Viral Medsos

NASIB Siswi SMA Dituduh Curi Ponsel Temannya Mengaku Dikeluarkan dari Sekolah, Ini Penjelasan Kepsek

Hal itu setelah sang siswi dituduh diduga mencuri ponsel milik temannya pada Senin (4/9/2023) pagi setelah upacara.

Editor: AbdiTumanggor
via tribun jatim
Kasus lainnya, seorang perempuan berhijab terekam kamera CCTV ketika mengambil beberapa barang dari dalam tas milik para siswa SMAN 2 Sidoarjo, Jawa Timur. (via tribunjatim.com) 

Nasib Siswi SMA Dituduh Curi Ponsel Temannya, Ternyata Dikeluarkan dari Sekolah, Sang Ayah Kecewa

TRIBUN-MEDAN.COM - Nasib seorang siswi SMA di Nganjuk, Jawa Timur, dikabarkan dikeluarkan dari sekolah.

Hal itu setelah sang siswi dituduh diduga mencuri ponsel milik temannya pada Senin (4/9/2023) pagi setelah upacara.

Terkait keputusan pihak sekolah tersebut, sang ayah dari siswi itu pun kini angkat bicara.

Sang ayah, Pedrus, anaknya mengaku sempat dicecar sejumlah pertanyaan oleh pihak sekolah.

Pihak sekolah, disebut Pedrus, memberhentikan anaknya lantaran tidak berkata jujur saat diinterogasi.

Pedrus mengaku, saat anak hendak menghubunginya, pihak sekolah tak memperbolehkan.

"Anak saya mengatakan, 'Pak, bu, mohon maaf saya tak ngebel ayah saya lewat telepon'. Dan itu tidak diperbolehkan dan disambut dengan kepala sekolah nyari perlindungan," ujar Pedrus, dilansir dari tayangan di kanal YouTube Garda Warta.

"Orang tua mana mau terima," sambungnya sambil menahan tangis.

Bahkan, sang anak disebut Pedrus, bolak-balik dibawa ke ruang BK dan ruang Kepala Sekolah.

Nasib seorang siswi SMA di Nganjuk, Jawa Timur, dikabarkan dikeluarkan dari sekolah. Orangtua dari siswi, Pedrus, merasa kecewa terhadap keputusan pihak sekolah tersebut karena mengeluarkan anaknya. (tangkapan layar video)
Nasib seorang siswi SMA di Nganjuk, Jawa Timur, dikabarkan dikeluarkan dari sekolah. Orangtua dari siswi, Pedrus, merasa kecewa terhadap keputusan pihak sekolah tersebut karena mengeluarkan anaknya. (tangkapan layar video)

Sang anak sempat mendapatkan ancaman

Pedrus juga menyampaikan jika sang anak sempat mendapat ancaman dari pihak kepala sekolah akan menendang anaknya jika tidak berkata jujur. "Anak saya kan belum terbukti dan saya ajarkan untuk tidak melakukan itu, sakit hati saya,"ujar Pedrus.

Lebih jauh Pedrus mengungkapkan, pihak sekolah memberhentikan anaknya bukan karena pencurian handphone (HP), melainkan lantaran tidak berkata jujur saat diinterogasi.

Adapun kejadian bermula, kata Pedrus, ketika anaknya izin keluar barisan untuk pergi ke toilet bersama temannya.

Setelah sampai toilet, keduanya berpapasan dengan satu siswi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved