Berita Internasional

Wanita Nyaris Tewas karena Sakit Gigi, Mendadak Sesak dan Tak Bisa Bernapas saat Makan Malam

Rencana ingin menikmati makan malam, seorang wanita malah tiba-tiba sesak nafas dan sulit untuk berbicara.

|
TRIBUN MEDAN/HO
Wanita Alami Sakit Gigi hingga merasa Hampir Mati. 

TRIBUN-MEDAN.com - Nahas nasib wanita ini, rencana ingin menikmati makan malam malah tiba-tiba sesak nafas dan sulit untuk berbicara.

Padahal sebelumnya kondisi wanita yang bernama Caitlin itu baik-baik saja tak ada masalah apapun saat berangkat untuk makan malam.

Namun setelah sampai dilokasi, tiba-tiba saja ia sesak nafas dan mengatakan jika dirinya ingin mati.

Teman-teman yang ada di sekitarnya syok lalu membawanya ke rumah sakit.

Baca juga: Pensiun Dini, Antony Sinaga yang Pernah Dinonjobkan Edy Rahmayadi Ingin Maju Jadi Calon Gubernur

Baca juga: Tawa Girang Wanita hingga Peluk Erat Petugas Damkar yang Selamatkan Nyawanya dari Musibah Banjir

Baca juga: Ketua DPC PDIP Medan Digeruduk Kader Banteng lantaran Dinilai Tak Jalankan Instruksi Partai

Sempat dirawat, namun kondisi wanita itu tak kunjung membaik, apa yang sebenarnya terjadi?

Dilansir dari The Mirror, Selasa (12/9/2023) wanita bernama Caitlin Alsop (23) menceritakan pengalaman buruknya.

Saat itu ia merasa agak tidak sehat, beberapa hari sebelum kejadian kurang menyenangkan itu terjadi.

Saat diperiksa dokter, Caitlin mengatakan dirinya terkena flu.

Tapi siapa sangka, sesaat setelah itu hidupnya hampir berubah karena gigi bungsu yang terinfeksi.

"Saya bersama teman-teman saya makan malam dengan tenang dan tiba-tiba rasanya seperti saya menggigit lidah saya.”

“Lidah saya cukup bengkak, dan saya jadi sulit bernapas.”

“Saat itu saya benar-benar tidak bisa berbicara," ujarnya.

Dia pergi ke rumah sakit setempat dan dibawa dengan ambulans dengan bantuan pernapasan.

Kondisi Caitlin saat itu cukup parah, nafasnya terengah-engah dan dia pikir dia akan mati.

Di rumah sakit, dokter berasumsi Caitlin mengalami reaksi alergi yang parah, yang dikenal sebagai anafilaksis.

Setelah menjalani perawatan, namun kondisi Caitlin tak juga membaik.

Dia terus masuk dan keluar dari kesadaran, dengan kulitnya memerah dan biru.

"Dan kemudian lidahku menjadi hitam. Dan di situlah ada pembicaraan tentang amputasi,” ujar Caitlin.

Mereka mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Akhirnya ada seorang ahli anestesi yang benar-benar berkata, 'Kami tidak tahu apa itu, tapi bisa jadi Angina Ludwig'."

Itu adalah infeksi parah pada rahang, tepatnya di dasar mulut.

Ada satu kasus anak berusia 12 tahun yang pernah meninggal karena infeksi otak berawal dari angina Ludwig yang tidak diobati segera.

Sementara itu Caitlin mengatakan dirinya sama sekali tidak merasakan sakit, tidak ada gejala dan tidak ada masalah dengan giginya.

Caitlin kemudian dibius untuk melakukan pengobatan, sementara gigi yang bermasalah, bersama dengan gigi bungsu lainnya, dikeluarkan dan saluran air dipotong ke tenggorokannya untuk membantu meringankan pembengkakan.

Ketika dia bangun, Caitlin diberitahu betapa buruknya hal-hal saat dia sedang tidur dan terkejut menemukan dia hampir kehilangan lidahnya.

"Ujung lidah saya meleleh, jadi saya masih memiliki cadel dan saya harus belajar berbicara dan makan lagi, tetapi saya bersyukur mereka mengobatinya tepat waktu," katanya.

Teman-temannya sekarang memanggilnya 'Dory' karena dia mengalami kesulitan dengan ingatannya, efek samping yang umum terjadi koma.

Empat tahun kemudian, dia mengatakan dia masih takut setiap kali dia mendapat infeksi.

Ia takut tubuhnya akan mulai 'mati lagi', tetapi di lain sisi, semenjak kejadian itu Caitlin begitu peduli dengan kesehatan dirinya sendiri.

(cr18/tribun- medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved