Viral Medsos

Gunakan Bahasa Memiting, Panglima TNI Yudo Margono Meminta Maaf, Jelaskan Pengertiannya

Yudo menjelaskan, tidak ada maksud lain saat dirinya memberi arahan mengenai penanganan demo di Rempang.

Editor: AbdiTumanggor
Tangkapan Layar Video
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (Tangkapan Video Live Tribunnews) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meminta maaf terkait bahasa piting yang dipakai untuk mengamankan massa pendemo yang menolak proyek Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam.

Yudo menjelaskan, tidak ada maksud lain saat dirinya memberi arahan mengenai penanganan demo di Rempang.

Ia juga memahami pengertian bahasa "piting" di masing-masing daerah bisa berbeda sehingga menimbulkan pengertian yang beragam.

Yudo menjelaskan, kata "memiting" yang dipakainya untuk memberikan arahan penanganan demo anarkis, dan bukan bertujuan untuk melakukan kekerasan seperti yang diartikan banyak orang. 

Kata "memiting" dipilihnya, lantaran sewaktu kecil di desa tempatnya besar, kata itu sering diucapkan untuk melerai seseorang yang sedang bertengkar.

"Jadi memiting ini tujuannya untuk memisahkan atau melerai, agar orang yang dipiting itu bisa mengontrol emosinya yang sedang berapi-api," ujar Yudo usai membuka kegiatan Asean Solidarity Exercise In Natuna (ASEX) 01- Natuna di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Selasa (19/9/2023).

"Namun sekali lagi, saya mohon maaf atas ucapan itu yang seharusnya tidak saya ucapkan," sambung Yudo.

Yudo juga memastikan, tidak ada pengerahan 1.000 pasukan untuk mengatasi demo di Pulau Rempang dan memerintahkan prajurit untuk "memiting" massa demo. 

Ia menjelaskan, mengenai 1.000 pasukan itu hanya sebagai contoh saat prajurit TNI diminta bantuan untuk ikut mengamankan massa. 

"Kemarin itu saya menjawab pertanyaan dari Pangdam (Bukit Barisan), ya saya sampaikan umpama-umpama. Tidak ada saya mengarahkan pasukan, karena memang tidak ada permintaan untuk mengerahkan pasukan sebanyak itu," ujar Yudo. 

Baca juga: Siapa Pemilik PT Bukaka yang Direkturnya Jadi Tersangka Korupsi Tol MBZ? Ternyata Keluarga Besar Ini

Baca juga: Harga Beras Meroket, Food Estate Dipertanyakan, Said Didu: Habiskan Uang Rakyat Ratusan Triliun

Sebelumnya, penggalan video instruksi Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang meminta prajurit TNI memiting massa demo yang menolak proyek Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam, viral di media sosial.

Banyak warganet bereaksi atas potongan video instruksi tersebut. Padahal, instruksi piting massa demo itu dilakukan jika tindakan unjuk rasa berujung anarkis. 

Adapun perintah Yudo soal piting massa demo itu dilontarkan saat sesi tanya jawab di acara pengarahan kepada Pangkotama di jajaran TNI, Selasa (12/9/2023).

Kala itu, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan meminta arahan dari Yudo Margono mengenai penanganan aksi massa penolakan proyek Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam. 

Pangdam Bukit Barisan juga meminta agar prajurit TNI yang membantu Polri mengamankan unjuk rasa dibekali perlengkapan pasukan anti-huru-hara, seperti tameng untuk mencegah prajurit TNI menjadi sasaran massa demo yang anarkis.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved