Penolakan Relokasi di Rempang, Para Wanita Hingga Anak-anak Siap Mempertahankan Tanah Leluhur

TRIBUN-MEDAN.COM - Gema penolakan relokasi di Rempang masih diungkapkan oleh para warga.

Bahkan anak-anak dan wanita di Kampung Tua ikut serta menolak keras adanya relokasi di wilayah mereka demi proyek Rempang Eco City.

Para wanita dan anak-anak itu berkumpul dan menegaskan akan mempertahankan tanah leluhur mereka.

Hal itu tampak dari unggahan Instagram milik Walhiriau pada Jumat (22/9/2023).

Dalam unggahan, tampak seorang wanita berbaju merah dan berjilbab hitam memimpin gema penolakan tersebut.

Sementara di belakangnya, tampak para emak-emak bahkan anak-anak ikut berkumpul.

Wanita yang mengaku dari Kampung Tua Pasir Panjar itupun menegaskan bahwa mereka menolak keras Relokasi di Rempang Galang.

Ia bahkan menyebut bahwa relokasi yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut dilakukan dengan tanpa syarat.

Lebih lanjut, para wanita dan anak-anak yang berkumpul itu menegaskan bahwa mereka akan mempertahankan tanah leluhur.

Kemudian secara bersama-sama mereka menggemakan takbir.

Tak lupa sekumpulan wanita itu juga meneriakkan 'Hidup Melayu'.

Diketahui sebelumnya, bahwa Pulau Rempang harus dikosongkan sebelum tanggal (28/9/2023).

Hal itu berdasarkan perjanjian antara Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) dengan pihak investor.

Adapun pihak investor menginginkan agar di tanggal tersebut, lahan yang mereka perlukan sudah rampung.

(Tribun-Video.com)