Cekcok Kepsek dengan Guru SMPN 15

Duduk Perkara Cekcok Kepsek SMP N 15 Tiurmaida Situmeang dengan Guru, Kadis Pendidikan Angkat Bicara

Laksamana Putra Siregar mengatakan pihaknya telah memberikan teguran secara tertulis kepada Kepala Sekolah bersangkutan, Tiurmaida Situmeang.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
Istimewa
Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar akan memanggil kepala sekolah dan guru di SMPN 15 Kota Medan, terkait viralnya video sejumlah guru menangis di sekolah tersebut. 

"Pernah lagi kejadian dia tidak sedang di sekolah. Tiba-tiba dia posting foto dengan kata kata yang tidak pantas. Kata-katanya seperti ini 'bagaikan 2 sejoli sekarang. Dulu seperti kucing dan tikus saling membusukkan'," ucapnya sambil menunjukkan bukti.

Dia menuturkan apa wajar seorang Kepsek berkata seperti itu.

"Bisa-bisa rumah tangga orang rusak karena hal ini," ucapnya sambil menangis.

Belum lagi dikatakannya, gaji yang tidak dibayarkan oleh pihak Kepsek.

" Sejak video itu viral, gaji kami yang empat bulan sudah dibayar. Tinggal satu bulan lagi yang belum di bayar," terangnya.

Menurutnya belum dibayarkan gaji tersebut, dikarenakan pihak Kepsek belum memberikan tanda tangan di surat amprah untuk pencairan gaji.

"Bukan hanya gaji kami. Tapi beberap uang tunjangan seperti uang makan saya sudah beberapa bulan tidak dibayarkan," terangnya sambil menangis

Menurutnya, terlalu tega Kepsek tersebut tidak memberikan tanda tangan hanya karena keegoisannya.

"Terlalu tega Kepsek itu. Karena keegoisannya dia tidak mau menandatangani Amprah tersebut," ucapnya sambil menahan tangis.


Diakuinya, Memang hak uang makan milik Poni tidak seberapa.

"Tidak seberapa tapi dosanya biarlah dia yang menanggung," ucapnya.

Selain itu kesalahan Kepsek lainnya, dirinya melakukan penyalahgunaan jabatan.

"Kesalahannya cukup banyak kami sudah tak sanggup. Dia pernah melakukan pungli pada kegiatan ekstrakuliker. Begitupun pada kantin koperasi. Kita ada buktinya secara lengkap," jelasnya.

Menurutnya, tingkah Kepsek tersebut karena adanya sentimen pribadi dengan beberapa guru di sekolah tersebut.

"Ibuk itu (Kepsek) tidak suka dibongkar keburukannya. Misalnya dalam rapat kami bahas pungli yang ia lakukan dia marah. Dikatakan Kepsek itu tidak pantas dipertanyakan oleh guru-guru," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved