News Video

SOAL Polemik Rempang, Satria Pembela Melayu Sebut Lebih Baik Mati Daripada Mengkhianati

Mereka mengutuk keras tindakan aparat yang dinilai anarkis hingga membuat pelajar mengalami trauma.

TRIBUN-MEDAN.COM - Satria Pembela Melayu sikapi polemik yang terjadi antara warga Rempang, Batam dengan aparat kepolisian.

Mereka mengutuk keras tindakan aparat yang dinilai anarkis hingga membuat pelajar mengalami trauma.

Pasalnya, saat ricuh dengan warga, aparat menyemprotkan gas air mata hingga membuat siswa SD dan SMP yang berada tak jauh dari lokasi lari ketakutan.

Mereka bahkan ada yang pingsan lantaran tak kuat menghirup gas air mata.

SPM pun menyatakan sejumlah tuntutan membela warga Rempang.

Presiden Joko Widodo, pemerintah Batam hingga aparat kepolisian diminta mengatasi polemik ini.

Apabila tuntutannya tak diindahkan, mereka mengancam akan melakukan aksi besar-besaran.

Menurut SPM, Melayu tak hanya dituntut untuk bisa besilat melainkan juga bisa berbicara dan bersuara.

SPM juga turut menyinggung soal pengkhianat.

Dijelaskannya, para warga Melayu lebih baik mati dibanding harus mengkhianati bangsa Melayu.


(Tribun-Video.com/Tini)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved