Berita Viral

Soal Pesawat A-4 Skyhawk Mencuat Lagi, Heboh Perkara Pembeliannya, Begini Sahutan TNI AU

Soal pesawat A-4 Skyhawk yang didapatkan TNI AU mencuat kembali dan menarik perhatian publik. Kini, persoalan itu disahuti oleh TNI AU yang mengatakan

|
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Jet tempur Sky Hawk 200 bertengger di exit tol Madiun dan postingnan akun X @GerryS 

Dimulai pertengahan 1979, enam angkatan pertama terdiri atas para teknisi, sementara angkatan terakhir terdiri atas 10 pilot pada awal 1980-an.

Mereka dilatih sekitar 4,5 bulan.

Operasi intelijen

Operasi intelijen Alpha ini berhasil menutupi pengadaan A-4 Skyhawk hingga akhirnya dipamerkan di HUT ABRI pada 5 Oktober 1980.

Gelombang pertama terdiri dari dua pesawat tempat duduk tunggal dan dua tempat duduk tiba di Pelabuhan Tanjung Priok dengan memakai pembungkus F-5 E/F Tiger pada 4 Mei 1980.

Ini membuat mereka yang melihat banyak yang mengira sepaket dengan F-5 E/F Tiger yang datang keesokan harinya dengan pesawat angkut Angkatan Udara AS.

Bahkan, di TNI AU, tidak banyak yang benar-benar tahu apa yang terjadi. Salah seorang pilot, F Djoko Poerwoko, dalam buku autobiografinya, Fit Via Vi, menceritakan bagaimana mereka jalan-jalan di Amerika Serikat setelah latihan di Israel.

Semua hal yang menandakan mereka pernah dilatih di Israel harus dimusnahkan.

Sementara foto-foto yang dibawa ke Indonesia adalah foto-foto dari Disneyland, Washington DC, New York, bahkan termasuk kenang-kenangan dan ijazah dari US Marine Corps, Yuma Air Station.

Dalam buku yang terbit 25 tahun kemudian itu, Djoko menulis, seorang atasannya di TNI AU bahkan pernah berkata," Saya kira kamu belajar A-4 di Israel, enggak taunya malah di Amerika. Kalau begitu isu tersebut enggak benar, ya."

Dalam peresmian monumen A-4 Skyhawk, 14 Maret, sejumlah pensiunan menceritakan serunya perjalanan mereka di Israel.

Bagyo, seorang perwira teknik A-4 Skyhawk, bagaimana namanya diganti menjadi Boris.

"Di sana sebentar-sebentar digeledah, nonton bioskop juga digeledah," cerita Bagyo. Ia bahkan pernah didatangi dinas rahasia Israel, Mossad, yang memintanya segera ke Jerman karena pangkalan Israel akan kedatangan tamu.

Dalam waktu dua jam, Bagyo sudah punya paspor Vietnam dan dengan nama Vietnam.

Ia harus mengaku sebagai pebisnis restoran Vietnam yang mau membuka usaha di Jerman.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved