Berita Medan
Siap Berangkat ke Rempang, Warga Melayu di Sumut: Mati Berdiri Lebih Mulia Daripada Hidup Berlutut
Warga suku Melayu yang ada di Sumatera Utara menyatakan siap berangkat ke pulau Rempang dan Galang untuk bela warga yang perjuangkan tanah leluhurnya.
Penulis: Fredy Santoso |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Warga suku Melayu yang ada di Sumatera Utara menyatakan siap berangkat ke pulau Rempang dan Galang untuk membela warga yang tengah memperjuangkan tanah leluhurnya.
Mereka siap pasang badan apabila rakyat Melayu Rempang terus diintimidasi dan dikriminalisasi dari tanah yang mereka tempati selama ini.
Baca juga: Bela Warga Rempang, Ratusan Warga Melayu Sumut Berkumpul di Makam Pahlawan Medan
Miswar, Ketua Majelis Tuah Melayu Bilah Panai, Kabupaten Labuhanbatu menyampaikan pepatah 'Raja alim raja disembah, raja zalim, raja disanggah' dengan arti pemimpin akan dihormati rakyat dan pemimpin jahat akan dibenci.
Kemudian, pepatah lain yang disampaikan ialah lebih baik mati berdiri ketimbang mati berlutut.
"Kami setia kepada negara ini. Namun ketika hal-hal yang menjadi intervensi dan kezaliman-kezaliman teramat ke kami bangsa Melayu, maka kami harus tegak berdiri. Mati Berdiri lebih mulia daripada hidup berlutut. Itu menjadi moto dan perjuangan kami," kata Miswar, Jumat (15/9/2023) di Taman Makam Pahlawan Medan.
Kata Miswar, masyarakat Melayu tidak anti dengan investasi seperti yang pemerintah ingin lakukan di pulau Rempang.
Namun, menurut mereka, hak-hak masyarakat di sana tidak bisa dihilangkan begitu saja.
Apalagi, masyarakat pulau Rempang yang sudah menetap akan direlokasi demi proyek pemerintah pusat.
"Namun hakikat investasi untuk mensejahterakan rakyat harus terwujud, bukan untuk kepentingan investor. Tetapi lebih kepada meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang memang menjadi amanat," ujarnya.
Baca juga: MENOHOK! Warga Melayu Bersatu Pertahankan Tanah Leluhur di Rempang Galang : Tak Ada Nilai Tawar
Diketahui, bentrokan pecah antara aparat dan masyarakat di Pulau Rempang, Batam, Riau.
Bentrokan lantaran masyarakat lokal menolak digusur dari tanah nenek leluhurnya yang sudah dihuni secara turun-temurun.
Pulau Rempang dan Galang rencananya akan dijadikan kawasan ekonomi baru Rempang Eco-City. Proyek ini masuk proyek strategis pemerintah pusat.
(cr25/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Proyek Gedung UMKM Square USU Tak Kunjung Tuntas, Melvi Bungkam |
![]() |
---|
RinduTenang Hadirkan Wadah Kajian Islami dengan Sentuhan Spiritual Healing |
![]() |
---|
Warga Resah Drainase Ditutup Permanen, Plt Kadis SDABMBK Medan Sidak Jalan Gaperta |
![]() |
---|
2 Anggota TNI Menangis Kehilangan Jabatan, Ibu Korban Histeris Kehilangan Anak |
![]() |
---|
121 Penghulu Ikuti Uji Kompetensi di Medan, Jadi Syarat Naik Jabatan dan Mutasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.