Breaking News

Viral Medsos

Kepsek SMPN 15 Medan Angkat Bicara soal Video Viral Guru Ngaku Gaji Tak Dibayar dan Diintimidasi

Beberapa waktu lalu viral sejumlah guru SMP 15 Medan tengah menangis mengaku ditekan dan diintimidasi kepala sekolahnya.

|
TRIBUN MEDAN/HUSNA FADILLA TARIGAN
Mediasi antara guru dan kepala sekolah SMP Negeri 15 Medan, dengan kepala bidang SMP Dinas Pendidikan Medan, Minggu (17/9/2023). 

Terkait pungli kepsek menyangkalnya dengan tegas, karena dikatakannya ia bukanlah baru menjadi kepala sekolah.

"Saya bukan baru beberapa bulan menjadi kepala sekolah, bisa dicek SD tempat saya sebelumnya, tidak pernah saya melakukan hal tersebut. Sewa kantin itu selama saya dari bulan 3 hingga bulan 6 di sini, tidak ada kejelasan, sehingga pada tahun ajaran baru saya mau buat itu jadi lebih berarti," ungkapnya.

Dimana hasil pembayaran uang kantin itu dialokasikan ke pembayaran sampah. Karena menurutnya penyumbang sampah terbesar di sekolah berasal dari kantin.

"Jadi wajar toh kalau itu kita balikkan ke situ, bahkan air minum guru dan anak yang ikut ekstra kurikuler juga berasal dari situ. Selama ini uang kantin yang dikelola koperasi tidak jelas peruntukannya, sehingga saya berinisiatif untuk melakukan perubahan, bahkan ada mural yang digambar di tangga sekolah juga uangnya dari situ," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP OK Zulfani Anhar mengatakan kunjungannya hari ini untuk mediasi antara guru dan kepala sekolah.

"Kedatangan kita hari ini mengklarifikasi, bahwasanya sebenarnya sejak jauh hari permasalahan kepala sekolah dengan para guru sudah selesai. Kita sebagai dinas pendidikan kota Medan sudah melaksanakan pembinaan, berupa mediasi mempertemukan guru dengan kepala sekolah," ujar OK.

Hasil dari itu semua masing-masing telah diberikan surat teguran, baik itu kepada kepala sekolah, juga kepada para guru.

"Untuk dugaan yang lain kita harus dalami, karena baru juga kita baca ya, sesuai prosedur investigasi," katanya.

Pemerintah kota Medan terus berupaya merekonstruksi pendidikan di kota Medan, tanpa pungutan biaya, dengan membuka kotak pengaduan.

"Semua hal itu kita akan tangani dengan serius. Sanksi administratif dilakukan berjenjang, pertama teguran, dan beberapa step lainnya. Kita disitu tidak mentolerir terhadap tindakan penahanan gaji, disitu kita memberikan teguran," ungkapnya.

Salah satu guru SMP 15 Medan Ahmad Khaidir mengklarifikasi terkait video viral yang beredar.

Terhadap penundaan gaji, itu merupakan salah paham, sebab video dibuat pagi hari sedangkan gaji masuk di sore hari.

"Hari ini kami diundang untuk melakukan klarifikasi terkait video viral di media sosial. Terkait video tersebut, bertepatan di pagi hari, jadi sorenya baru kita terima gaji," katanya.

"Mungkin di video itu belum terima gaji, tapi sorenya, nah kita tidak menyangka hingga saat ini masih beredar luas. Pembayaran gaji di tanggal 8 sudah selesai dan sudah dibayar," katanya.

Tangis Massal Guru Sempat Viral

Viral video sejumlah guru di SMP Negeri 15 Medan mengaku ditekan dan diintimidasi kepala sekolahnya. Dalam video yang Tribun Medan lihat, Jumat (15/3/2023), terlihat sejumlah guru terlihat menangis di dalam ruangan kelas.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved