereka mendukung langkah Rapidin Simbolon. Padahal mereka sudah tau Pak Rapidin sedang fokus memenangkan PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo Presiden di Kepulauan Nias lewat konsolidasi dan turun ke akar rumput,"ujar Politisi PDI Perjuangan yang kerab menerima aduan warga terpinggirkan ini.

Sutrisno Pangribuan menyayangkan adanya serangan personal terhadap Rapidin Simbolon. Sutrisno menduga, aksi massa yang mengatasnamakan Forum Senior Partai PDI Perjuangan ini dilakukan secara bersama oleh pihak eksternal partai.

"Justru, dinamika partai ini harus mengarah ke konsolidasi. Jadi jangan ada upaya untuk menyerang ketua secara personal. Yang menjadi tidak biasa, di sana ada pernyataan mundur,"ucap Sutrisno Pangaribuan.

Opini-opini yang digiring oleh massa aksi, Rapidin seolah-olah bersalah dan melanggar hukum. Sutrisno menduga, aksi yang mengklaim forum senior PDI Perjuangan ini menggunakan dinamika politik eksternal merusak partai sendiri.

"Karena dalam aksi ini, mereka mengintervensi penegak hukum. Justru ketika ada yang mencampuri partai ini dan menggunakan dinamika Eksternal untuk mempengaruhi internal partai tentu tujuannya merusak partai,"papar Sutrisno Pangaribuan.

Menurut Sutrisno, Rapidin Simbolon sudah clear dan tidak ada menikmati dana Covid-2019 sesuai fakta persidangan. Hanya saja, dikarenakan tahun politik serangan dan penggiringan opini berupa pembusukan bukan sesuatu yang mengherankan.

Seperti halnya, pembangunan issu dana Covid 2019 yang dimunculkan Parulian Siregar dan rekan selaku pengacara Vantas. Apalagi, Parulian Siregar diketahui berafiliasi dengan Partai Nasdem.

Pada baliho-baliho di beberapa titik termasuk di Kabupaten Samosir, Taput dan sebagainya wajah Parulian Siregar sudah terpampang ramai diusung Nasdem. Parulian Siregar dan rekan pernah mendatangi Kejati Sumut mengatasnamakan Jabiat Sagala, yang kemudian dibantah Jabiat Sagala mantan Sekda Samosir ini.

Politisi Nasdemmms
Baliho Parulian Siregar dengan Partainya Partai Nasdem difoto di sejumlah titik.

Lalu aksi yang terakhir mengaku sebagai Forum Senior PDI Perjuangan. Berdasarkan informasi dihimpun Tribun Medan dari DPD PDI Perjuangan Sumut, sejumlah massa yang mengaku forum senior PDI Perjuangan yang berdemo ke Kantor PDI Perjuangan Sumut antara lain, Feber Willy Silalahi Mantan Ketua PAC Medan Barat, Tegap Sembiring mantan DPC Medan, Gumana Lubis ketua PAC M. Johor di PLH kan Krn membelok pada pilkada 2020, Kumar mantan PAC Maimun, Samankanu mantan Sekretaris PAC Medan Polonia, Suwardian mantan PAC Medan Area, Rudolf Sinaga Mantan PAC Medan Perjuangan, Darwin butar-Butar mantan PAC Medan Petisah, Molden Sinaga Mantan PAC Medan Tembung, Josep Siahaan, Mantan PAC Medan Barat, Sofyan Karokaro, Mantan ketua PAC Medan Kota.

Oleh karenanya, menurut Sutrisno Pangaribuan, seharusnya mereka siap memenangkan Ganjar Presiden RI, bukan mempersoalkan personal Rapdidin Simbolon.

"Harusnya datang dan siap memenangkan PDI Perjuangan, bukan mengertak. Termasuk Budiman Nadapdap yang menyampaikan pandangan, gak usah begitu, kalau sudah eks koruptor jangan pula Budiman Nadapdap ikut-ikutan lagi,"tutur Sutrisno Pangaribuan.

Sutrisno melihat, mereka menggiring persoalan kecil ini menjadi persoalan besar.

Harusnya kedatangan mereka datang memengkan Ganjar,lm

"Kalau bukan itu maksud kedatangannya berarti mau merusak partai. Yang fatal misalnya, merusak nama partai pada saat kosolidasi. Jadi memang, kondisi seperti ini memang akan terus dikembangkan orang-orang yang merusak PDI Perjuangan.

Kalau betul keadaan kondisi yang tidak baik, seharusnya bukan demo-demo menggangu warga di jalan, karena Rapidin Simbolon tidak pernah menghalangi komunikasi. Sebaiknya, bila benar cinta partai dan peduli PDI Perjuangan gejolak apa pun yang seharusnya ditanyakan secara langsung.

"Demo depan kantor DPD akan mengganggu masyarakat. Emang ada Ketua menghalangi komunikasi, kan tidak. Datang aja baik-baik ke kantor DPD. Harusnya ditanya ketua baik-baik, kalau benar punya pikiran tulus,"ucapnya.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved