TRAVEL
Haji Lane, Dahulu Sakral Kini Jadi Tempat Nongkrong Estetik Penuh Mural di Singapura
Haji Lane adalah salah satu tempat nongkrong terkenal di negeri tetangga Singapura.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SINGAPURA- Haji Lane adalah salah satu tempat nongkrong terkenal di negeri tetangga Singapura.
Ya, sesuai namanya, dahulu Haji Lane yang berada di kawasan bernama Kampong Glam adalah tempat berkumpulnya para calon jemaah haji sebelum bertolak ke tanah suci.
Pengalaman reporter Tribun Medan saat berkunjung ke Negeri Singa pertengahan Agustus 2023 lalu cukup dipukau dengan ornamen-ornmen khas Timur Tengah, yang kini dipadu dengan sejumlah mural-mural estetik sepanjang lorongnya.

Andrew, Pemandu Turis Heritage Tour dari Changi Airport menyampaikan bahwa sepanjang kawasan Haji Lane, wisatawan dapat menikmati beragam hidangan halal pilihan, sekadar ngopi, berminum minuman ringan atau bahkan minuman keras sekalipun, juga disediakan oleh banyak pedagang di Kampong Glam.
Jangan khawatir, Kawasan Haji Lane dibagi dua sisi; satu sisi untuk restoran, kafe dan bar yang menyediakan makanan dan minuman semua kalangan, dan di sisi lainnya menjadi kawasan ramah untuk pengunjung muslim (no alkohol).
"Dahulu tahun 1970-an, Haji Lane ini adalah tempat masyarakat muslim melayu berangkat haji, namun sekarang terus berkembang menjadi tempat wisata," kata Andrew saat mendampingi para wisatawan transit di Singapura.
Pemerintah Singapura menjaga kawasan Kampong Glam seperti pada mulanya di mana rumah-rumah sepanjang gang di sana tetap mempertahankan eksterior tradisional tempo dulu, dengan ciri khas rabung menyamping, berjendela kayu, dan tinggi bangunan setara maksimal dua lantai.
Sebelum tahun 1990, kawasan Haji Lane ataupun Kampong Glam secara keseluruhan begitu dikenal sebagai kawasan bisnis bagi para partikelir pendatang Sumatera, Jawa, China dan India.
National Heritage Board Singapura menyebut bahwa para pendatang Jawa (Indonesia) memberi pengaruh besar dalam aktivitas perdagangan dan sajian kuliner yang ada di salah satu jalan yang ada di Kampong Glam, yaitu Bussoroh Street.

Hal itu terlihat dari keterkenalannya nasi rawon, nasi jenganan dan hadirnya festival-festival pada bulan Ramadhan. Hingga kini eksistensi rumah makan Indonesia masih ada di Haji Lane, Kampong Glam.
Saat ini, Haji Lane ataupun Kampong Glam menyajikan beragam makanan khas Timur Tengah dan Asia Selatan, dan Indonesia.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.