Viral Medsos
15 Anak Panti Asuhan di Medan yang Jadi Korban Eksploitasi Dikirim ke Fasilitas Kemensos
Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, terkait dugaan adanya ekploitasi terhadap anak di Panti Asuhan Rinte Raya.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, terkait dugaan adanya ekploitasi terhadap anak di Panti Asuhan Rinte Raya.
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, saat ini ada sebanyak lima orang yang telah diperiksa sebagai saksi.
Kelimanya merupakan pengelola panti asuhan, warga dan juga Kepala Lingkungan di kawasan Jalan Rinte Raya No 61, Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan.
"Saat ini sudah kami melakukan pemeriksaan beberapa saksi, termasuk pengelola. Masih proses pemeriksaan," kata Fathir kepada Tribun-medan, Jumat (22/9/2023).
Dijelaskannya, pemeriksaan terhadap saksi ini dilakukan lantaran, panti asuhan tersebut teridentifikasi melakukan eksploitasi terhadap anak melalui media sosial aplikasi Tiktok.
"Kami melakukan pengecekan ke lokasi - lokasi lain yang terindikasi melakukan praktek yang sama seperti kejadian sebelumnya, yaitu dugaan eksploitasi anak," sebutnya.
Ia menyampaikan, dari lokasi polisi menemukan sebanyak 15 anak yang merupakan penghuni panti asuhan.
"Dari 15 orang anak, satu diantaranya masih berusia di bawah 5 tahun. Terhadap anak sudah dilakukan pengasuhan yang difasilitasi dari kementerian sosial," ucapnya.
Lanjut Fathir, setelah dilakukan pemeriksaan panti asuhan ini juga tidak mengantongi izin dan telah beroperasi selama empat bulan.
Dikatakannya, pihaknya bersama dengan Dinas Sosial akan melakukan pengecekkan di beberapa panti asuhan yang terindikasi melakukan eksploitasi terhadap anak.
"Kami lakukan pengecekan terkait upaya pencegahan terjadinya praktek eksploitasi anak secara ekonomi," pungkasnya.
(Cr11/tribun-medan.com)
Istri Pemilik Panti Asuhan yang Ngonten di TikTok bakal Tersangka, Raup Untung 50 Juta dari Medsos
Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap istri tersangka ZZ, pemilik panti asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Ray yang melakukan eksploitasi terhadap anak melalui media sosial Tiktok.
Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes pol Valentino Alfa Tatareda, saat ini istri tersangka berinisial MW masih berstatus sebagai saksi.
"Sementara tersangka masih tunggal, kita duga ada pelaku lain yang merupakan keluarganya (istri), ini masih kita periksa," kata Valentino kepada Tribun-medan, Kamis (21/9/2023).
Ia menyampaikan bahwa, panti asuhan yang terletak di kawasan Kecamatan Medan Perjuangan itu, dikelola dengan tersangka bersama dengan istrinya.

"Pengurusnya dua orang, suami dan istri. Istrinya masih kita dalami, kalau memang masuk ke fakta hukum akan kita tindaklanjuti," sebutnya.
Valentino menyampaikan, modus para pelaku ini memanfaatkan para anak-anak panti asuhan yang masih dibawah umur untuk dijadikan konten di media sosial Tiktok.

Namun, uang hasil konten tersebut dipakai untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kebutuhan penghuni panti.
"Dia mendapatkan keuntungan yang kita duga untuk peribadi, cukup besar keuntungannya satu bulan Rp 20 juta sampai Rp 50 juta," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa panti asuhan yang sudah berdiri sejak dua tahun tersebut tidak mengantongi izin.
"Panti asuhan sudah 2 tahun beroperasi. Kalau membuka akun (Tiktok) sejak Januari 2023," ujarnya
Sebelumnya, Aksi 'ngemis' gift di TikTok diduga menggunakan modus anak panti asuhan kini ramai diperbincangkan.
Di Kota Medan, ada panti asuhan yang diduga sengaja mengeksploitasi anak panti asuhan demi mencari cuan atau keuntungan pribadi.
Baru-baru ini, viral dan ramai diperbincangkan soal adanya pengurus panti asuhan di Kota Medan memberikan makan bayi dua bulan bubur.
Padahal, bayi dua bulan belum pantas mengonsumsi bubur.
Karena bayi dua bulan masih membutuhkan ASI (air susu ibu).
Adapun panti asuhan yang kini jadi sorotan itu yakni Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya.
Dari penelusuran Tribun-medan.com, keberadaan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya ini berada di Jalan Pelita IV Nomor 63, Kelurahan Sidorame Barat II, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan.
Pengelola dari panti asuhan ini rajin mengadakan live TikTok demi mendapatkan gift dari penonton.
Namun, ada satu video live yang kemudian mendapat kecaman dari netizen.
Video live TikTok itu memperlihatkan adanya laki-laki pengurus panti asuhan, yang memberi makan bayi dua bulan dengan bubur.
Para penonton live TikTok sempat mengingatkan pengurus panti, bahwa tindakan tersebut salah dan tidak benar.
Sebab, bayi dua bulan bisa tersedak saat mengonsumsi bubur.
Sayangnya, peringatan netizen tak digubris pengurus panti.
Pengurus panti malah senyam senyum dan tak merespon panggilan telepon yang dilayangkan oleh pengguna media sosial.
(Cr11/tribun-medan.com)
Viral Medsos
Panti Asuhan Rinte Raya
Panti Asuhan Diperiksa
pengelola panti asuhan
penjaga panti asuhan
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.