PSDS

Sosok Ardi Nusri, Pelatih Fisik PSDS Deliserdang, Calon Guru Besar Unimed

Pelatih fisik PSDS, DR Ardi Nusri MKes turut memiliki andil dalam pembentukan ketahanan fisik dan stamina para pemain Traktor Kuning.

|
Penulis: Indra Gunawan |
Tribun Medan/Indra Gunawan
Pelatih fisik PSDS Deliserdang, DR Ardi Nusri MKes   

TRIBUN-MEDAN.com, DELISEDANG - Pelatih fisik PSDS, DR Ardi Nusri MKes turut memiliki andil dalam pembentukan ketahanan fisik dan stamina para pemain Traktor Kuning di Liga 2 musim ini, selain peran dari pelatih kepala, asisten pelatih dan pelatih kiper.

Pak Ardi sapaan akrabnya. Ia selalu mengenakan celana training panjang dan topi setiap pemain PSDS melakukan latihan.

Baca juga: Kemenangan PSDS atas PSPS Menyisakan Cerita, Suporter Alami Dehidrasi, Minta Panpel Lakukan Evaluasi

Pak Ardi biasanya diminta oleh Pelatih Kepala Susanto untuk menggenjot fisik pemain di awal maupun diakhir latihan.

Pria berusia 58 tahun ini juga dikenal sebagai dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan (Unimed).

Bergabung dengan klub sepak bola profesional bukan baru kali ini ia lakoni.

Di tim PSMS Medan, Pak Ardi bahkan sudah bergabung 4 kali, terhitung sejak tahun 2005.

"Terakhir di PSMS tahun 2019-2020 sebagai pelatih fisik. Sekarang bersama PSDS lah saya. Kalau pagi saya jadi dosen, kalau sore bersama PSDS. Kalau waktu bisa saya sesuaikan nggak ada masalah. Sudah dari tahun 1993 saya jadi dosen,"ucap Ardi.

Berbicara suka duka, Ardi menceritakan sebagai pelatih fisik, dirinya paham banyak orang yang mungkin tidak suka dengannya.

Sebab arahan yang ia berikan kepada pemain banyak menguras tenaga. Namun katanya bagi seorang pemain bola profesional, apa yang diarahkannya bisa dimaklumi dan memang dibutuhkan. 

"Fungsi pelatih fisik ini bagaimana fisik pemain itu bisa dinaikkan, ditingkatkan. Staminanya dinaikkan bagaimana bermain 2x45 aman. Nggak habis nafas tetap kuat, cepat dan tahan. Semakin rutin latihan penurunan fisik jadi lambat," ungkapnya.

Untuk melatih fisik, Ardi mengatakan yang paling sulit adalah bagaimana merubah mindset seseorang.

Filosofi harus bisa diketahui oleh orang lain. Menurutnya, lebih baik bersimbah keringat saat latihan dari pada bersimbah air mata ketika pertandingan. 

"Lebih bagus berat latihan dan menjadi ringan saat pertandingan. Makanya kita kadang nggak disukain tapi sekian tahun kemudian dia akan ingat (karena tahu manfaatnya). Kalau yang sudah pemain profesional paham itu," ujar Ardi. 

Baca juga: Berita Foto: PESTA GOL di Baharoeddin, PSDS Deliserdang Gilas Ratakan PSPS Riau dengan Skor 3-0

Pada saat ini Ardi merupakan calon Guru Besar di Unimed. Hal ini lantaran gelar Profesor akan didapatkannya dalam waktu dekat.

Ia mengaku tinggal menunggu SK saja dari Dikti sementara Penilaian Angka Kredit (PAK) sudah diteken dan disetujui. 

(dra/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved