Berita Internasional

Bosan Hidup Susah, Pasutri Ini Nekat Jual Anak-anaknya dengan Dalih Adopsi

Aksi pasutri jual anak-anaknya ke orang lain itu cukup membuat warganet heran karena begitu tak biasa.

TRIBUN MEDAN/HO
Pasutri tega jual anak-anaknya ke orang lain. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Ketika mengalami kesulitan ekonomi dan tak kunjung menemukan solusi, seseorang akan rela melakukan apa saja, bahkan hal kotor sekalipun seperti yang dilakukan pasutri tega jual anak-anaknya ke orang lain.

Aksi pasutri jual anak-anaknya ke orang lain itu cukup membuat warganet heran karena begitu tak biasa.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn, kejadian pasutri jual anak-anaknya ke orang lain itu dilakukan oleh Qian Jiang dan Yanzi yang bertemu di pedesaan Yancheng, provinsi Jiangsu, Tiongkok.

Yanzi diketahui menikahi mantan suami kakaknya tak lama setelah keduanya bercerai, tak disangka keputusannya itu malah membuat hidupnya sengsara.

Yanzi mulai menaruh rasa ke mantan suami kakaknya itu karena keduanya kerap bertemu sejak keponakannya, Tongtong diasuhnya selama sang kakak sibuk bekerja.

Terlepas dari kenyataan bahwa ia adalah mantan suami saudara perempuannya, Yanzi dan Qian Jiang tetap memutuskan untuk mendaftarkan pernikahan mereka.

Saat itu, Yanzi masih muda sehingga ia berpikir sederhana, namun ia tidak menyangka kehidupan pernikahan tidak sebahagia dan semanis yang ia kira.

Qian Jiang terlilit hutang dan tidak punya rumah sendiri, jadi keduanya harus tinggal di rumah ayahnya.

Qian Jiang memberi tahu Yanzi bahwa ia menjual buah di kota Wuxi, provinsi Jiangsu, tetapi tidak memiliki toko tetap, penghasilannya terutama bergantung pada menjual buah ke pabrik tetapi jumlahnya sedikit sehingga menguntungkan.

Sementara itu, Yanzi tinggal di rumah untuk membesarkan anak-anaknya, tanpa mengetahui informasi apapun dari suaminya.

Yanzi kemudian melahirkan seorang putri, Yangyang, dan seorang putra lainnya.

Melihat keluarganya mengalami kesulitan keuangan, ia bermaksud untuk berhenti memiliki anak, namun Qian Jiang dengan tegas menolaknya.

Setelah itu, setiap kali Yanzi hamil, Qian Jiang bertekad untuk tidak melakukan aborsi.

Tanpa uang dan tidak ada kerabat di dekatnya, Yanzi sendiri tidak berani pergi ke rumah sakit untuk melakukan aborsi, jadi ia hanya bisa melihat perutnya membesar dari hari ke hari.

Di lain sisi, Li dan istrinya ingin mengadopsi seorang anak karena mereka hanya memiliki satu anak perempuan tetapi sakit jiwa dan telah menikah selama bertahun-tahun tetapi tidak dapat hamil.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved